27

47.8K 822 444
                                    


Setelah nara membersihkan diri ia langsung menaiki ranjangnya untuk tidur. Sebenarnya akhir-akhir ini ia kesusahan untuk tidur karena pikiran yang selalu muncul.

Semakin hari ia merasa hidupnya semakin terasa hampa. Bahkan terkadang ia bingung harus melakukan apa dirumah ini. Biasanya ia selalu melalukan kawajibannya sebagai seorang istri untuk membersihkan rumah dan sebagainya.

Tapi sekarang untuk keluar dari kamar saja terasa canggung baginya. Jadi ia selalu diam-diam melakukan pekerjaan dirumah saat tidak ada orang dirumah.

Nara berusaha memejamkan matanya walaupun susah untuk tertidur. Memang akhir-akhir ini ia harus merubah banyak posisi untuk mencari kenyamannya.

Lalu ketika ia sudah manemukan posisi yang nyaman untuk bisa tidur dengan tenang sebuah tangan besar memeluk pinggangnya dari belakang.

Lalu seketika shok kemudian membuka matanya dan membalikkan tubuhnya.

"Aku pikir kamu sudah tidur" ujar kevin membuat nara terkejut.

"Ka-kamu ngapain disini?" Tanya nara sekaligus gugup karena setelah kejadian itu kevin bahkan tidak sudi tidur disini.

"Biarkan aku tidur disini hari ini saja ya?" Pinta kevin membuat nara semakin bingung dengan sikap kevin sekarang.

Lalu nara menjawab "tidurlah" hanya itu jawaban dari nara lalu ia tidur membelakangi kevin.

Namun tubuh nara seketika merinding karena pelukan kevin dari belakang dan deru nafas kevin sangat terasa di lehernya.

Seharusnya nara senang karena perlakuan kevin sekarang tapi rasa kecewa masih sangat terasa dalam dirinya.

Nara bangun lalu berusaha menjauhkan tubuhnya dari kevin. "Bisakah kamu menjauhkan tubuhmu dariku?" Ucap nara.

"Ra aku rindu kamu" pernyataan dari kevin mampu membuat detak jantung nara terpacu kencang. Namun nara terpukul sebuah realita bahwa ia tidak akan bisa seperti dulu lagi dengan kevin.

Nara terdiam cukup lama lalu ia mengacuhkan pernyataan yang diberikan kevin dan kembali ingin tertidur namun lengannya ditahan oleh kevin.

"Ra aku ingin melakukannya denganmu" ujar kevin menatap nara.

Tentu nara tahu arah pembicaraan kevin kemana. Namun ia segera menyembunyikan raut wajahnya itu.

"Bukankah berhubungan intim pada saat hamil tidak berpengaruh pada janin. Jadi kamu bisa memintanya pada ibuku. Kamu bisa kembali kekamarnya" Ujar nara. Ternyata ia tahu untuk apa kevin datang kesini dan tiba-tiba bersifat aneh.

"Aku ingin melakukan denganmu nara! Aku ingin melalukannya dengan istriku!" Tegas kevin menatap nara lalu mulai mendekatkan wajahnya pada nara.

Kevin langsung mendekap tubuh nara dan menempelkan bibirnya dengan nara.

Tangan kevin tidak tinggal diam lalu masuk meraba ke dalam baju nara lalu di sela-sela ciumannya kevin tersenyum ternyata nara tidak memakai bra.

Langsung saja kevin meremas payudara nara. "Mmpphhh" desah nara di sela-sela ciumannya.

Oksigen semakin menipis kevin melepaskan ciumannya membiarkan nara menghirup lebih banyak oksigen.

Pria itu mulai mencium leher jenjang nara dengan begitu lembut. Bahkan kevin meremas kedua payudara nara dengan lembut.

Sejujurnya nara benci hal ini. Ia benci perlakuan kevin yang lembut membuat reaksi tubuhnya semakin terasa nikmat dan ingin meminta lebih.

Candu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang