Bab 8

45 23 3
                                    


Tekan tombol bintang, komen, dan share yaaa😊

"Tidak ada salahnya kamu mencoba. Jika tidak berhasil, maka cobalah lagi hingga tujuanmu tercapai. Karena usaha tak pernah mengkhianati hasil."


Kenzo menatap langit-langit kamarnya dengan kedua tangan ditekuk yang dijadikan bantalan. Ia termenung,  memikirkan bagaimana gadis itu bisa mengingatnya.

Rasa gengsi yang terlalu besar yang dimiliki Kenzo membuatnya sangat sulit untuk membuka obrolan dengan gadis itu.

Tok tok tok

Kenzo menoleh ke arah pintu yang kini sudah menampakkan gadis kecil, membuatnya tersenyum hangat.

"Bang,"

"Kenapa?"

"Abang kenapa? Pasti mikirin kak Dara lagi ya?" tanya Sasha tepat sasaran.

Sasha Aurelie, adik  Kenzo yang masih menduduki kelas 8 SMP. Memiliki wajah imut dan lesung pipi tentu siapa saja akan terbuai oleh pesonanya. Tak terlalu tinggi, tapi itulah yang membuatnya terlihat menggemaskan.

Kenzo memang sudah menceritakan semua tentang Dara kepada Sasha, karena jika bukan kepada adiknya lalu kepada siapa lagi ia akan bercerita? Kedua orangtuanya terlalu sibuk dengan urusan bisnis mereka, tak peduli apakah anak-anaknya ini memiliki keluh kesah atau tidak. Jangankan keluh kesah,  anak-anaknya sudah makan atau belum saja mereka tidak tahu.

"Abang bingung, gimana caranya buat dia inget semuanya," lirih Kenzo yang kembali menatap langit-langit, menerawang.

Sasha duduk di sisi ranjang,vtepat disebelah Kenzo. "Abang udah ngelakuin apa aja emang?"

"Gak ngapa-ngapain, soalnya tiap abang ngeliat dia abang langsung gugup."

Bugh

"Aw, kok mukul sih?!" pekik Kenzo sembari mengelus-elus tangan kanannya yang menjadi korban pukulan Sasha.

"Ya gimana kak Dara inget kalo abang gak ngelakuin apa-apa! Bodoh!" Sasha mengucapkan kata terakhir dengan suara yang sangat pelan, namun Kenzo masih mendengarnya.

"Apa kamu bilang?! Abang bodoh?!" Kenzo bangkit dan mendudukkan bokongnya diranjang menghadap Sasha.

"Iya, abang bodoh. Masa kayak gini aja gak bisa, cih!" cibir Sasha.

"Pengen tak hiiihh!" geram Kenzo membuat Sasha terkekeh.

"Gini aja deh bang. Abang sering-sering buka obrolan deh sama kak Dara, terus kalo kalian udah deket nih ya, abang ajak dia ke tempat yang pernah kalian kunjungi."

"Tempat apa?" tanya Kenzo polos.

"Ya kan abang yang tau, masa masih nanya Sasha juga! Punya abang satu kok bego!"

Jtak

"Aww, kok abang nyentil aku sihh!!" pekik Sasha sembari mengelus-elus keningnya yang baru saja di sentil oleh Kenzo.

"Ya kamu juga bego, ngapain ngatain Abang?!"

Sasha hanya cengengesan membuat Kenzo memutar mata malas.

"Pokoknya abang bawa dia ke tempat yang sering kalian kunjungi dulu. Siapa tau ingatannya langsung muncul, Wush!"

"Emangnya jin nya si aladin yang kalo di usap langsung muncul, wush,"

"Udah ah, pokoknya aku saranin kayak gitu. Dijamin kak Dara inget lagi deh," ucap Sasha lalu keluar dari kamar Kenzo,  menyisakan sang pemilik kamar.

ADARA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang