Tekan tombol bintang, komen, dan share yaaa😊
Gdubrakk
"ASSALAMUALAIKUM, EPRIBADEH! AYEM KAMING!"
Dara terlonjak kaget mendengar suara itu. Lalu tak lama kemudian ia membelalakkan matanya ketika melihat siapa pelakunya.
Tio?
"Berisik setan! Ini rumah sakit bukan rumah lo dihutan!" sewot Dave.
Lalu Dara melirik ke arah pintu dan tepat disana terdapat teman-temannya yang berjalan memasuki kamar inap Dara diikuti inti Raghas.
Heh?! Bagaimana bisa mereka bisa berada disini? Dan tau dari mana mereka kalau ia sedang berada disini? Seketika matanya memicing menatap seseorang yang mencurigakan karena terus menunduk ketika sudah tiba di dekat ranjangnya.
"YA AMPUN DARA!! GUE KANGEN BANGET SAMA LO!"
Suara menggelegar itu mengalihkan perhatian Dara yang awalnya pada Arka kini beralih pada Bella yang berlari kearahnya. Sontak Dara merentangkan tangannya dan disambut baik oleh Bella, diikuti oleh Krisy dan Lysa.
Mereka melepaskan pelukan mereka lalu memperhatikan keadaan Dara saat ini.
"Lo kenapa sih? Kok itu muka sampe biru-biru gitu?" tanya Lysa khawatir.
"Iya, Dar. Lo kalo ada masalah cerita dong, kebiasaan banget nyembunyiin masalah dari kita," timpal Bella.
"Gue gak papa," jawab Dara seadanya sambil tersenyum.
"Ah lo mah gitu, kita itu sahabat lo kan?" tanya Lysa dengan wajah sendu.
"Suatu saat nanti gue cerita ke kalian. Gue janji." Dara kembali tersenyum, lalu mereka berempat kembali berpelukan mengabaikan para cowok yang memperhatikan.
"Udahan elah pelukannya. Gue juga mau peluk bebeb Dara," ujar Tio yang langsung mendapat pukulan oleh Angga.
"Mau cari mati lo?" desis Angga ketika melirik Kenzo yang kini menatap tajam Tio. Tio hanya menyengir setelah mendapat tatapan tajam dari lelaki itu sembari mengangkat kedua jarinya 'peace'.
"Kalian tau dari mana gue ada disini?" Dara yang sedari tadi penasaran pun akhirnya membuka suara.
"Dari Laras," jawab Kenzo.
Dara melirik Kenzo yang kini tepat disampinya. Sejak kapan lelaki itu ada disini? Bukankah tadi masih disebelah Dave?
Oh tidak! Ia baru menyadari kalau Kenzo ternyata tampan. Kemana saja ia selama ini? Apa karena ia tidak peduli dengan sekitarnya jadi ia tidak tau tentang lelaki ini.
"Udah baikan?" suara bariton itu membuyarkan lamunannya. Dara mengerjabkan matanya, apa yang ia lakukan? Ia melamun sambil memandangi wajah Kenzo? Oh tidak!
"U-udah," jawab Dara gugup.
Lalu keduanya saling menatap tanpa tau bahwa mereka tidak sendiri disini, ada teman-temannya juga yang memperhatikan.
"Dunia serasa milik berdua," sindir Tio.
Dara segera memutuskan pandangannya terlebih dahulu lalu berdehem sebentar guna menetralisir kegugupannya.
"Dek, abang mau cari makan dulu ya," pamit Arka membuat pandangan Dara beralih.
"Iya bang, jangan lama-lama," ucap Dara yang dibalas anggukan oleh lelaki itu.
Arka berjalan menjauhi ranjang Dara, lalu keluar dari ruangan itu.
"Ka, gue ikut," ujar Dave lalu segera menyusul langkah Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA[END]
Teen Fiction[DIUSAHAKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM BACA] _____________________________________ Hanya kisah seorang gadis ceria yang memiliki kehidupan yang penuh dengan lika-liku. Adara Fredella Ulani. Gadis cantik itu mampu menipu semua orang dengan keceri...