Bab 21

32 11 4
                                    

Tekan tombol bintang, komen, dan share yaa 😊

Setelah kejadian kemarin Dara yang dibully oleh Dian and the geng, gadis itu kini diantar jemput oleh dua lelaki populer di Meganesa, Kenzo dan Arka. Mereka akan silih berganti untuk mengantar dan menjemput gadis itu. Padahal, Dara sama sekali tidak meminta dan berusaha menolak. Namun, kedua lelaki yang posesif itu tidak menghiraukan tolakan yang ia ajukan.

Seperti saat ini. Dara dan Kenzo menarik perhatian warga sekolah karena mereka berdua berangkat bersama. Terlebih, Kenzo yang jarang membawa mobil sportnya itu kini membawa mobil itu demi Dara. Bayangkan betapa irinya para kaum hawa pada Dara saat ini.

Itu Dara bukan sih?

Mereka jadi tambah deket aja

Wah, centil banget tuh cewe!

Cocok sih mereka, dibanding sama gue. Bagaikan berlian dan tutup panci

Gue pengen tukeran sama dia boleh gak sih?

Dan masih banyak lagi komentar-komentar yang memenuhi pendengaran Dara. Namun, Dara mencoba untuk tak peduli dan berjalan menuju kelasnya berdampingan dengan Kenzo.

Kenzo hanya melirik ke sekumpulan siswi yang sedang bergosip ria itu, dan membuat mereka langsung menghentikan kegiatannya. Padahal hanya lirikan saja, namun seperti sebuah peringatan 'gue bacok kalo masih ngegosip'.

Setelah itu, Kenzo segera menyusul langkah Dara menuju kelasnya.

Sedangkan Dara sudah sampai di kelasnya. Seketika, ia menjadi pusat perhatian. Karena teman sekelasnya melihat Kenzo yang menggendong Dara kemarin, dan melewati depan kelasnya.

"Daraaa! Lo kemaren gak papa kan? Ada yang luka gak? Ada yang sakit? Apa aja yang udah dilakuin sama nenek sihir itu?" tanya Bella dengan beruntun.

Krisy berdecak malas, lalu menoyor kepala Bella membuat gadis itu mengaduh, "Sakit bodoh!"

"Ya elo! Nanya itu satu-satu! Si Dara bingung mau jawab yang mana dulu kalo lo nanya kek begitu!" sahut Krisy.

"Tau tuh, bella gimana sih! Dara baru juga dateng, belum sempet duduk," ucap Lysa semakin memojokan Bella.

"Ish, diem lo, Sa! Ikutan mulu!"

Lysa hanya mengerucutkan bibirnya tanpa membalas ucapan Bella.

"Jadi gimana? Elo beneran gak papa?" tanya Bella lagi.

"Gue gak papa elah. Cuman gitu doang," ucap Dara santai.

"Bego! Sampe lo pingsan, dibilang 'cuman gitu' doang?! Sakit lo!" sarkas Krisy.

"Ya gimana lagi, kan udah terlanjur juga."

Sedangkan teman-temannya hanya mendengus kesal mendengar jawaban santai yang keluar dari mulut gadis itu.

Bel pelajaran sudah berbunyi, mereka berempat akhirnya duduk ditempat masing-masing dan mengikuti pelajaran dengan serius.

***

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 10 menit lalu. Namun Dara masih berada dilingkungan sekolah, padahal ketiga temannya sudah pulang.

Dara sedang menunggu Kenzo yang katanya sedang ada urusan dulu sebentar dengan teman-temannya. Gadis itu seperti anak hilang. Hanya berdiri disamping mobil Kenzo sambil menatap sekeliling. Area sekolah sudah mulai sepi, hanya ada segelintir orang yang sedang mengikuti ekstrakurikuler.

"Lama ish. Tau gitu gue pulang aja," gerutu Dara sambil menghentakkan kakinya ke tanah.

Hingga suara langkah kaki mendekat membuat Dara mendongak dan menemukan lelaki yang ia tunggu beserta teman-temannya, jangan lupa abangnya pun ada.

ADARA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang