Tekan tombol bintang, komen, dan share yaaa😊
Hari ini hari sabtu, dimana SMA Meganesa diliburkan. Jadi, untuk semua siswa bisa melakukan kegiatan kesukaannya di rumah, rebahan.
Tapi tidak dengan Dara. Ia tidak bisa bersantai-santai dirumah, atau hanya sekedar rebahan sebentar saja. Ia harus mengerjakan pekerjaan rumah, lalu ia harus mencari pekerjaan sambilan karena uang tabungannya semakin menipis.
Jangan heran. Dara mempunyai kedua orangtua lengkap tapi ia tak pernah diberi uang sepeserpun. Hanya makan saja, itupun hanya sekali makan malam saja.
Walaupun Dara termasuk dari kalangan atas, tapi ia mencukupi hidupnya oleh diri sendiri, tanpa bantuan orang tuanya.
Dara bangun dari tempat tidurnya lalu bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
20 menit kemudian, gadis itu sudah siap dengan setelan rumahan yang sangat sederhana, hanya kaos putih dipadukan celana training hitam. Rambut yang diikat kuda menambah kesan imut untuk Dara.
Dara turun ke lantai satu, karena kamar dara berada di lantai dua. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumah, namun sepi. Sepertinya orangtuanya sudah pergi bekerja, sedangkan Arka mungkin belum bangun. Dasar kebo.
Dara berjalan menuju dapur, melihat piring kotor di wastafel. Dengan segera ia mencuci semuanya.
Lalu ia mendegar suara derap langkah mendekat, sepertinya Arka sudah bangun.
"Bang, mau sarapan apa?" tanya Dara setelah selelsai mencuci piring.
"Kamu gak usah masak, kita makan diluar aja," jawab Arka dengan lembut.
"Tapi kerjaan aku belum beres, bang. Nanti dimarahin mamah," ucap Dara.
"Nanti abis makan kita beresin bareng. Yakali rumah segede ini diurus sama adek abang doang, mana kagak ada pembantu."
Dara tersenyum. Beruntungnya ia mempunya kakak seperti Arka, hanya Arka dan sepupunya saja yang peduli, selebihnya tidak ada.
"AAAA SAYANG ABANG!!" pekik Dara sambil berhambur memeluk lelaki itu.
Arka yang belum siap langsung terhuyung ke belakang, namun dengan segera ia membalas pelukan Dara lebih erat.
"Abang juga sayang kamu," bisik Arka yang masih terdengar oleh telinga Dara.
Arka tersenyum, sangat menyukai Dara yang bahagia saat ini. Arka sebenarnya sudah tahu apa saja yang adik kecilnya itu alami selama ini. Ia ingin selalu berada disisinya untuk menjaga gadis itu, namun dulu ia sedang tak berada didekat Dara. Ia dan Dara berbeda kota. Namun kini ia sudah ada disini, bersama dengan adiknya. Apapun yang terjadi ia akan selalu melindungi Dara.
Menurut Arka, Dara adalah sosok gadis yang sungguh baik hati, cantik, dan rapuh. Ia selalu menutupi kelemahannya dengan apik, sehingga siapa saja yang melihat keadaan Dara akan beranggapan bahwa perempuan itu baik-baik saja. Namun kenyataannya, tidak seperti yang mereka pikirkan.
Sudah cukup Dara diperlakukan dengan tidak baik oleh kedua orangtuanya. Kini gadis itu harus berbahagia tanpa adanya kepalsuan yang ia selalu tunjukan.
Arka merenggangkan pelukannya lalu menatap manik mata coklat yang sangat indah didepannya.
"Ayok kita makan, kamu mau makan apa aja abang yang bayar," ajak Arka dengan senyuman yang kelewat manis itu, lalu mengusap kepalanya dengan sayang.
Dara tersenyum, sungguh sangat bahagia bisa disayang seperti ini. Ia sangat menyayangi Arka melebihi dirinya sendiri. Apapun yang Dara inginkan selalu Arka kabulkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA[END]
Teen Fiction[DIUSAHAKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM BACA] _____________________________________ Hanya kisah seorang gadis ceria yang memiliki kehidupan yang penuh dengan lika-liku. Adara Fredella Ulani. Gadis cantik itu mampu menipu semua orang dengan keceri...