Bab 23

30 10 2
                                    

Tekan tombol bintang, komen, dan share yaaa 😊

Hari minggu pagi ini apartment Arka sudah dipenuhi oleh manusia-manusia tidak tau diri. Siapa lagi kalau bukan teman-temannya.
Sampah berserakan dimana-mana, membuat Arka merasa bersalah pada adiknya, karena Dara baru saja membersihkan apartemen itu.

"ASTAGFIRULLAH! INI KENAPA BISA BERANTAKAN BEGINI?!"

Nah kan. Putri negara datang.

Semua inti RAGHAS langsung menghentikan kegiatannya, lalu menatap Dara yang kini berkacak pinggang sambil menampakkan wajah garangnya.

"Bukan abang, Dar! Mereka yang berantakin." Arka membuka suara setelah keheningan terjadi barusan.

Dara semakin melotot, namun kini pandangannya beralih ke 5 orang yang masih duduk anteng ditempatnya. Mereka berempat hanya menunjukkan cengiran, terkecuali Kenzo yang menatapnya datar seolah ia tak tau apa-apa.

"Bukan gue, Dar! Mereka tuh!" Bayu menunjuk ke arah keempat temannya, membuat semuanya melotot tak terima.

"Kok gue sih anjing?!" protes Dave sambil memukul kepala Bayu yang untung saja duduk disampingnya.

"Sakit tolol!"

Dave mengedikkan bahunya tak peduli.

"Kalian berisik deh! Makan gue jadi keganggu kan!" celetuk Tio yang masih anteng dengan cemilan dipangkuannya.

Dara mendesah prustasi, padahal ia baru saja membersihkan apartemen dan akan berangkat kerja saat ini. Namun keenam lelaki itu malah membuat ruangan ini kembali berantakan.

"Gak mau tau, pokoknya harus dibersihin lagi!" omel Dara pada keenam lelaki itu, yang dibalas anggukan. "Bang, aku berangkat dulu."

Arka mengangguk, "Iya, hati-hati."

Dara mengangguk lalu segera memakai sepatunya dan beranjak keluar dari apartment.

"Dara mau kemana, Ka?" tanya Tio.

"Kerja," jawab Arka sekenanya.

"Dia kerja?! Dia kerja sedangkan elo males-malesan disini! Parah lo, Ka!" sembur Bayu membuat lelaki itu terkena lemparan bantal oleh Arka. "Gue juga kerja bego! Cuman sekarang lagi libur aja."

Bayu hanya mengangguk-angguk saja menanggapinya. "Kirain."

Kenzo hanya menatap jengah teman-temannya. Pikirannya berkelana pada Dara saat ini. Berbagai pertanyaan hinggap di kepala lelaki itu.

Dara kerja dimana?

Mengapa gadis itu bekerja?

Lalu bagaimana dengan sekolahnya?

"Dara kerja di cafe Rinjani. Dia pengen bantuin gue, karena sekarang kita tinggal berdua disini. Padahal udah gue larang, cuman emang pada dasarnya dia keras kepala jadi yaudah. Terus, sekolah dia masih lanjut kok, dia cuman kerja pulang sekolah sampe malem, terus sama full day tiap hari sabtu." ungkap Arka panjang lebar seolah tau isi kepala Kenzo.

Kenzo hanya diam tak menyahuti, sehingga Arka pun lebih memilih melanjutkan kegiatannya - bermain game di ponselnya.

***

Dara saat ini sudah berganti pakaian menjadi seragam yang sama dengan yang lainnya.

Ia sedang berdiri didekat kasir, menunggu ada pengunjung yang akan memanggilnya sewaktu-waktu. Karena ia adalah seorang pelayan di cafe Rinjani ini.

Sudah dari beberapa bulan yang lalu Dara bekerja disini sebagai pekerja paruh waktu. Setelah beberapa kali ia mendapat tolakan dari berbagai tempat ia kunjungi, karena menolak adanya pekerja paruh waktu, akhirnya ia diterima di cafe Rinjani.

ADARA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang