Bab 30

35 9 4
                                    

Tekan tombol bintang, komen, dan share yaaa 😊

Flashback on

Seorang gadis berambut panjang kini sedang berhadapan dengan gadis berambut sebahu. Ia memang sengaja meminta untuk gadis dihadapannya ini untuk datang ke gudang sekolah, karena ingin membicarakan sesuatu yang penting.

"Gue butuh bantuan lo," ucap gadis itu.

"Mau apa?"

"Gue mau, kita kerjasama buat habisin Dara."

"Lo gila?!"

Gadis berambut panjang tersenyum miring mendengar pertanyaan yang keluar dari bibir gadis dihadapannya.

"Iya, gue gila. Gue pengen kita kerjasama buat ngabisin tuh cewek, karena gue udah muak!"

"Bel, gue udah gak mau berurusan lagi sama Dara. Gue gak mau diabisin sama Arka!"

Bella. Tersenyum remeh menatap Dian.

"Lo takut? Oh lo mau keluarga lo ngerasain hal yang gak terduga?"

"M-maksud lo? Plis, jangan bawa-bawa keluarga gue. Mereka gak tau apa-apa,"

"Well, kalo lo nolak ajakan gue, gue bisa aja ngancurin keluarga tersayang lo itu."

Dian terdiam sebentar. Ia bingung, ia tidak mau berurusan lagi dengan Dara, sedangkan disisi lain keluarganya sedang dipertaruhkan. Apa yang harus ia pilih?

"Gimana? Lo cuman bantu gue disaat gue butuh bantuan aja, selebihnya lo cuman ngeliatin aja."

Dian menghembuskan nafasnya lalu mengangguk. Demi keluarganya, ia menerima tawaran Bella.

***

Bella saat ini sedang berada di sebuah cafe yang tak jauh dari sekolah. Ia sengaja datang kesini karena ingin bertemu seseorang.

Suara lonceng yang berada di pintu masuk berbunyi, Bella langsung mengalihkan atensinya kesana, dan menemukan seseorang yang ia tunggu.

"Nunggu lama?" tanya orang itu.

"Enggak. Gue langsung ke inti nys aja ya,"

Orang itu mengangguk.

"Gue butuh bantuan lo," ucap Bella.

"Bantuan apa?"

"Lo bantuin gue, buat nyingkirin Dara."

Orang utu mengangkat sebelah alisnya ke atas begitu mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Bella.

"Lo serius? Bukannya lo sahabat Dara?"

"Plis, bantu gue, Ris. Gue udah terlalu muak sama muka sok polosnya."

Aris tersenyum, bukan senyum tulus melainkan senyuman penuh makna. Kalau ia membantu Bella dengan menyingkirkan Dara, ia juga mendapat keuntungan. Karena Dara merupakan orang yang sangat berarti dalam hidup Kenzo. Jika Dara mati, Kenzo pun pasti akan hancur. Dan itu suatu kesenangan tersendiri bagi Aris.

"Ok, gue setuju."

Bella tersenyum mendengar jawaban dari lelaki didepannya.

"Let's play the game, Dara"

Flashback off

***

Keesokan harinya, Kenzo dan lain-lain sedang bersiap-siap untuk pergi mencari Dara, sesuai dengan kesepakatan semalam.

ADARA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang