Suasana senja yang diiringi oleh deburan ombak laut, menemani kedua insan berbeda jenis itu untuk saling melepas rindu. Setelah melalui berbagai macam rintangan dan cobaan, akhirnya Tuhan mempertemukan mereka kembali saat ini.
Sang gadis yang kini menatap kosong ke hamparan laut, dengan berbagai macam pikiran berkecamuk di kepalanya. Sedangkan sang lelaki yang tak pernah melepas pandangannya dari wajah cantik gadis disebelahnya.
Masih terasa seperti mimpi, bahwa kini lelaki itu bisa melihat kembali mataharinya, cintanya. Padahal, waktu itu ia sempat frustasi dan tak tahu arah setelah mendapat kabar buruk itu.
Berkali-kali ia mengucap syukur karena do'anya terkabul, walaupun membuatnya menunggu sedikit lebih lama. Tetapi, bukan suatu masalah bagi lelaki itu. Karena saat ini, sosok yang ia harapkan kini duduk disampingnya.
"Lo... Apa gak ada yang mau lo jelasin ke gue?" tanya lelaki itu, membuat sang gadis mengalihkan pandangannya menatap lelaki disampingnya. Ia cukup paham maksud dari ucapan lelaki ini.
Gadis itu terdiam cukup lama, sampai akhirnya ia membuka suaranya dan menjelaskan apa yang ingin diketahui oleh lelaki ini.
"Sebenernya, gue udah kerjasama sama bang Arka sama dokter juga."
Lelaki yang tak lain dan tak bukan adalah Kenzo, terdiam. Masih menyimak karena ia tahu bahwa gadis yang tentu saja Dara itu, masih belum menyelesaikan ucapannya.
"Ada alasan kenapa gue ngelakuin itu. Dan gue gak bermaksud buat bikin lo tersakiti dengan kepergian gue." Dara memandangi wajah Kenzo yang terlihat fokus mendengarkan ceritanya. Terdapat raut penyesalan pada wajah gadis itu karena telah membohongi lelaki disampingnya ini.
Flashback on
Sesaat setelah kepergian Kenzo dari ruangan itu, Dara membuka matanya perlahan dan menatap sekeliling dengan sesekali mengerjapkan matanya yang terasa buram.
"Dara? Kamu bangun?" Suara seseorang yang masuk ke gendang telinga Dara menbuat gadis itu menoleh dan terlihat ada Arka yang kini menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan dnegan senyum yang terhias.
"A-abang..." lirih Dara dengan sedikit terbata.
"Iya sayang, ini Abang," balas Arka dengan senyum haru.
Akhirnya, adik kesayangannya terbangun dari tidur panjangnya.
"Bang," panggil Dara.
"Iya?"
"Tolong jangan kasih tahu siapa-siapa kalau aku udah bangun,"
Dahi Arka mengernyit mendengar ucapan Dara, "kenapa gitu? Kenzo pasti seneng liat kamu bangun."
Dara menggeleng tanda tidak setuju, "Please.. jangan kasih tahu siapa-siapa selain dokter yang nanganin aku. Bilang aja kalau aku udah gak ada,"
"A-aku... Cuman pengen tau reaksi mereka saat tahu kalau aku gak bangun-bangun. Mungkin bisa dikatakan, kalau sedikit dendam? Mereka bakalan sayang ke aku atau enggak saat aku udah gak ada? Atau bahkan mereka gak peduli? Aku cuman pengen tau reaksi mereka."
Arka terdiam mendengar penjelasan Dara. Sedikit keterlaluan sih memang, karena ini menyangkut dengan kematian. Tapi, mungkin ia bisa menuruti keinginan adiknya itu. Lagi pula, ia harus membawa Dara ke rumah sakit yang lebih baik karena untuk memulihkan kondisi Dara. Karena disini, sangat tidak memungkinkan, apalagi dengan permintaan Dara yang satu ini.
"Yaudah, abang gak akan kasih tau siapa-siapa." Arka menjeda ucapannya sejenak sebelum melanjutkan kembali, "tapi kamu harus mau abang ajak ke rumah sakit lain, buat kesembuhan kamu."
Dara tak bisa menolak, karena bagaimana pun Arka sudah mau menuruti kemauannya.
Flashback off
"Dan gue gak tau, kalau bang Arka bawa gue ke Singapura saat itu juga. Gue kira, gue cuman dibawa pindah kota, eh ternyata pindah negara," ucap Dara terkekeh pelan.
"Lo ngelakuin itu supaya gue nyesel dan sengsara?" tanya Kenzo lirih.
Mendengar pertanyaan Kenzo membuat Dara menggeleng cepat, menyanggah, "Bukan! Gue gak maksud buat bikin lo sengsara. Gue... Niat gue cuman pengen tau reaksi keluarga gue. Gue gak bermaksud--"
"Iya gue paham. Lagipula, kalau lo emang pengen bikin gue nyesel, ya lo berhasil. Karena kenyataannya, gue nyesel dengan apa yang udah gue lakuin. Gue frustasi selama setahun ini karena gue mikirnya elo beneran pergi dari kehidupan gue. Gue gak bisa hidup tanpa lo kalo lo beneran pergi, Dar,"
"Ssstt... Ini bukan salah lo, ini murni karena takdir. Lo udah baik banget sama gue selama ini. Mungkin yang kemaren emang kalah cepat, tapi it's okey. Yang penting, sekarang lo ada disini, disamping gue," ucap Dara disertai senyuman tulusnya. Kenzo yang melihat senyuman itu pun ikut menarik sudut bibirnya membentuk lengkungan indah yang dinamakan senyuman.
"Emm... Gue boleh... Peluk?" tanya Kenzo dengan hati-hati.
Dara terkekeh lalu mengangguk, membuat Kenzo tak membuang-buang waktu segera merengkuh tubuh mungil didepannya.
Mereka berdua berpelukan, menyalurkan perasaan yang selama ini terpendam karena perpisahan. Rindu dan cinta yang menjadi satu, membuat hati mereka menghangat.
Mereka masih saja terus menyalurkan perasaan masing-masing lewat pelukan itu, hingga tak sadar bahwa matahari kini telah berganti tugas dengan sang bulan.
***
Setelah acara berpelukan mereka debgan durasi yang tidak sebentar, Dara dan Kenzk berjalan memasuki area rumah milik gadis itu. Awalnya gugup, takut dengan segala reaksi keluarganya yang tidak sesuai ekspektasi. Tetapi, Kenzo yang kini berada disampingnya meyakinkannya melalui genggaman tangan mereka yang sedari tadi tidak mau terlepas.
Dara menghela nafas panjang lalu mengangguk, memantapkan hatinya untuk tidak terlalu gugup menghadapi kenyataan didepannya.
Secara perlahan, mereka berdua berjalan menuju pintu utama dan mengetuk pintu itu beberapa kali.
Tok..tok..tok..
Hingga beberapa saat, terdengar suara langkah kaki yang berjalan mendekat mrmbuat Dara kembali dilanda kegugupan, hingga tak sadar meremas genggaman tangan mereka, membuat Kenzo mengelus punggung tangan gadis itu menenangkan.
"Iya siap--"
Ucapan Revi terhenti ketika melihat siapa yang berdiri dihadapannya. Tubuhnya mematung, lidahnya terasa kelu, dan kakinya seperti jelly hingga tidak bisa menopang tubuhnya kalau saja ia tidak berpegangan pada daun pintu.
"D-Dara?"
Tbc
Wah! Udh lama bgt aku gk nyentuh cerita ini.
Maaf bgt yaa klo ceritanya digantung beberapa lama hehe, soalnya otak aku buntu buat cerita ini hehe.
Gimana extra part nya?
Extra part berikutnya fakta ttg hubungan Kenzo dan Dara
Makasihhhh❤️
![](https://img.wattpad.com/cover/220703753-288-k820425.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA[END]
Teen Fiction[DIUSAHAKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM BACA] _____________________________________ Hanya kisah seorang gadis ceria yang memiliki kehidupan yang penuh dengan lika-liku. Adara Fredella Ulani. Gadis cantik itu mampu menipu semua orang dengan keceri...