Bab 29

30 8 3
                                    

Tekan tombol bintang, komen, dan share yaaa 😊

Disebuah rumah tak layak pakai, terdapat seorang gadis yang tak sadarkan diri duduk disebuah kursi kayu dengan tangan dan kaki terikat kuat, lalu dikelilingi oleh kegelapan.

Dara pingsan setelah ia dibekap oleh seseorang tadi. Dan saat ini, kesadarannya perlahan muncul setelah semalaman pingsan. Gadis itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan yang saat ini ia tempati. Hanya ada kegelapan dengan ditemani oleh barang-barang yang sudah usang dan berdebu.

Ia ingin kabur dari sini, namun kedua tangan dan kakinya diikat dengan kuat. Ditambah mulutnya ditutup oleh lakban membuatnya sulit untuk berbicara.

"Hmpptthh..."

Gadis itu mencoba untuk melepaskan ikatannya, namun hal itu malah menyakiti kulitnya. Saat ini ia sedang ketakutan. Air matanya terus mengalir dengan derasnya, rambut yang sudah acak-acakan, dan pakaiannya yang sudah lusuh.

"Akhirnya, putri tidur bangun juga," Suara bariton yang sangat ia kenali itu membuatnya mengalihkan atensi pada seseorang didepan sana yang berjalan menghampirinya.

"Hmmpppthh.... Hmpptthh..."

Lelaki itu menyeringai, "kenapa? Mau ngomong?"

Setelah itu, lakban yang menutup mulut Dara dilepas dengan cukup kencang, membuat gadia itu meringis.

"Kak Aris gila! Kenapa kakak ngelakuin ini sama aku?!"

Ya, orang itu adalah Aris. Lelaki itu yang membawanya kemari dengan alasan ingin bertemu dengan temannya. Namun, ternyata lelaki itu memiliki niatan yang jahat.

"Mau tau?" Aris menjeda ucapannya sebentar, "karena gue benci sama Kenzo. Dan, gue liat kalian cukup dekat."

"Dan kakak ngelampiasin semuanya ke aku? KAKAK GILA!"

Aris tertawa yang terdengar mengerikan, lalu tatapannya kembali berubah menjadi sorot yang dingin dan penuh amarah.

"Gue tau, lo itu seseorang yang diistimewakan sama dia. Makanya, gue pengen tau reaksi dia ngeliat cewe yang selama ini dia sayang, ternyata ada sama gue."

"Kak, aku mohon lepasin.. aku gak ada hubungan apa-apa sama kak Kenzo," pinta Dara dengan air mata yang terus mengalir.

"Gue bakalan lepasin lo, kalo kenzo dateng kesini. Jadi, gue bisa balesin dendam gue secara langsung," ucap Aris dengan pelan.

"Ka...kak mau apain kak kenzo?"

"Oh, gue gak akan macem-macem. Gue cuman pengen ngebunuh dia, seperti apa yang udah dia lakuin sama orang yang gue sayang!"

Mata Dara seketika membola mendengar penuturan Aris. Membunuh? Balas dendam? Apa yang telah Kenzo lakukan dulu?

"Gue bakalan manggil dia besok buat kesini, jadi lo nginep dulu sampe besok, ok?"

Aris berbalik lalu melangkahkan kakinya meninggalkan Dara. Namun, lelaki itu menghentikan langkahnya dan menengok kebelakang.

"Oh iya, selama masih disini, lo akan dapet hadiah yang pasti bakalan lo suka," Setelah itu, Aris benar-benar pergi meninggalkan Dara yang berteriak memanggilnya sambil menangis.

"KAK, LEPASIN AKU! KAK ARIS!"

"Tolong.... Lepasin aku..." lirih Dara setelah tenaganya terkuras habis karena sedari tadi berteriak.

Lalu, Dara mendengar suara langkah kaki mendekat dan ia mencoba melihat siapa orang itu. Seketika Dara membulatkan matanya terkejut melihat siapa orang itu.

"B-bella..."

"Halo sahabat tercintaku!" sapa Bella dengan seringaian yang keluar dari bibirnya.

ADARA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang