Bab 22

30 9 5
                                    

Tekan tombol bintang, komen, dan share yaaa😊

Kenzo kini menatap Fredly dengan sengit. Keduanya mengeluarkan aura permusuhan, seolah akan terjadi peperangan yang besar di tempat ini.

Keduanya berjalan menuju motor masing-masing dan mempersiapkan diri untuk balapan ini.

Seorang gadis berpakaian seksi berjalan ketengah-tengah mereka dengan membawa bendera hitam putih.

"Bersedia?!"

1

2

3

"GO!"

Kedua motor itu melaju dengan kencangnya menimbulkan suara yang cukup nyaring. Sorak sorai dari para penonton pun ikut meramaikan suasana malam ini.

Dara yang berdiri diantara anak-anak RAGHAS hanya menggigit jarinya tanda gugup. Ia takut Kenzo kalah. Bukannya apa-apa, masalahnya hidupnya juga terancam. Kalau Kenzo kalah, otomatis ia akan menjadi... Ah sudahlah. Semakin dipikirkan semakin besar ketakutan yang melingkupinya.

Sedangkan di arena, Kenzo terus saja memacu kecepatannya meninggalkan Fredly yang berada dibelakangnya. Lelaki itu melirik sekilah lawannya lewat kaca spion, lalu tersenyum miring.

Demi Dara, gue harus menang, batin Kenzo menyemangati.

Fredly kini sedang mengumpat dan tak lama ia pun menambah kecepatan motornya hingga mengejar motor Kenzo. Fredly melirik ke samping kirinya dimana Kenzo berada, lalu mengacungkan jempol kebawah sambil menatap remeh. Lalu motornya melesat begitu kencangnya meninggalkan Kenzo dibelakangnya.

Saat mendekati garis finish, Kenzo tersenyum miring lalu menancap gas dan memenangkan balapan ini, yang disambut oleh sorak sorai dari para pendukungnya.

"WUHUUUUUU!! PAK BOS MEMANG TAK TERTANDINGI!"

"KENZOOO! KEREN BANGET GILA!"

"HOREEEEE, KAK KENZO MENANG!"

Teriakan terakhir dari seseorang itu langsung mengalihkan atensi seluruh anggota RAGHAS kepada si pemilik suara. Dara lah yang berteriak.

"Cieeee, Neng Dara!"

"Pak bos! Udah lampu ijo nih, tinggal gas!"

"Asikkk, adek gue!"

Dan masih banyak lagi godaan-godaan lainnya yang disebabkan oleh anak RAGHAS. Sedangkan Dara tersenyum kikuk, lalu segera membuang muka ke arah lain. Bukannya blushing atau apa, ia hanya berpikir jika Kenzo menang, otomatis ia selamat dari Fredly. Iya kan? Ia sama sekali tidak memikirkan hal lain?

"Apasih?! Gini ya, kalo Kak Kenzo menang, otomatis gue aman dong. Kan tadi gue dijadiin bahan taruhan sama mereka!" ujar Dara menjelaskan diakhiri dengan menunjuk Kenzo dan Fredly dengan dagunya.

Kenzo menghampiri teman-temannya sambil menenteng helm ditangan kirinya. Lalu setelah itu, lelaki itu berbalik dan menatap lawan mainnya yang kini memasang ekspresi yang menahan emosi.

"Ok, kali ini lo menang! Tapi jangan Harap, lo bakalan menang dari gue lain kali."

Setelah mengucapkan itu, Fredly pergi diikuti oleh anggota GELDRIX lainnya.

"Pergi sana! Hush hush!" usir Tio padahal Fredly sudah menjauh.

"Congrats bro! Emang gak tertandingi sih lo mah soal beginian!" ucap Bayu sambil menepuk bahu Kenzo.

Kenzo tersenyum tipis, "Thanks."

Kini Kenzo melirik Dara yang menunduk menatap tanah. Lelaki itu tersenyum lalu memegang kedua bahu gadis didepannya. Sehingga Dara mendongak dan menatap wajah Kenzo.

ADARA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang