Bab 24

33 10 3
                                    

Tekan tombol bintang, komen, dan share yaaa 😊

Saat ini, pelajaran sejarah sedang berlangsung. Pak Helfi, selaku guru sejarah sedang menerangkan materi didepan kelas. Namun, nampaknya hanya beberapa orang saja yang menyimak, selebihnya melakukan kegiatan masing-masing. Banyak yang mengantuk lantaran Pak Helfi menjelaskan seperti sedang membacakan dongeng, panjang dan lama. Bahkan, adapula yang diam-diam tertidur dengan ditutupi oleh tubuh temannya didepannya yang lebih besar dan tinggi, atau ditutupi oleh buku yang sengaja di berdirikan didepan kepala.

Seperti Lysa tentunya. Gadis itu tertidur menghadap tembok dengan ditutupi oleh buku. Jadi, jika dilihat dari depan seperti sedang membaca buku, padahal sedang bergelut dengan mimpinya.

Krisy hanya menopang dagu sembari menahan kantuk yang menyerangnya. Mati-matian ia mencoba menahan agar tidak tertidur seperti gadis disampingnya. Sedangkan Bella, sudah sibuk dengan ponselnya, sedang bermain game.

Mungkin hanya Dara saja diantara keempat temannya yang rajin. Ia mendengarkan sesekali mencatat apa yang penting menurutnya. Walaupun sesekali ia akan meringis pelan begitu sakit kepala menyerang. Memang, setelah kejadian ditoilet waktu itu, kepala Dara lebih sering merasa sakit.

Bella mendengar ringisan itu pun langsung mendongak menatap Dara disampingnya.

"Dar, lo kenapa?" tanya Bella khawatir.

Dara menggeleng, lalu kembali menegakkan duduknya. "Gue gak papa."

Bella mengangguk walaupun masih terbesit rasa khawatir. Sesekali ia akan menoleh kesamping, dan Dara kembali meringis sembari memegang kepalanya.

"Dar, serius lo gak papa? Mending ke UKS aja yuk!" ajak Bella yang kembali mendapat gelengan.

Bella berdecak lalu mengangkat tangannya, dan hal itu menginterupsi Pak Helfi yang langsung menoleh.

"Ada apa, Bella?"

"Pak, saya ijin anter Dara ke UKS ya? Dia sakit."

Pak Helfi melirik kearah Dara yang terlihat pucat dan memegang kepalanya, lalu mengangguk.

Bella yang mendapat persetujuan itu pun segera membawa Dara ke UKS.

Karena saking sakitnya kepala Dara, ia tak menyadari dia sedang berada dimana. Bella izin katanya ingin ketoilet.

"Dar, gue ke toilet dulu ya. Kebelet hehe."

Dara mengangguk tanpa menjawab karena kepalanya malah semakin berdenyut.

Setelah itu Bella langsung ngacir meninggalkan Dara yang kini bersandar di sebuah pintu.

Lalu tak lama, terdengar suara langkah kaki mendekat. Dara berpikir bahwa mungkin Bella sudah kembali, tapi kok cuman sebentar dari toilet?

Tak ingin memikirkannya lebih lanjut Dara kembali bersandar sambil menutup matanya menahan sakit. Tiba-tiba, tubuhnya seperti didorong dan ia masuk ke sebuah ruangan yang cahayanya remang-remang dan pengap.

Saat Dara mengedarkan pandangannya, ternyata ia sedang berada digudang. Bagaimana bisa ia disini? Bukankah Bella mengajaknya ke UKS? Sedangkan UKS dan gudang berada dibeda gedung.

Mungkin karena efek sakit kepalanya jadi ia tidak bisa fokus sedang dibawa kemana oleh temannya itu.

Tapi, kenapa harus ke gudang?

Lalu, terdengar suara langkah kaki seseorang mendekat. Sontak saja Dara langsung mundur karena ia sedikit trauma dengan kejadian ditoilet kemarin.

"Lo udah gue peringatin beberapa kali, tapi masih aja ngeyel!"

ADARA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang