Tekan tombol bintang, komen dan share yaaa 😊
Dara yang sudah tak sanggup menopang berat tubuhnya langsung terduduk di lantai dan menangis sambil menelungkupkan wajahnya diantara lipatan tangannya.
Ia tidak peduli bahwa sekarang masih jam pelajaran berlangsung. Ia bingung harus meminta tolong kepada siapa, karena tak mungkin ia kembali ke kelas dalam keadaan seperti ini. Mana, ia meninggalkan ponselnya di laci meja.
Satu-satunya jalan yaitu ia menunggu orang lain di toilet ini dan meminta bantuan kepada mereka. Ia berharap, bahwa teman-temannya menyadari dan langsung menyusulinya ke sini.
Dengan sisa-sisa tenaga yang ia punya, Dara mencoba untuk berdiri dan meminta bantuan kepada siapa saja yang lewat.
Namun, baru saja setengah perjalanan, Dara ambruk karena merasakan sakit di kepalanya akibat jambakan Dian tadi. Dia meringkuk mencoba menahan rasa sakit itu. Air matanya terus menetes dengan derasnya membuat Dara semakin pusing.
Hingga suara pintu yang terbuka dengan keras tak membuat Dara terusik. Ia seperti sudah pasrah, jika Dian kembali lagi dan menyiksanya lagi.
"Dara!"
Suara seorang lelaki yang begitu jelas, dan sangat ia kenali. Lantas, Dara mendongak dan menemukan Kenzo yang kini menatapnya dengan sorot mata cemas?
"K-kak Ken..." Bahkan untuk menyebut nama lelaki itu saja sudah tak sanggup karena sakit kepalanya yang terus bertambah seiring dengan matanya yang mulai mengabur.
Kenzo yang melihat keadaan Dara pun segera melepas kemeja seragamnya menyisakan kaos hitam polos yang membentuk tubuh kekarnya. Lalu, lelaki itu memasangkannya ke tubuh Dara yang sedikit tembus pandang karena basah.
Dara hanya terdiam membiarkan Kenzo memakaikan seragam itu ke tubuhnya. Lalu tak lama, kesadaran Dara mulai menipis dan perlahan menutup matanya membuat Kenzo kalang kabut.
"Dar! Dara!"
Berusaha untuk tidak panik, Kenzo menggendong Dara ala bridal style dan keluar dari toilet menuju UKS.
Disepanjang perjalanan, Kenzo tak mempedulikan tatapan-tatapan aneh dari para siswi yang berlalu lalang di koridor pada saat jam pelajaran berlangsung. Kenzo yang tak peduli lebih memilih menambah kecepatan langkahnya agar sampai di UKS dan menangani Dara saat ini.
Ketika sudah sampai di depan UKS, Kenzo segera membuka pintu dengan tidak sabaran yang membuat petugas UKS dan seorang murid yang dikiranya sakit itu terlonjak kaget. Lalu tak lama mereka mengatur wajahnya kembali normal dan tak mempedulikan apa yang dilakukan oleh Kenzo.
"Cepet cek keadaan dia!" perintahnya pada petugas UKS dan dengan segera Milla, selaku petugas UKS langsung melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Kenzo.
Sedangkan Kenzo saat ini langsung meraih ponselnya dan menelpon Bayu untuk membelikan seragam untuk perempuan di koperasi. Tanpa menunggu jawaban dari orang seberang, Kenzo langsung menutup telponnya dan duduk diluar UKS menunggu Dara yang sedang diperiksa.
Tak lama kemudian, Bayu datang dengan seragam ditangannya. Ia terlihat ngos-ngosan karena harus mengendap-endap keluar dari kelas dan berlari menuju koperasi lalu ke UKS, karena tak ingin temannya yang satu ini mengamuk.
"Nih!" Bayu menjeda ucapannya guna mengatur napasnya. "Buat siapa seragam ini? Terus seragam lo kemana?"
Bayu terheran melihat Kenzo yang duduk didepan UKS tanpa menggunakan kemeja seragamnya, dan hanya menggunakan kaos hitam saja.
"Kepo!" balas Kenzo yang terdengar menjengkelkan ditelinga Bayu.
"Kak," panggil Milla dari balik pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA[END]
Teen Fiction[DIUSAHAKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM BACA] _____________________________________ Hanya kisah seorang gadis ceria yang memiliki kehidupan yang penuh dengan lika-liku. Adara Fredella Ulani. Gadis cantik itu mampu menipu semua orang dengan keceri...