SA 28

29.8K 1.7K 66
                                    

"Wihh mantap! Untung satpamnya lagi boker!" Seru Rafi sembari berjalan masuk melewati gerbang besar yang sebelumnya sudah mereka buka sendiri.

"Sok tau lu, siapa tau lagi kencing." Sahut Aji.

Saat ini, Aksa dan ketempat temannya sedang berada disekolah Sasa. Tentunya Aksa yang mengajak mereka untuk menemaninya yang langsung disambut dengan gembira hati oleh mereka.

Tidak seperti hari itu yang hanya melihat dari atas dinding saja, sekarang mereka langsung masuk kedalam lingkungan sekolah dengan mudahnya. Dengan cara menyelusup tentunya.

"Langsung kantin aja lah." Ajak Aksa berjalan menuju tempat yang ramai, sebenarnya Aksa juga tidak tahu tempat-tempat disekolah ini. Tapi melihat diujung sana lumayan ramai, pastilah itu kantin. Memangnya apa lagi tempat yang paling diincar oleh siswa?

Berjalan menuju meja yang diisi oleh segerombolan siswa.

Bruk

Ian menggebrak meja itu sampai siswa-siswa tadi yang asik mengobrol dengan mie ayam didepannya langsung tersedak kaget.

"Whats up bro!" Serunya heboh sembari menarik kursi dari meja lain dan duduk menyempil ditengah-tengah mereka yang sedang mengelus dadanya.

Sedangkan mereka yang bingung masih melongo sambil menatap satu sama lain seolah bertanya 'siapa yang ngundang mereka?!

Farel, salah satu dari mereka tertawa renyah sekedar menanggapi sapaan dari Ian, dia pun hanya mengedikkan bahu pada teman-temannya yang masih sama kebingungan nya.

"Baik." Farel menepuk pundak Ian pelan.

"Duduk-duduk." Farel menggeser duduknya dan menarik kursi lain untuk Aksa.

"Agak mepetan ya." Farel bangkit dari duduknya dan mulai mengambil kursi lain dan menatanya agar muat untuk tamu tak diundang itu.

Aksa tertawa geli melihat Farel yang kerepotan.

"Santai gak usah tegang-tegang." Ujar Aksa setelah duduk, menatap Farel dan teman-temannya yang bungkam melihat kedatangannya.

Farel tertawa menanggapi, kembali ke kursi nya. "Nyak! Es jeruknya lima lagi ya!" Panggil nya pada penjaga kantin.

"Ganti dong, jus jambu satu ya." Sahut Aji tak tahu malu

"Ohh oke." Farel tertawa, "ada yang mau diganti lagi?" Tanya pada yang lain.

"Engga, emang Aji aja yang gak tau diri." Kata Dion melirik Aji yang sedang cekikikan.

"Es jeruk empat sama jus jambu satu nyak!" Teriak Farel pada penjaga kantin.

Aksa heran, apa sudah tradisi ya kalau penjaga kantin perempuan yang sudah agak tua itu dipanggil 'Enyak'? Soalnya kantin disekolah Aksa juga begitu panggilannya.

Aksa menggeleng kepalanya geli, ngapain juga dia mikirin hal tidak penting.

"Kasian farel." Bisik Rafi pada Dion disampinya, yang hanya dapat jawaban tonjokkan sikut dari Dion.

"Ada apa tumben main kesini?" Tanya Farel setelah minuman datang, pasalnya mereka bukan salah satu teman yang akrab, kenal pun hanya sebatas musuh dilapangan saat tanding sepak bola, selebihnya tak ada pertemanan yang dekat diantara mereka.

"Main lah, emangnya gak boleh?" Sahut Ian dengan wajah nyolot nya.

"Ya boleh, tapi kan..." Kata Farel memberi jeda, bingung harus jawab apa "ah oke-oke lupain." Lanjutnya lagi mengibaskan tangannya.

"Kok kalian bisa masuk sini?" Tanya teman Farel yang lain, yang entah siapa namanya. Terlihat dari wajah bingungnya yang tidak habis-habis.

"Urusan kecil itu mah." Jawab Rafi menjentikkan kukunya.

SAKSA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang