— July —
JinggaKatanya masa SMA adalah masa-masa yang paling dirindukan ketika seseorang telah memasuki fase dewasa. Katanya, banyak hal bersejarah dalam hidup kita selama masa SMA yang akan menjadi kenangan indah. Katanya juga, banyak hal yang menarik dan baru di SMA dimana fase menuju remaja ini.
Banyak sekali persepsi yang gue dengar maupun gue baca tentang kisah-kisah di masa SMA sampai rasanya takut sendiri untuk menghadapi segala kemungkinannya. Selayaknya burung, mungkin masa SMA adalah saat ia mulai mengepakkan sayapnya dengan pelan-pelan. Ia tidak tahu apakah dilangkah pertamanya untuk membuka sayap akan berhasil terbang tinggi atau justru membuatnya jatuh.
Tapi Bunda gue selalu bilang bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan untuk mencoba sesuatu saat itu mengarah pada hal baik. Beliau juga bilang bahwa fase remaja bukanlah tahap yang harus ditakuti. Tetapi justru tahap itu adalah tahap dimana gue harus bijaksana dalam menghadapi segala sesuatunya.
Gue yang lahir sebagai anak pertama sekaligus anak terakhir alias anak tunggal dalam keluarga selalu diwanti-wanti supaya bisa menjadi anak baik untuk kedua orang tua gue karena gue satu-satunya anak yang mereka punya. Tapi Ayah dan Bunda gak menuntut lebih daripada itu. Intinya, selama hal itu baik, Bunda dan Ayah akan selalu mendukung gue.
Bahkan saat gue memutuskan untuk bersekolah di SMA swasta yang jaraknya bisa dibilang cukup jauh, mereka gak keberatan. SMA Elang namanya. Letaknya tepat berhadapan dengan jalan raya. Berhadapan langsung dengan SMA swasta lainnya yaitu SMA Rajawali.
Ayah gue bekerja sebagai direktur utama di sebuah perusahaan kontraktor yang perusahaannya ada di ibukota. Jabatan beliau yang tinggi itu seringkali membuatnya sibuk gak ketulungan. Contohnya beberapa bulan terakhir saat beliau mendapatkan proyek pembangunan jembatan di daerah Kalimantan sana. Kerjaannya bolak-balik antara Jakarta-Kalimantan terus. Lokasi tepatnya ada di Kalimantan Timur.
Selayaknya seorang anak, gue juga berpendapat bahwa Ayah gue—Aditya Dala Danadyaksa—adalah Ayah terbaik di dunia ini. Beliau rela melakukan perjalanan jauh hanya untuk menemui gue paling enggak dalam satu bulan, beliau harus menemui gue tiga atau empat kali sejauh apapun proyek yang tengah beliau kerjakan.
Lalu untuk Bunda, beliau bukan hanya seorang Ibu rumah tangga. Ada kerjaan selingan yang beliau kerjakan meskipun lebih didominasi oleh kesukaannya dibandingkan keuntungan yang beliau dapat. Bunda Andhara Kirana Mahestri mempunyai toko bunga yang letaknya gak jauh dari rumah. Tepatnya ada dipertigaan jalan raya sebelum memasuki daerah rumah gue. Tokonya gak melulu ramai. Kadangkala kalau sepi bisa seharian itu beliau cuma dapat satu pengunjung. Ya, memang tujuan awalnya untuk mengisi waktu luang aja jadi Bunda gak merasa keberatan untuk itu.
Bunda orangnya penyayang banget. Setiap malam selalu buatin gue susu hangat untuk menemani waktu belajar gue. Setiap pagi pun, walaupun sibuk untuk persiapan toko bunganya, beliau membuatkan gue sarapan dan bekal untuk sekolah. Pokoknya Bunda Kirana adalah Ibu terbaik yang gue punya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWASTAMITA [Jeon Wonwoo]
FanfictionSwastamita; ketika Biru dan Jingga bertemu, disitulah langit menemui titik indahnya. Jeon Wonwoo As Adhyastha Biru Mahawira # 1 - carat (24-09-21) # 1 - partoflife (18-02-22) # 1 - wonu (17-05-23) # 1 - swastamita (28-08-23) # 3 - mipa (29-06-23) ...