“Perahu kertasku 'kan melaju
Membawa surat cinta bagimu
Kata-kata yang sedikit gila
Tapi ini adanyaPerahu kertas mengingatkanku
Betapa ajaibnya hidup ini
Mencari-cari tambatan hati
Kau sahabatku sendiriHidupkan lagi mimpi-mimpi (cinta-cinta)
Cita-cita (cinta-cinta)
Yang lama kupendam sendiri
Berdua 'ku bisa percaya'Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara miliaran manusia
Dan 'ku bisa dengan radarku menemukanmu."Lelaki dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya memetik senar gitar dengan lihai. Kedua mata yang nampak tajam serupa rubah dibalik kaca mata itu tidak mengacuhkan keramaian orang-orang di hadapannya. Suara beratnya memasuki pendengaran setiap orang yang hadir di sana dengan sopan. Bahkan beberapa teriakan yang terdengar sama sekali tidak membuatnya berhenti untuk melanjutkan lagu yang berjudul perahu kertas milik Maudy Ayunda itu.
"Siapa namanya?"
"Biru."
"Adhyastha Biru Mahawira."
°°°
"Biasanya, senja — ketika warna jingga hadir di langit biru — adalah bukti bahwa yang indah juga bisa tenggelam. Tetapi bagi saya, hal itu tidak berlaku pada Jingga. Karena untuk Jingga, yang indah sebenarnya takut untuk tenggelam."
°°°
1. Adhyastha Biru Mahawira
2. Aurantiasya Jingga Maheswari
°°°
Karakter-karakter yang lain akan muncul seiring dengan waktu.
Selamat bergabung untuk kisah sederhana ini.
If you read this and like it, let me know you've been a part of this story by voting it.
06/04/21
KAMU SEDANG MEMBACA
SWASTAMITA [Jeon Wonwoo]
Fiksi PenggemarSwastamita; ketika Biru dan Jingga bertemu, disitulah langit menemui titik indahnya. Jeon Wonwoo As Adhyastha Biru Mahawira # 1 - carat (24-09-21) # 1 - partoflife (18-02-22) # 1 - wonu (17-05-23) # 1 - swastamita (28-08-23) # 3 - mipa (29-06-23) ...