LISA POV
"Berapa suhu malam ini? Kupikir kita akan beku sebentar lagi" jennie bertanya dengan suaranya yang bergetar karna kedinginan
Aku sudah melarangnya untuk keluar tapi seperti biasa jennie tidak mendengarkanku. Dia bersikeras, bahkan memaksaku menurutinya sementara udara malam ini sangat dingin. Angin berhembus cukup kencang sehingga mantel nike yang tebal dan menutupi sampai kaki kami pun tidak cukup membantu untuk menghangatkan. Hidungnya mulai memerah dan dia menggigil
"Terakhir kali aku memeriksanya adalah 4 derajat celcius" jawabku lalu menariknya lebih dekat karna kami menyusuri pinggir kota dengan jalan kaki
"Itu sebabnya aku melarangmu, tapi-"
"Saranghae!" Dia menyela dengan ciuman cepat di bibirku, selalu ada cara merayuku!
"Keras kepala" ujarku dan dia membalasnya dengan gummy smile, jennie menggosok kedua tangannya dan terus memelukku di sampingnya
"Apa kau ingin aku menggendongmu?" Aku menawarkan karna ku lihat jennie semakin gemetar
"Andwae!! Kita hampir sampai, aku tidak ingin merepotkanmu" dia menolak dengan senyuman, nafasnya sudah menghasilkan asap ketika dia membuka mulut
"Hon, kau tidak. Ayolah, aku akan menggendongmu"
"Tidak lisa. Lihat, kita semakin dekat" dia menunjuk cafe dengan lampu kuning dan pintu kaca di depan kami
Ku lihat tempat itu masih diisi oleh beberapa pengunjung, ini sudah pukul 22:20 dan cuaca semakin dingin, tapi orang-orang bahkan masih menghabiskan waktu diluar untuk bersantai. Jika bukan karna jennie yang meminta maka kurasa aku sedang ada di kamar dengan ponselku dan bermain game bersama jisoo-ni. Ngomong-ngomong mereka ada di hotel dan tidak berniat untuk ikut karna cuacanya seperti ini, chaeng mengatakan bahwa menonton di ranjang di temani sang istri dan banyak snack adalah pilihan yang paling tepat untuk di lakukan. Sementara itu somi dan alice eonnie sudah tidur lebih dulu setelah selesai dari makan malam kami. Mereka kelelahan karna siang tadi kami menelusuri kota paris untuk berbelanja dan memburu makanan
Aku mendorong pintu kaca itu dan membiarkan jennie masuk lebih dulu. Kami di sambut hangat oleh pelayan pria yang sejak tadi tersenyum pada jennie. Dia tertarik pada jennie-ku atau apa?!
"Duduklah dan aku akan memesan sesuatu" kataku menarik kursi untuknya
"Terima kasih alien!" dia ber-eyes puppy yang membuatku meremas pipinya dengan gemas
Tempat ini sangat nyaman dan hangat, suasana vintage modern yang mereka terapkan sangat mendukung waktu bersantai lebih lama di cafe ini
"Hon, aku ingin teh" ujarnya dan aku mengangguk tersenyum sebelum pergi
Aku pergi ke kasir dan menyebutkan pesanan, wanita itu menyambutku dengan senyum lebar di wajahnya. Dia mulai menawarkan menu baru mereka yang membuatku ingin mencobanya. Wanita kurus bermata biru ini terkejut saat aku menyapanya dalam bahasa perancis kemudian berbicara dengan bahasa inggris yang lancar. Dia banyak bertanya dari mana asalku dan apakah aku ahli bahasa? Kami berbicara dalam bahasa inggris dan dia sangat ramah
"Jadi apakah kau mau mencobanya nona manis?" Matanya memindai dari mata hingga bibirku
"Apakah itu enak? Aku memiliki kekasih yang hebat dalam memasak, aku akan kecewa jika rasanya tidak seenak miliknya" kataku dengan senyum kecil dan dia tertawa
"Kenapa kau tertawa? Aku serius, dia ada disana" aku menunjuk jennie dan berbalik ke belakang dimana dia memperhatikanku dari jauh setelah melihat ponselnya
"Wow!! Dia sangat cantik dan beruntung memilikimu"
"No, aku lah yang beruntung memilikinya. Baiklah aku akan mencobanya. Beri aku dua, please!" Aku mengeluarkan kartuku dan menyerahkannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovekey (LOWKEY 2)
FanfictionCinta bukan hanya soal dua perasaan yang menjadi satu, bukan pula hanya sebuah kata-kata rayuan dan janji manis. Tapi cinta adalah pengorbanan, suatu hari nanti kau harus membuktikan janjimu dan berusaha sebanyak mungkin untuk menyatukan cinta kalia...