"Ayolah joy kumohon. Aku tidak ingin sendiri sementara mereka memiliki pasangan"
"Astaga jen! Somi bersamamu, apa yang salah dengan itu?"
"Y-yaa tidak ada. Tapi... oh ayolah joy aku butuh teman untuk minum. Somi mungkin akan sibuk dan-"
"Dan...??"
"Lupakan! Jadi, kau mau menemaniku atau tidak?" Tanyanya ketus karna merasa kesal joy terus saja menolaknya sejak tadi
"Aku yakin banyak gadis disana. Kau bisa membawa pulang salah satu diantara mereka"
"Kau pikir semudah itu? Mereka manusia, bukan boneka. Tttsss" joy memutar matanya
Jadi pada dasarnya jennie ada disini, di rumah seulgi untuk menemui joy dan meminta bantuannya. Sejak tadi dia terus membujuk joy tapi sangat sulit untuk membuatnya menyetujui permintaan jennie karna dia bukanlah tipe yang mudah untuk di bujuk
"Aku akan membantumu mendekati gadis-gadis disana. Eotteokhae?"
"Aku sedang tidak berselera untuk mendekati para gadis. Bagaimana jika kau saja?" Tanya joy dengan alis yang naik turun untuk menggodanya
"Huh? Mwo? Mworago?" Jennie sontak terkejut
"Yaa, kau. Apakah kau mau menjadi gadisku?" Joy sedikit menggoda menatap jennie dengan intens
"Kau merayuku atau menyatakan cinta?" Jennie sedikit geli dengan sikap aneh joy
"Yaa nggap saja begitu, aku akan menemanimu menghadiri pesta itu tapi kau harus menjadi kekasihku selama kita disana"
"Terserah. Yang terpenting kau mau menemaniku untuk pergi kesana. Deal?"
"Kau harus berjalan bersamaku dan bertingkah seperti kekasihku. Aku ingin orang-orang melihat bahwa aku tidak single. Itu memalukan!"
Jennie menahan tawanya karna apa yang di katakan joy. Bagaimana bisa single adalah hal yang memalukan? Pikirnya
"Jangan menertawaiku! Kau juga single sekarang! Kalau kau tidak mau, tidak masalah"
"Oke deal! Kita akan menjadi sepasang kekasih. Jadi... kau akan menemaniku? Aku akan segera memesan tiketmu dan-"
"Aku adalah gadis kaya dan kau tidak perlu membayarku untuk sebuah tiket. Cukup jadi kekasihku selama kita berada disana. Ne?"
"Hahaha bitch! Baiklah. Sore ini pukul tiga dan kita akan bertemu di airport"
"Aku akan sampai tepat waktu jika irene dan istrinya tidak mencuri waktu untuk bercinta. Kau tau? Irene begitu horny sejak dia hamil" joy berbisik karna dia tau irene bisa muncul kapan saja
"Astaga kau dan mulutmu! Jangan sampe irene eonnie mendengar ini atau kau akan di jadikan menu makan malamnya!" Jennie terkikik
"Kupikir dia selalu horny sejak dulu" ujar jennie lagi balas berbisik dan tertawa kecil
"Yaa. Kalian sama! Horny women!" Joy menyeringai
"Sebagai pasangan, aku ingin kita memakai baju dengan warna yang sama. Apa warnamu untuk pesta itu? Hitam?" Joy mencibir
"Shit! Kau mengejekku?" Jennie memukul pelan kepalanya yang membuat joy tertawa
"Hanya menebak. Jadi, apa warna pilihanmu babe?"
"Umm... kupikir merah?" jennie memutuskan, terlihat sedikit ragu karna sebenarnya dia tidak ingin memakai gaun pemberian lisa, tapi dia menyukainya
"Oke. Aku akan memakai merah" joy memutuskan
"Well... berikan aku ciuman sebagai tanda kesepakatan kita. Itu wajar untuk sepasang kekasih, geuraeyo? Ayo cepatlah!" Paksanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovekey (LOWKEY 2)
FanfictionCinta bukan hanya soal dua perasaan yang menjadi satu, bukan pula hanya sebuah kata-kata rayuan dan janji manis. Tapi cinta adalah pengorbanan, suatu hari nanti kau harus membuktikan janjimu dan berusaha sebanyak mungkin untuk menyatukan cinta kalia...