WENDY POV"Aku sudah menunggu sangat lama untuk bisa bertemu denganmu lagi. Kuharap sekarang kita benar-benar membicarakan ini karna aku tidak bisa menunda lebih lama. Tolong jangan pergi lagi"
"Aku tidak pernah pergi, wen. Bukankah kau yang meninggalkanku? Kau tau aku bahkan menunggu sangat lama untukmu. Tapi-"
"Oke, sekarang dengarkan aku. Gadis itu adalah temanku, kami tidak memiliki hubungan apa pun. Hanya berteman"
"Tapi kau memegang tangannya dan kalian terlihat seperti pasangan saat itu. Please, wen. Katakan saja kebenarannya dan jangan menutupi apa pun"
"Inilah kebenarannya joy. Dia temanku. Kami sangat dekat bahkan saat masih di bangku sekolah menengah"
"Apa kau mencintainya?"
"Tentu saja tidak! Aku menyayanginya seperti saudara. Nayeon juga mengenalnya dengan baik"
".........."
"Joy, please. Aku sudah lama menyukaimu, kupikir ini cinta? Aku tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaanku, tapi... perasaan ini ada sudah sejak lama. Itu sebabnya aku selalu ingin bersamamu"
"Tapi kenapa kau pergi meninggalkanku setelah kita lulus dan kemudian perlahan menghilang tanpa kabar. Tidak ada pesan, tidak ada telfon. Bahkan kau nengabaikan emailku. Kau mempermainkanku?"
"Tidak! Joy, aku bersumpah aku tidak pernah mempermainkanmu. Aku harus pergi dan mewujudkan cita-citaku, untukku dan juga keluargaku. Orang tuaku mengandalkanku, itu sebabnya aku pergi untuk memulai semuanya. Dad memintaku menjalankan perusahaan. Dia juga sakit saat itu jadi-" aku hampir berteriak karna berusaha untuk menjelaskan segalanya
Aku perlu mengambil nafas panjang sebelum melanjutkannya. Kami ada disini, di sungai han setelah aku memutuskan keluar dari rumah dan memberitahu joy bahwa aku akan menjemputnya
"Aku tau aku salah, seharusnya aku tetap menyisihkan waktu untuk menghubungimu. Maaf. Aku minta maaf joy. Sungguh, aku tidak pernah mempermainkanmu. Bahkan sampai saat ini aku masih mencintaimu"
Joy masih menatapku dengan intens, matanya menusuk jauh ke dalam yang membuatku lemah hanya dengan melihatnya sedekat ini
"Benarkah? Kau tidak sedang membohongiku, kan?"
"Apakah aku terlihat sedang berbohong? Aku mengendap ke rumah seulgi meskipun di tengah malam karna aku terus memikirkanmu, isi kepalaku terus memaksa untuk keluar dari pikiran yang mengerikan ini. Aku mendapatkan dorongan kuat untuk berbicara padamu karna aku tidak bisa menunda lebih lama lagi. Aku lelah menyimpannya sendiri. Itu menyiksaku" suaraku hampir pecah
01:10KST
Kami masih disini, di tengah dinginnya cuaca malam hari. Aku tidak bisa menunda lebih lama lagi untuk menjelaskan semuanya. Setiap kali kami bertemu dan aku akan membicarakannya, selalu saja ada penghalang. Aku juga tidak membahasnya melalui pesan obrolan karna kupikir lebih baik membicarakannya secara langsung. Jadi aku memberanikan diri untuk menjemput joy, aku juga meminta bantuan seulgi agar merahasiakan ini dari irene atau jika tidak maka dia akan memakanku karna menculik adik sepupunya selarut ini tanpa ijin darinya
"Apakah kau akan menungguku seperti aku menunggumu? Aku me-" aku menyelanya lagi
"Menunggumu? Kau mau pergi? Kemana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovekey (LOWKEY 2)
FanfictionCinta bukan hanya soal dua perasaan yang menjadi satu, bukan pula hanya sebuah kata-kata rayuan dan janji manis. Tapi cinta adalah pengorbanan, suatu hari nanti kau harus membuktikan janjimu dan berusaha sebanyak mungkin untuk menyatukan cinta kalia...