LISA POV
Siapa yang tidak khawatir jika istrinya yang sedang hamil, tiba-tiba jatuh pingsan. Itulah aku, aku sangat histeris begitu melihat Jennie pingsan tadi
Syukurlah bahwa kami segera membawanya ke dokter dan saat dokter memeriksa, hasilnya baik-baik saja. Maksudku, itu adalah normal. Jennie hanya kelelahan dan harus lebih banyak mengkonsumsi buah serta sayur. Dia mengalami demam dan flu
Kami baru saja kembali dari rumah sakit dan izin untuk pulang dari rumah kakak iparku karna Jennie perlu beristirahat
"Yaaa aku sudah memperingatimu untuk tidak mengkonsumsi ice cream terlalu banyak kan, unnie. Kau tidak mendengarkanku"
"Yaaa Somiiii? Sssttt!!" Kudengar Yeri membisikkan padanya tapi Somi terlambat menyadari bahwa aku sudah mendengarnya
Jika kalian tanya bagaimana Jennie, dia sudah mendengus kesal menatap adikku
"Jadi... ini sebabnya kau flu dan demam baby?" Mataku mulai menginterogasinya
"Aku......"
"Yaaa!! Hon, kau berulah lagi? Berapa banyak yang kau habiskan kemarin?"
"Ah- umm... hon, aniya. Hanya sedikit" dia tersenyum untuk mencegah amarahku "Yaaa Somiiii??!! Kau tidak asyik dari kemarin!!" Dia marah, tapi entah bagaimana malah terlihat menggemaskan
"Mianhe. Tapi inilah akibatnya kan?" ujar Somi dengan cemberut karna Jennie memarahinya
"Aku yakin Yeri tidak akan berbohong" aku menyela perdebatan mereka "Yaaa Yeri...? Berapa banyak yang dipesan kakakmu?"
"Uhm... astagaa, aku-"
"Jawab aku, please?" Kataku tegas dan Yeri terlihat agak ketakutan
"Yaaa... tiga porsi, Lisa. Jangan interogasi dia seperti itu" istriku menjawab untuknya
"Tiga porsi berukuran besar. Unnie, aku sudah memperingatinya tapi kakak ipar tidak mendengarkanku"
"Yeri mentraktir dan aku sangat menyukai- tidak, maksudku bayi kita sangat menginginkannya. Jadi-"
"Yaa istriku Jennie Kim, jangan jadikan bayi kita alasan. Bilang saja itu keinginanmu, kan? Bayi kita mungkin menggigil didalam sana karna ice cream tiga porsimu itu hoonnn!! Omooooo" aku memarahinya
"Aku hanya ingin mentraktir unnie dan membiarkannya memesan. Jadi akuuu-"
"Yeri... Aku sudah bilang kan, kita harus memperhatikan makanannya karna Lisa unnie sudah berpesan. Tapi lagi... kakak ipar memang nakal" adikku mengadu, dia senang menggoda Jennie. Sama sepertiku
Wajah Jennie sudah memerah karna kesal, dia jadi semakin menggemaskan dan aku tidak bisa marah lagi
"Yaaa Somiiiii?!! Awas saja kau-"
"Ayoo pergi sebelum unnie singa mengamuk" kata Somi dan dia menarik Yeri untuk pergi dari kamar kami sebelum Jennie melemparkan bantal padanya
Lama-lama aku melihat bahwa sifat Somi kurang lebih sama sepertiku. Menyebalkan. Aku yakin istriku pasti sangat ingin mengejar dan menjewer telinganya tapi tidak mungkin karna aku disini sedang memarahinya, aku sudah berdiri di hadapannya dan siap memukul pantatnya karna sudah menjadi anak nakal
"Yaaa hon? Kau nakal lagi?"
"Aniyaa. Aku benar-benar menginginkannya dan-"
"Yaa kau tertangkap, baru saja. Katamu 'Aku benar-benar menginginkannya' "aku mengulanginya "Itu berarti kau yang menginginkannya kan? Astaga Jenniieee!!"
"Astaga Lisaaa!! Aku memang menginginkannya karna bayi kita juga menginginkannya. Jangan marah-marah!! Aku sakit dan aku butuh pelukan, bukan omelan seperti ini" dia mulai cemberut seperti seorang bocah yang baru saja di marahi ibunya
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovekey (LOWKEY 2)
FanfictionCinta bukan hanya soal dua perasaan yang menjadi satu, bukan pula hanya sebuah kata-kata rayuan dan janji manis. Tapi cinta adalah pengorbanan, suatu hari nanti kau harus membuktikan janjimu dan berusaha sebanyak mungkin untuk menyatukan cinta kalia...