"Ughh... ternyata kau cukup kuat, padahal aku bisa membantumu membawanya sampai ke kamar"
"Ahh thanks Diana, tapi aku bisa menggendongnya dipunggungku jadi tidak masalah. Maaf sudah merepotkanmu"
"Hey... jangan katakan itu pada sahabatmu, lagi pula ini tidak merepotkanku sama sekali. Okay?!"
"Kukira aku yang akan mabuk tapi lihatlah"
"Dia terbawa suasana, selain itu aku yang memintanya meresmikan pertemanan kami dengan minum" ujar Diana dengan senyum "Ternyata dia sangat menyenangkan, tidak seperti apa yang kukira sebelumnya"
"Diana, katakan pada istriku untuk tidak tebar pesona. Huh!! Dia terlalu banyak peminat. Dan... dimana dia?"
"Hahahaha" Diana tertawa "Menurutmu siapa yang menggendongmu sekarang, Jennie Kim?"
"Apa katamu? Menggendong? Kau bercanda? Aku sedang terbang karna aku adalah bidadari, Lisa bilang begitu. Kau tidak lihat aku punya sayap?"
"Hahahahaha" Diana semakin tertawa keras "Apa kau pernah mengatakannya, Lis?" Dia mengkonfirmasi pada temannya yang nampak sudah hampir frustasi
"Tentu saja. Dia secantik itu. Tapi aku tidak mengatakan bahwa bidadari bisa terbang" balasnya memutar matanya seperti kebiasaan istrinya
"Jen... kau sedang di gendong, dan yang menggendongmu adalah Lisa. Kau baik-baik saja?"
"Benarkah? Oh- Yaa tentu. Aku- la- lala- la" dia malah melantunkan nyanyian tidak jelas
"La la la la... lalalalisaaaaa" dia berteriak tidak jelas
"Seharusnya aku merekam ini agar dia percaya. Dia akan menyangkalnya besok ketika sadar dan mengatakan bahwa aku mengarang cerita"
"Kau ingin aku melakukannya? Oke. Berikan ponselmu" Diana merogoh saku mantel Lisa untuk menemukannya
"Astaga, Diana- aku..."
"Okay, Jennie. Apa kau mencintai Lisa?"
"Kau bertanya padaku? Pertanyaanmu seperti orang mabuk! Tentu saja aku mencintainya!!"
"Yaaa siapa yang mabuk sebenarnya? Huh?! Dia benar-benar menikmati alkoholnya malam ini. Padahal dialah yang melarangku untuk tidak meminumnya dalam jumlah banyak"
"Ini adalah pesta jadi biarkan saja, Lis"
"Hey... apa kau tau bahwa istriku banyak di minati? Dia seperti barang limited edition yang di incar banyak orang"
"Yaaa... Jennie!! Aku? Barang? Aiishh?!!!" Lisa agak kesal tapi dia tetap dengan sabar mendengarkan ocehan istrinya
Diana masih merekamnya meskipun mereka sudah memasuki kamar. Dia memandu jalan dan membuka akses untuk kamar yang akan di tempati mereka berdua
"Jadi bagaimana, Jen? Apa kau sudah berteman denganku sekarang?"
"Kita memang berteman kan? Selama kau tidak mencintai monyetku, kita tetap akan berteman. Tapi tunggu, aku lupa namamu"
"Dia baru saja menyebutkannya kan, Di?" Ucap Lisa agak berbisik
"Lisa, biarkan saja. Kau lupa dia sedang mabuk?"
"Aku tidak mabuk, monyetkuuuu!! Huu... i love you!"
"Aku? Monyet? Yaaa!! Jennie Kim!!"
"Hey jawab aku, kau menyukai Lisa?"
"Yaaa aku menyayanginya. Sebagai teman, dan dia mencintaimu, sebagai istrinya. Itu adil bukan?"
"Diana... jangan terus memberinya pertanyaan, dia akan marah dan mungkin menarik rambutmu"Lisa membaringkannya di ranjang namun Jennie yang nakal malah berusaha untuk duduk
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovekey (LOWKEY 2)
FanfictionCinta bukan hanya soal dua perasaan yang menjadi satu, bukan pula hanya sebuah kata-kata rayuan dan janji manis. Tapi cinta adalah pengorbanan, suatu hari nanti kau harus membuktikan janjimu dan berusaha sebanyak mungkin untuk menyatukan cinta kalia...