"Apa kau akan meninggalkanku hari ini? Sampai besok dan bertemu lagi lusa?"
"Yaaa... aku akan kembali, kan? Lagipula aku tidak kemana-mana, hanya ke rumah Wendy"
"Uumm... itu berjarak 6 sampai 7km dari sini, itu sama saja kita berjauhan. Aku akan cepat merindukanmu" dia masih merengek pada Lisa
Jennie masih menempel bahkan menarik erat baju Lisa saat istrinya akan menghampiri teman-temannya yang sudah menunggunya di mobil
"Ya tuhan drama apa lagi ini? Harusnya kita tidak menjemput si fucking monkey! Aku muak dengan drama rumah tangga Jenlisa"
"Yaa Wen-ah, jika kita tidak menjemputnya, mungkin Lisa tidak akan datang karna Jennie pasti akan menahannya disini. Kau mau itu terjadi?"
"Tapi lihatlah, ini pasti akan memakan waktu lama. Dia perlu membujuknya dan kemudian mengucapkan salam perpisahan satu sama lain seolah ini adalah pertemuan terakhir. Iiwwhh"
"Kau hanya belum memiliki istri dan merasakan bagaimana sulitnya meninggalkan mereka ketika mereka sedang dalam mood yang begitu manja. Irene bahkan menarik bajuku dan terus memelukku sejak tadi sampai aku masuk ke dalam mobil. Jika princess tidak menangis, dia pasti akan mengikutiku"
"Dan kau Chongah? Apa yang dilakukan istri 4D-mu? Kuharap Jisoo lebih waras daripada adiknya dan juga Irene. Huh?! Eotteokhae?" Tanya Wendy penasaran
"Sejak malam tadi dia terus memelukku meskipun tangannya sibuk bermain game. Kepalaku ada diantara dadanya dan dia menjepitku disana. Dia memintaku menyanyi sepanjang malam sampai dia tertidur pulas"
"Oh god! Kuharap Joy tidak merepotkan seperti itu ketika dia menjadi istriku"
"Iiwwhh jangan membahas soal masa depanmu dengannya jika kau saja masih patah hati saat Joy mengaku bahwa dia memiliki kekasih"
"Apa kalian tidak akan patah hati jika orang yang kalian sukai memiliki kekasih? Dan dia mencintai orang lain? Huh?!" Wendy menggerutu kesal dengan sedikit emosi
"Yaaa, tapi hanya kekasih kan? Bukan yang akan menjadi teman hidupnya. Dan... lihatlah reaksimu, kau sangat lemah dan berlarut dalam kesedihanmu karna itu. Aku yakin saat kau mabuk nanti, kau akan menangis dan memanggil namanya seperti remaja bodoh yang baru saja putus cinta. Kan, Chaeyoung?"
"Geurae. Wendy sebenarnya cengeng tapi dia berpura-pura kuat. Dasar cengeng!!"
"Fucking bitch!! Diamlah! Berhenti berbicara soalku, coba tanyakan pada monyet itu berapa lama lagi dia akan disana dan menjinakkan kucing betinanya. Aku sudah bosan!!"
"Sebentar lagi setelah adegan ciuman perpisahan itu selesai, dia akan masuk ke mobil" ucap Chaeyoung enteng yang membuat Wendy dan Seulgi sontak menoleh ke arah keduanya
Jennie dan Lisa saling berciuman dan begitu menikmati moment-nya meskipun mereka ada di lobby dan mungkin orang-orang memperhatikannya
"Fuck! Apakah sopan seperti itu? Pamer kemesraan dan berciuman di muka umum? Huh?!"
"Bye hon, telfon aku begitu kalian sampai dan jangan lupa untuk mengirimkan selca-mu" teriak Jennie saat Lisa sudah melangkahkan kakinya
"Yes honey. Bye! Saranghae!!"
"Nado saranghae" balasnya melambaikan tangan
"Oh damn!! Akhirnya kau kesini juga, aku sudah hampir muntah sejak tadi kau tau?"
"Yaa itu hal wajar yang akan di lakukan para jomblo ketika mereka melihat pasangan kekasih bermesraan" kata Lisa mengedikkan bahu yang membuat Wendy hampir memukul wajahnya
"Fucking bitch!! Kau-"
"Mwo?" Lisa menantangnya
"Honey?" Teriak Jennie lagi istrinya sudah duduk dengan safety belt di sebelah pengemudi
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovekey (LOWKEY 2)
FanfictionCinta bukan hanya soal dua perasaan yang menjadi satu, bukan pula hanya sebuah kata-kata rayuan dan janji manis. Tapi cinta adalah pengorbanan, suatu hari nanti kau harus membuktikan janjimu dan berusaha sebanyak mungkin untuk menyatukan cinta kalia...