"Duh.. lihat deh mereka ini buat gemes gak sih!! Kenapa gak jadian aja sih" celetuk Nisa gemas melihat Leo dan Kyla yang dari tadi berbicara sendiri saat mereka berada di perpustakaan.
Kelima mahasiswa itu sedang belajar untuk ujian yang akan di adakan 2 bulan lagi, kelima orang itu adalah Nisa, Ken, Desta, Leo dan Kyla.
"Tau, kenapa lo gak jadian aja sih bro!!" protes Ken dan mendapatkan pukulan dengan menggunakan buku tepat di kepalanya dari Kyla.
"Ngaco mulu setan!! Lo sendiri kenapa gak cari pacar hah?? Buku mulu pacarnya. Gak bosen lu" celetuk Kyla mendapat gelak tawa dari teman-temannya.
"Gue lebih suka selesaikan soal matematika yang sulitnya kuadratan dari pada nyelesaikan masalah cewe, yang lebih ruwet bin sangar bagi gue" sahut Ken mendapat jitakan dari Desta.
"Sakit kampret!!"
"Omongan lo buat gereget. Gue sebagai pencinta wanita gak terima lo bilang para wanita itu ruwet!! Orang ciptaan tuhan yang paling indah itu adalah wanita hehe.." kata Desta menaik turunkan menghadap Kyla dan Nisa.
"Mesum nih!! Wah lo tadi lihat film blue ya wkwk" celetuk Nisa menertawakan.
"Kagak!! Cuma tadi di kelas materinya itu hehe" sahut Desta dengan mengacungkan jempolnya sambil menaik turunkan kedua alisnya."Gila, pasti pak klimis nih dosennya" sahut Leo dan Desta mengacungkan kedua jempolnya mantap.
"Gilee aja deh" umpat Nisa mendapat gelak tawa teman-temannya.
"Udah jam 5 nih, gue harus cabut. Gue duluan ya" ucap Kyla mengemasi barangnya dan Leo langsung bangkit dan membantunya mengemasi buku buku milik Kyla, bahkan ia membawakannya beberapa.
"Hm!! Si sopir ngikut aja nih" celetuk Ken mengejek Leo yang setia membuntuti Kyla layaknya anak ayam.
"Jomblo sirik aja lo!! Gue cabut ya, bye" ucap Leo, dan berlari mengejar Kyla yang sudah pergi duluan.
"Hehe mau taruhan bentar lagi pasti jadian tuh mereka, hehe" ucap Nisa menyeringai sambil menatap ke akraban keduanya.
"Yah hujan!!" ucap Kyla menadahkan telapak tangannya, membiarkan kulitnya menyentuh rintik air hujan.
"Bareng gue aja!! Gue bawa mobil kok" kata Leo berdiri di sampingnya.
Kyla memandang Leo yang berdiri di sebelahnya sambil memandangnya dengan mata yang berbinar-binar, kelihatannya Leo sangat ingin mengantarnya pulang.
Kyla pun menganggukan kepalanya, menyetujui perkataan lelaki itu."Parkirankan jauh, tunggu redahan dikit aja ya?!" ucap Kyla dan diangguki oleh Leo dengan antusias.
"Oke deh!! Kita kantin dulu aja gimana? Dingin nih!! Beli yang hangat-hangat dulu kan enak" ucap Leo dan Kyla mengangguk mengiyakannya.
"Kabarin orang rumah dulu. Nanti mereka khawatir" ucap Leo memperingatkan dan Kyla lagi-lagi hanya menganggukan kepalanya.
"Iya!!”
🐝 🐝 🐝
Raka berjalan menuju gedung jurusan Kyla yang tak jauh, dari gedung jurusannya. Saat di depan ruang kelas dia melihat Kyla, bersama seorang temannya sedang mengobrol dan tiba tiba Leo datang dari dalam dan mengajaknya pergi.
Raka segera menghentikan Kyla dengan menggengam tangannya. Kyla menoleh kaget. "Eh..Raka??!! Kenapa??"
"Bisa bicara bentar?? Berdua" ucap Raka denga pandangan mata yang serius.
Kyla melirik ke arah Leosejenak dan mengangguki permintaan Raka. Lalu mereka berdua pergi agak jauh dari tempat Leo berada.
"Kenapa Ka??" tanya Kyla menatapnya dengan mata bulat. Dan Raka langsung tercekat menatap manik mata indah itu.
"Nanti sore ada waktu?? Kita nonton yuk, ada film horor baru. Lo kan suka horor" ajak Raka dengan nada memohon.
Sudah lama mereka tidak main berdua. Hari hari Kyla seakan di habiskan dengan Leo, dan Raka menjadi benar benar kesal karna hal tersebut.
Kyla mengigit bibir bawahnya gelisah "Ng..bukannya gue gak mau sih cuma nanti sore gue udah ada janji"
"Sama siapa??"
Kyla menoleh ke arah Leo. sontak pria itu tersenyum sambari melambaikan tangannya.
Leo masih setia di tempatnya, setia menunggu Kyla yang masih berbicara dengan Raka di sana.
"Maaf ya" ucap Kyla merasa bersalah. Namun Raka mengerutkan keningnya kesal.
"Jadi lo lebih milih dia dari pada sahabat lo gitu?? Sekarang kita kok jauh ya Ky. Udah gak kayak dulu lagi. Lo jadi sama dia terus! Gak pernah sama kita lagi. " kata Raka kesal.
“Lo kacang lupa kulit ya Ky” tambah Raka membuat Kyla menatapnya tak enak hati.
"Maaf Ka, dia kan juga sahabat gue. Lagian kita nonton kan buat...." Raka langsung memotong ucapan Kyla.
"Terserah lo deh, gue pulang dulu" ucap Raka pergi begitu saja. Kyla menatapnya cemas karna Raka itu jarang marah padanya. Melihat hal itu Leo pun segera mendekatinya.
"Kenapa Ky?? Kalian marahan??" tanya Leo ketika Kyla juga sedang berjalan ke arahnya.
Kyla mengangguk sedih dan menarik lengan baju Leo, dan mengajaknya pergi. Sekarang, tugas lebih penting baginya!
Di rumah Kyla....
"Bagass lo habisin snack gue ya" teriak Putra kesal. Bagas yang sedang belajar pun menengok dan menggelengkan singkat, kemudian kembali fokus ke bukunya.
"Terus siapa dongggg??" protes Putra.
"Caca mungkin. Coba tanya dia" jawab Bagas dan Putra langsung turun dan berjalan mendekati Caca dan Aldo yang sedang menonton televisi sambil menikmati snacknya."Caca lo habisin snack gue. Kalo minta itu bilang dongg, ukuran juga bego masa satu rak lo habisin semua" omel Putra, Caca menoleh dengan mata tajamnya.
"Wuduh kenapa dia??" kaget Putra melihat wajah jelek keponakannya tersebut.
"Kode Merah bro. Tau kan" ucap Bagas cuek. Caca langsung menimpuk kepala Bagas dengan bantal.
"Sembarangan aja mulut lo bang" protes Caca kesal. Mendengar cara penuturan Caca, Putra pun paham jika gadis itu sedang PMS alias lagi datag bulan.
"Snack gue gimana woy. Habis semua" kata Putra sedikit berteriak.
"Berisik. Nanti kan gue ganti lagian snack cuma 15.000 aja loh pakek berisik satu rumah, lebay tau gak. Cowo apa cewe sih" semprot Caca dan Putra langsung mengerucutkan bibirnya kesal.
"Jelek muka lo kayak kadal tau gak lo bang. Ngaca sono!" sembur Caca lagi. Aldo tertawa ketika mendengar perkataan Caca.
Namun Putra memicingkan matanya, bersaing sengit dalam adu tatap dengan keponakannya yag sedang dalam mada datang bulan tersebut.
"Lo itu yang salah! Kenapa lo yang marah. Seharusnya gue yang marah bego, balikin snack gue" marah Putra berkacak pinggang.
"NANTI GUE BELIIN!! TAU NANTI GAK SIH, buat sebel aja. Nih... nih.. masih ada makan sana, gue bisa beli lebih banyak. Dasar pelit" ucap Caca mengembalikan snack Putra yang di makannya bersama Aldo tadi.
"Ya lain gimana??"
"INI GUE AMBIL UANG. SABAR DONGG!!" teriak Caca marah dari depan kamarnya.
Putra menaikan sebelah alisnya "Lo kayak kucing garong tau gak Ca. Galak banget lo!" omel Putra tak kalah kesalnya."SERAH LO. DASAR KODOMO"
"YANG BENAR KOMODO CACA!!" Sahut Aldo mengingatkan.
"SERAH GUE DONG, MULUT GUE WK"
"CACA SOMPLAK!!" Teriak Putra dan Aldo bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Kyla
Teen Fiction(We Love My Sister. Judul aku ganti karena persiapan diterbitkan) Punya kakak yang kayak lemari es berjalan and punya adik yang kayak bawelnya ngalahin pak khatib yang lagi ceramah dimasjid, pak khatib mah berguna ceramahnya, lah ini...hadeh nambahi...