Malam itu mereka duduk di sebuah resto yang tak jauh dari penginapan mereka. Mereka memesan berbagai makanan untuk makan malam. Meja panjang yang mereka tempati, penuh dengan hidangan yang mampu menggugah selera makan mereka.
Dan Putra dengan setia, membawa kamera ke sayangannya untuk berfoto ria, tentu saja dengan Kyla si ratu narsis. Dan tak di sangka pula, jika Syasya 11-12 dari kakak perempuannya. Bahkan, sudah hampir 30 foto yang mereka ambil, sebelum acara makan malam mereka di mulai.
"Put, gue udah laper woy!! Lo mau foto makanan itu sampai kapan?? 100 abad hah??" Kesal Kyla karna tingkah adiknya yang memotret motret makanan hingga 15 menit lamanya. Walau ia melakukan hal yang sama sebelumnya.
"Hualah, bentar toh!! Nanti kalo potretan gue bagus bisa dapat uang tau, dikit lagi, dikit lagi" tawar Putra, masih fokus memotret seluruh hidangan yang ada di atas meja.
"Put, laper gue Put!! Makan aja gih, keburu dingin gak enak ntar" protes Raka gantian, dengan perut yang sudah keroncongan.
"Putra, udah ah!! Yang lain udah pada laper lo tu ih, makan!!" Marah Syasya langsung membuatnya berhenti melakukan aktifitasnya, dan Putra pun menaruh kameranya dengan raut wajah yang melas.
Siapa sangka jika sang pujaan hatinya ini, ternyata adalah orang yang cukup pemarah dan menakutkan.
"Nah gitu dong, dari tadi kek" ucap Afkar, dan langsung menyantap hidangannya setelah berdoa. Dan di tengah tengah acara makan malam mereka datanglah si Angel and the gengs.
"Haloo Putraa" sapa beberapa gadis langsung ikut bergabung dengan mereka, sontak yang di panggil langsung menoleh dan seketika tersedak melihat wajah gadis gadis tersebut. Mimpi kan gue? Si nenek lampir ngapain disini?
"ANGEL NGAPAIN LO DISINI?!" jerit Putra meninggikan suaranya 2 oktaf.
"Aduh santai dong say, kita ini juga lagi liburan tau. Tuh liat ada calon mertua di sana" kata Angel dengan menunjuk mama dan papanya yang sedang menikmati hidangan yang berjarak 3 meja dari tempat mereka berada.
Putra langsung mendelik kesal melihatnya. Bahkan ketiga sahabat si nenek lampir ini, dengan genit melambaikan tangannya ke arah Putra.
Raka dan Tasya yang melihat itu, langsung ‘ber-hoek-hoek’ ria tanpa mengeluarkan sedikit pun suara.
"Oh..ada kak Afkar, apa kabar kak?? Mama baik kan??" Kata Eca tersenyum manis pada Afkar, sayangnya lelaki itu langsung ‘ber-hoek-hoek’ ria melihat senyuman centilnya.
"Kalian ngapain sih disini?? Nyah sana" ucap Kyla sedikit membentak, wajah pucatnya terlihat sedikit memerah karena amarah yang datang tiba tiba.
"Eitt, kakak ipar bikin kaget aja, udah kakak makan aja dengan tenang!" ucap Angel membuatnya merinding, bulu kuduk Kyla seakan spontan berdiri mendengar ucapan Angel barusan, yang menyebutnya sebagai ‘kakak ipar’.
Kakak ipar ndasmu, batin Kyla kesal.
"Aduh mata gue!! Kenapa ada kuman di sini" teriak Angel lebay saat melihat ke arah Syasya yang duduk manis dengan menyantap makanannya di hadapan Putra.
"Haiss, lebay. Kok bisa gue punya kakak kelas kayak dia ya Allah, ampunilah segala dosanya" sindir Syasya melenggang pergi, dan langsung disusul oleh Tasya yang seketika kehilangan selera makannya melihat si lebay bernama Angel itu.
"Heh maksud lo apaan?? Gue banyak dosa gitu, Ha??" kata Angel menggebrak meja dengan menunjuk nunjuk ke arah Syasya yang bahkan tak menghiraukannya sedikit pun.
Syasya hanya meliriknya sambil menggeleng gelengkan kepalanya melihat sikap Angel.
“Udah.. nenek lampir jangan dilihat, sakit mata lo entar” ucap Tasya menutupi pandangan Syasya yang melirik ke arah Angel yang setia membuat keributan.
"Haha malu lo di kacangin adik kelas" ejek Kyla menyusul Syasya pergi.
"Oh kak aku bungkusin nasgor ya 2, gak nafsu makan nih, gara gara liat muka dia, makasih.." ucap Kyla lagi, dan dirinya benar benar meninggalkan resto tersebut.
Angel kembali duduk dan menatap ketiga orang tersebut dengan senyum khas miliknya.
Tak lupa dengan Putra yang masih setia duduk di sana dengan menyantap hidangannya dengan tenang di antara Raka dan Afkar.
Ya Allah, mata gue bisa keluar gara gara liat tuh nenek lampir, cabut aja deh!, batin Raka, dan lekas bangkit dari duduknya. Ia langsung melenggang pergi.
"Raka kemana lu??" Teriak Afkar panik.
"Toilet"
"Gue ngikut woy" Afkar berlari menyusulnya, sekarang tinggal Putra yang berada disana. Lelaki itu menghembuskan nafasnya lelah dan bangkit dari duduknya.
"Mau kemana kamu??" Tanya Angel menatapnya.
"Gue mau balik, lo makan gih sama mama, papa lo, gue dah kenyang" ucap Putra dengan menepuk pundaknya sebelum meninggalkan Angel disana.
Angel menatapnya sendu "Gue tau lo gak suka gue Put, tapi sikap lo yang gak mau nyakitin orang itu buat gue gak bisa move on dari lo" gumam Angel, menatap Putra dengan senyum sedih.
🐝 🐝 🐝
"Makanan gue mana??"
Lemas Kyla bersandar di sofa, sambari memegang perutnya yang keroncongan. Dan tak jauh beda dengan yang di lakuakan Syasya dan Tasya saat ini. Ketiga gadis itu tengah menunggu ke datangan ketiga lelaki yang ntah kemana perginya.
"Tidur aja deh kak, kelihatannya mereka bakal malam pulang nya" ucap Syasya memejamkan matanya sambari menahan laparnya.
"Haiss, terkutuklah kalian trio kampret" umpat Kyla dan akhirnya melakukan hal yang sama dengan Syasya. Dan otomatis Tasya pun melakukan hal yang sama dengannya.
Cklek...
"Gurame bakar datang" teriak Putra membawa beberapa kotak masuk ke dalam villa. Dia langsung menutup mulutnya rapat ketika melihat ketiga gadis itu sudah terlelap di atas sofa.
"Lah?? Udah pada tidur mereka??" Kata Afkar ketika melihat ketiganya terpulas dengan begitu lelap.
"Kakak sih pake acara bakar gurame segala, pasti mereka tungguin kita sampek ketiduran" omel Putra membangunkan ketiganya.
"Kakak bangun, Sya!! Ayo makan dulu" ucapnya dengan lembut, dan ketiganya langsung membuka mata mereka, dan menatap Putra dengan pandangan malas.
"Udah lah buat besok aja, gue mau bobok" ucap Kyla berjalan gontai masuk ke kamarnya begitu juga dengan Syasya dan Tasya yang menguap lebar sambil mengikuti langkah Kyla.
"Hmm?! Masukin kulkas aja dulu, toh yang di belikan juga udah bangkong" ucap Afkar duduk di sofa, dan kembali memainkan ponselnya.
"Gue ke kamar dulu" pamit Raka di angguki oleh Putra dan Afkar, Putra berjalan memasuki dapur dan seketika..
"GYAAAAAAAAAAAA!!!"
Brak.. brak...
"Apaan Put??" Tanya Kyla, Syasya, Tasya, Afkar dan Raka panik.
Putra berdiri di atas kursi sambari gemetaran "I..i..itu" katanya tergagap dengan menunjuk ke satu arah.
"I..itu apa??" Tanya Kyla ikut gemetaran.
"I..itu..loh.."
"Apa sih Putra?? Itu apa??" Tegas Syasya mulai kesal mendengar ucapannya yang itu.. itu.. melulu dari tadi.
"ADA KECOAKKKKK"
"APA KECOAKK??”
“MANAAAA??”
KYYAAA......
Jerit mereka panik mencari alat untuk membunuh binatang yang ukuranya bahkan tak lebih besar dari jempol kaki orang dewasa tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Kyla
Jugendliteratur(We Love My Sister. Judul aku ganti karena persiapan diterbitkan) Punya kakak yang kayak lemari es berjalan and punya adik yang kayak bawelnya ngalahin pak khatib yang lagi ceramah dimasjid, pak khatib mah berguna ceramahnya, lah ini...hadeh nambahi...