Tok.. tok.. tok...
Kyla mengetuk kamar adiknya. Hanya hening, tanpa adanya sahutan dari dalam kamar tersebut.
Kyla membuka pintu yang tak terkunci itu sedikit. "Putra!!" panggilnya, dan memasuki kamar adiknya.
Di sana, dia melihat Putra yang berbaring di atas ranjang sambil memejamkan matanya, tak lupa sepasang headset yang menyumpal kedua telinganya.
Kyla berbaring di sebelah adiknya. Putra yang merasakan ada pergerakan di ranjangnya, hanya meliriknya sekilas, dan kembali memejamkan matanya tanpa ingin menegur sikap kakaknya yang seenaknya masuk ke kamar orang.
"Kemarin gimana??" tanya Kyla sambari melepas salah satu headset yang menyumpal telinga adiknya. Putra membuka matanya dan balik menatapnya dengan pandangan malas.
Kyla menyipitkan matanya "Kenapa??"
Putra mengerjap beberapa kali. "Kok kakak tambah jelek ya!!" Sontak Kyla langsung memukuli adiknya itu dengan bantal.
"Hahaha ampun kak, hahaha.. sakit" tawa Putra sambari memegang perutnya yang sakit karena tertawa.
"Nyebelin sih Put, ih..keselnyaaaa" kesal Kyla langsung keluar kamar Putra dengan membanting pintunya keras.
BRAKKKK..
"Woi...apaan tuh!!" teriak Afkar dari depan tv.
Dan menatap ke hadiran adik perempuannya dengan wajah gorilla, menuruni tangga dengan langkah seribunya. Kyla langsung menghempaskan dirinya di sebelah Afkar dengan mulut yang sibuk mengumpati adik lelakinya.
"Kenapa sih Ky?? Ngedumel mulu kerjanya" protes Afkar yang risih mendengar umpatan Kyla. Mendengar hal tersebut Kyla hanya mendengus kesal.
"Si Putra tuh usil, marahin kek. Masa aku dibilang tambah jelek sih, padahal orang orang bilang aku tambah cans" kata Kyla dengan pedenya.
"Orang orang siapa??"
"Ya ada lah pokoknya"
"Ya siapa??"
"Ya ada pokoknya"
"Lah iya siapa?? Coba sebutin??"
"Iss..kakak mah sama aja kek Putra, RESEKK" Kyla melemparkan bantal sofa yang tepat mengenai wajah Afkar dengan mulus.
"Kylaa" teriak Afkar melotot.
"Cantik deh" Kyla mengibaskan rambutnya yang lagi lagi mengenai wajah kakaknya.
"KYLAAAAAAA" teriak Afkar marah, Kyla hanya menjulurkan lidahnya sambari berlari dengan menggunakan jurus kaki seribu andalannya, mencoba menjauhi kakaknya secepat mungkin.
Bruakk....
"MAMPUSSS!! kualat kan, kapook " teriak Afkar tertawa senang, saat adiknya itu menabrak pilar.
"Aduh..sakit tau!!" Rintih Kyla dengan nada setengah kesal sambil mengusap keningnya yang memerah.
Mendengar keributan para kakaknya, Putra pun keluar kamarnya dan lekas turun ke lantai dasar. Namun ketika dirinya menatap kakaknya yang tersungkur dengan menahan sakit. Ia pun menatapnya lama.
"Loh kak?? Jatoh??" kata Putra dengan mengulurkan tangannya.
"Iya sakit tau" Kyla hendak meraih tangannya tapi seketika Putra menunjukan ibu jarinya sambari menggoyang goyangkan ke kanan dan ke kiri, di hadapan wajah Kyla yang seketika menekuk 2x lipat dari sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Kyla
Teen Fiction(We Love My Sister. Judul aku ganti karena persiapan diterbitkan) Punya kakak yang kayak lemari es berjalan and punya adik yang kayak bawelnya ngalahin pak khatib yang lagi ceramah dimasjid, pak khatib mah berguna ceramahnya, lah ini...hadeh nambahi...