Sesuai permintaan Putra kemarin, mereka berdua pergi ke mall untuk mencari kado untuk si Syasya. Mereka memasuki salah satu toko kado di mall tersebut.
"Beli apa ya kak?? Bingung gue?? Kalo beli boneka pasti banyak yang kasih, kalo bunga?? Ah...apalagi itu!!" Putra mengacak rambutnya frustasi.
Kyla diam, otaknya sedang berpikir. Tring..dia tersenyum geli dan menarik tangan Putra keluar dari sana dan memasuki sebuah toko pakaian dalam.
"Ngapain disini??" bisik Putra terheran. Kyla hanya tersenyum geli dengan ide gila yang ada di kepalanya itu.
"Kata lo dia kan imut dan lo gak mau kado lo kembar sama yang lain kan!! Nah..gimana kalo lo kado ini aja??" sambil tersenyum geli.
Kyla mengambil salah satu bra berwarna pink dengan pita yang imut di tengahnya.
Wajah Putra seketika menjadi merah padam, matanya melotot menatap apa yang ada di tangan kakaknya itu. "GILAAA!!" teriak Putra dan langsung keluar dari toko tersebut, sedangkan Kyla terbahak melihat tingkah adiknya.
"Putra..uhuk..uhuk...." akhirnya Kyla bisa menyusul langkah adiknya itu, nafasnya tak beraturan karena dia telah melakukan lari maraton mengejar adiknya yang kek jaringan 4G cepatnya.
"Kaki lo seberapa panjang sih?? Jalan lo cepet banget, istirahat dulu" Kyla menarik tanganya duduk di salah satu bangku yang disediakan mall untuk beristirahat.
"Mangkanya jangan ada ada aja" protes Putra duduk disebelah kakaknya.
Setelah berkeliling beberapa lama di dalam mall. Akhirnya Kyla dan Putra merasa kelelahan. “Beliin itu aja kah Put?” tanya Kyla menunjuk ke arah toko pakaian dalam lagi. Dan Putra langsung melototkan matanya kembali, dan memukul punggung kakaknya karena kesal.
“Ngarang aja terus. Dasar gila” omel Putra dengan mencubiti pipi kakaknya dengan gemas. Kyla hanya mampu tertawa melihat ekspresi adiknya yang sempat memerah.
"Hahaha bercanda-canda Put!!” “Ah..capek gue, beli es krim kek atau apa lah, haus gue" Putra langsung bangkit dan membelikan kakaknya itu sebuah es krim vanila.
Dengan senang hati Kyla menerimanya, dan memakannya dengan lahap. "Lo tau kesukaan dia gak?? Hobinya atau apa lah?? " tanya Kyla sambari menikmati es krimnya.
Putra diam sejenak, lalu ia teringat akan sesuatu. "Dia suka main piano"
Jtak...
Kyla menjentikan jarinya dan langsung menyeret adiknya masuk ke dalam toko kado yang tadi sempat mereka kunjungi.
Kyla memilihkan sebuah benda dan Putra pun langsung membungkusnya. Jadi mereka bisa langsung pulang dan beristirahat. Karena besok mereka masih harus pergi ke sekolah.
🐝 🐝 🐝
Kyla berjalan ke kelas X-B, dia mengintip dari jendela yang berada di ujung kelas tersebut. Manik matanya sudah kesana kemari mencari keberadaan si Syasya tersebut.
"Cari siapa kak??" kata seorang gadis mengagetkannya. Sontak saja Kyla langsung melotot melihatnya, hm.. yang benar saja, gadis yang berdiri di hadapannya kini adalah seorang Syasya!
Gadis mungil yang tengah di taksir oleh adiknya. Jika di lihat langsung, Syasya memang terlihat sangat cantik dan manis. Tidak seperti di foto yang seperti menghilangkan 60% kadar kemanisan di wajah ini.
"Oh..ng..nggak dek cuma liat liat aja kok haha!!" Basa basi Kyla segera melenggang pergi dari sana, sebelum Putra mengetahui jika kakaknya itu sedang ber-kepo ria terhadap sang pujaan hatinya.
Syasya mengedikkan bahunya acuh melihat kelakuan kakak kelasnya yang absurd tersebut, ia lebih memilih masuk ke dalam kelasnya dan nimbrung bersama teman teman wanitanya.
Drap... drap... drap...
Suara derap kaki Kyla terdengar sangat cepat. Dan tiba di persimpangan jalan, tiba tiba saja seorang lelaki mengagetkannya hingga Kyla terlonjak dan spontan menoyor si lelaki tersebut.
"Ba!!" Canda Raka, teman dekat Kyla atau bisa dibilang mereka sahabat, soalnya kemana si Kyla pergi di situlah ada Raka.
"Setan cebol!!" Latah Kyla langsung menoyor kepala Raka kesal. "Ngapain sih?? Bikin kaget orang aja lo" protes Kyla mengibaskan rambutnya bak iklan sampo.
Raka yang terkena kibasan rambut Kyla pun menatap gadis itu kesal "Rambut lo!! Di kuncir sana, jangan di kibas-kibas, nanti kutunya kemana mana. Kan berapa kalo sesekolah kutuan semua gegara lo" celetuk Raka membuat Kyla bertambah kesal.
Kyla melototkan matanya, melihat Raka dengan pandangan jengkel "Hih..anak orang!! Pergi sana lo ke alam barza" lengking Kyla langsung meninggalkan Raka yang masih meringis kesakitan karna telinganya di jewer oleh gadis nenek lampir itu dengan keras.
“Apa sih lo Ky.. dasar nenek lampir”
“Dih lo sahabatnya nenek lampir dong! Dasar.. nyebelin” umpat Kyla dan menginjak kaki Raka dengan keras hingga lelaki itu melengking ke sakitan karnanya.
“Dasar Kyla nyebelin. Jelek”
“Fucks” umpat Kyla menunjukan jari tengahnya pada Raka, dan Raka pun melakukan hal yang sama padanya.
🐝 🐝 🐝
"Udah ganteng belum??" tanya Putra sambari merapikan kemejanya di depan kaca.
Kyla dan Afkar hanya mengangguk mengiyakan keputusan adiknya. "Nih.." Kyla menyerahkan kotak kado padanya.
Putra menerimanya dengan tersenyum manis, duh..diabetes jomblo bang. "Gue berangkat" pamit Putra langsung melesat menuju motornya.
Kyla dan Afkar saling memandang dan mengangguk bersamaan, segera mereka melesat menuju mobil.
"Yakin?? Disini tempatnya??" tanya Afkar menatap sebuah pesta taman yang tak jauh dari taman kompleks perumahan mereka.
"Iya!! Tuh motornya si Putra" tunjuk Kyla pada motor berwarna merah menyala.
"Ya udah cuss!!"
"Ih..kok situ jadi rempong??"
"Ketularan kamu sih"
"Iss"
Kyla dan Afkar bersembunyi di balik semak semak yang tak jauh dari sana. Mereka melihat adiknya itu memberikan kado pada Syasya dengan malu malu, ih..si Putra bisa gitu juga ya batin Kyla terkekeh geli.
"Makasih, Btw lo rapi banget haha. Mau kondangan ya bang" canda Syasya membuat Putra tersenyum kikuk, padahal detak jantungnya sudah tak beraturan.
"Masa sih?? Biasa aja ini, gue kan selalu rapi haha" pede Putra membuat Syasya terkekeh geli melihat pria dihadapannya ini.
"Sekali lagi, met ultah ya!! Gue mau cabut nih, lo cantik malam ini" puji Putra hendak pergi tapi Syasya menahan tangannya.
"Makan dulu napa bang!! Kasihan dong kuenya masa cuma dianggurin" Putra tersenyum dan mengacak puncak rambutnya pelan.
"Gak papa kok Sya, gue balik ya" kali ini Putra benar benar meninggalkannya.
Syasya hanya menghembuskan nafasnya berat, pasalnya dia sangat menyukai Putra. Karena dialah yang paling mengerti dirinya bahkan dia tak pernah tertawa terbahak ketika bersama orang lain, Putra teman yang berharga untuknya.
Kyla menatap wajah Syasya yang terlihat sedih menatap kepergian Putra, kok drama banget sih si Putra batinnya mendengus kesal.
Tapi dia juga menatap kepergian adiknya itu, wajahnya terlihat sendu, Kyla merasa sesak ketika melihat wajah keduanya itu. Seakan mereka saling menyayangi tapi tak dapat bersatu, sungguh drama.
"Cabut kak!!" Pinta Kyla menarik tangan Afkar. Kakaknya itu pun hanya mengikuti kemauan adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Kyla
Teen Fiction(We Love My Sister. Judul aku ganti karena persiapan diterbitkan) Punya kakak yang kayak lemari es berjalan and punya adik yang kayak bawelnya ngalahin pak khatib yang lagi ceramah dimasjid, pak khatib mah berguna ceramahnya, lah ini...hadeh nambahi...