49. Ngomel mulu!

248 18 0
                                    

Caca sedang asyik bermain bersama dengan Loly. Hari sudah semakin gelap dan rombongan Putra dan yang lainnya harus segera kembali ke rumah, karena masih ada tugas sekolah yang harus mereka selesaikan. 

"Ca lo ikut kita pulang sekarang atau tunggu papa mama lo balik?? Gue sama Kyla mau balik duluan soalnya" ucap Putra tak digubris oleh Caca. Putra pun memutar bola matanya acuh, melihat ke acuhan keponakannya itu.

"Putra ayo!! Besok gue ada kuliah loh" celetuk Kyla mengomel. 

Putra mengangguk dan berjalan mengikuti kakaknya tersebut. Caca pun bangkit dan menarik koper yang berisikan baju bajunya yang dibawakan oleh mamanya, keluar lebih dulu dari pada Putra.

Putra menghela nafasnya kesal. "Anak ini!! Tadi gue di kacang, tiba-tiba masuk ke dalam mobil. Haeh..bocah-bocah" umpat Putra kesal.

Kyla mengacak rambutnya kasar. "Lo juga bocah, dasar" 

Putra hanya memasang wajah datar sambari membenarkan rambutnya, melalui kaca spion mobil. 

"Wo.. wo.. wo..!! Tunggu gue woy" teriak Bagas dan Aldo berlari terbirit birit.

"Loh katanya gak mau ikut, tadi!!" tanya Putra dari balik jendela mobil. 

"Gak jadi!! Mama lagi PMS jadi cerewetnya mode on. Gue males diomelin" celetuk Aldo buru-buru masuk ke dalam mobil.

"Hati-hati ya!!" teriak Zea melambaikan tangannya, dari teras rumahnya. 

Afkar yang baru saja keluar dari dalam rumah juga melakukan hal sama dengan istrinya tersebut. 

"Iyaaa!! Bye kak, sehat sehat yaaaa!!" teriak Kyla melambaikan tangannya sambari tersenyum lebar.

"Hahh!! Akhirnya pulang juga, kangen kasur gue" ucap Kyla menyandarkan punggungnya sambari memejamkan matanya.

"Iya eh!! Kagen rumah juga gue" celetuk Caca sambari menyuapkan keripik kentang ke dalam mulut Aldo yang sudah setia terbuka ketika tangan adiknya itu berada di depan mulutnya.

"Rumah lo di Bandung, disini itu rumah gue" protes Putra membuat Caca mengerucutkan bibirnya.

"Putra!! Gak bisa ngalah sama adeknya ya" omel Kyla menjewer telinga Putra. 

Putra meringis kesakitan. "Aduh...sakit ah" omel Putra mendengus kesal kepadanya. 

Caca yang merasa terbela pun tertawa lepas mentertawakan abangnya yang sudah menggerutu, mengumpat dirinya maupun Kyla. 

🐝 🐝 🐝

Mentari seakan tersenyum

Langit sangat cerah hari ini

Tapi kenapa hati ini sangat kelabu??

Sakit!! Air mata ini tak bisa berhenti menetes menatap sang waktu

Tuhan, beginikah akhirnya?? Aku harap tidak..

Kuingin tersenyum saat akhirnya tiba, ku mohon beri sedikit waktu lebih..

Biar aku menghirup udara ini sekali lagi..

Biar aku lihat senyumnya sekali lagi..

Biarkan aku buatkan kenangan terindah untuk mereka, satu kali saja..

Ku mohon!!

Kyla tersenyum meratapinya. Sial.. aku semakin lemah,Tuhan!! Aku punya sebuah permohonan kecil untukmu, nanti di kala waktuku telah berhenti ku mohon aku ingin....??

Air matanya dengan bebas tiba tiba menetes menyusuri kedua sisi pipinya. Namun ia segera mengusapnya karena mendengar suara pintu kamarnya dibuka dari luar.

Clek!!..

Aldo berdiri di depan kamar Kyla dengan menghela nafasnya penat. Ia melihat Kyla yang tengah membaca sebuah buku di atas ranjangnya. 

“Kenapa??” tanya Kyla berpura pura fokus pada bacaannya, padahal ia hanya sedang menyembunyikan wajahnya yang sedang menangis dalam diam.

"Makan!!" pinta Aldo membuka pintu kamar Kyla. Jreng... Aldo tersenyum kesal ketika melihat gadis itu malah beranjak tidur dengan pulasnya.

"Bagunn!! Woy, bangunn katanya mau kuliah WOYY KAK KYLAA...!!" teriak Aldo memukul wajah Kyla dengan bantal. 

Kyla langsung membuka matanya lebar lebar sambil menatap kesal ke arah Aldo. 

Sontak itu membuat Aldo terlonjak kaget. 

"Astagfirullah!! Udah kayak mumi aja deh nih orang, ayo bangun!! Sarapan dulu. Di tunggu sama yang lain di bawah.. buruan loh" ucap Aldo dan berjalan keluar dari kamar Kyla. 

Kyla bangkit dan mengikutinya. Kyla menggenggam ujung pakaian Aldo sambari mengucek matanya yang masih terasa berat. Membiarkan keponakannya itu menuntun jalannya ke arah dapur.

Aldo menoleh, menatap ke arahnya, pas saat Kyla menguap lebar. "Ugh.. bangke" umpat Aldo menutup hidungnya dan tanganya yang lain menutup mulut Kyla.

Kyla tersenyum kecut. "Hehe maaf.." 

Aldo mendengus kesal sambari merapikan rambut Kyla yang berantakan. Yah sekarang tinggi Aldo sudah 170 cm sedangkan Kyla hanya 167 cm jadi mereka terlihat seperti Kyla adiknya dan Aldo adalah abangnya.

"Ngapain itu!! Cepat turun, makan!!" teriak Putra masih mengenakan celemek yang melekat di depan tubuhnya. 

Kyla dan Aldo segera turun untuk sarapan. Caca menyambut kedatangan Kyla, gadis itu langsung mengambilkan sarapan untuk Kyla dengan cekatan.

Kyla tersenyum sambari mengacak rambut Caca, sayang. "Makasih" ucap Kyla dan  Caca hanya mengangguk singkat dan melanjutkan makanya.

"Putra ambilin gue obat sakit kepala dong!! Kepala gue berat banget" 

Tap.. 

Tiba-tiba Afkar menaruh obat sakit kepala tepat di hadapan Kyla. Kyla yang masih tak sadar akan kehadirannya pun hanya bisa menguap lebar dan hanya menatap kakaknya, sambari mengerjapkan matanya beberapa kali. 

Sepersekian detik kemudian... 

"Oh.. KAKAK!!" jerit Kyla dan langsung memeluk Afkar erat.

"Kapan datang?? Kangen deh" ucap Kyla saat memeluk Afkar erat beberapa saat. 

"Lo tuh Ky!! Udah besar masih aja peluk-peluk abangnya. Kemaren juga barusan ketemu.. masa sekarang udah kangen aja??" omel Afkar melepaskan pelukan Kyla.

"Kenapa?? Toh.. adek kan sayang kakaknya ya kan Put..??" Putra hanya mengangguk pelan.

"Lo kalo pusing gak usah masuk kuliah kan gak papa Ky! Nanti abang yang izinkan de dosen elo" ucap Afkar ikut bergabung bersama dengan mereka. 

"Gak ah!! Nanti ada presentasi, gue kan ketuanya hehe. Oh.. jam 6.30!! Ojek gue jemput nih, habis ini. Gue siap-siap dulu ya" pamit Kyla langsung berlari ke dalam kamarnya dengan menggigit sebuah roti isi coklat.

"Siapa ojeknya??"

"Kylaaaaaa!!" teriak seseorang dari luar, keras. 

Afkar mengintip dari balik tirai dan menyeringai melihat Leo yang sedang duduk di atas motor sambari menatap ke arah rumahnya.

"Iyaa.. sabar...!! Gue berangkat ya gengs. Assalamualaikum!!" teriak Kyla sambari membenarkan rambutnya yang masih sedikit kusut, berlari menghampiri Leo yang telah menunggunya di luar rumah. Tak lupa ia menyalami kakaknya dahulu sebelum pergi.

“Lama amat sih lu nyet” omel Leo dengan memasangkan helm pada Kyla, sementara itu Kyla sibuk memakan rotinya.

"Namanya cewe ya lama lah" protes Kyla dengan memukul helm Leo. 

Afkar yang menatapnya sontak terbahak keras. “Bucin amat mereka wkwkwk” ucap Afkar dengan terbahak sendiri di depan jendela.

"Iya.. iya.. yang cewe!! Kayak cewek aja lo ngambekan. Puber lo telat kali Ky" gerutu Leo menyalakan mesin motornya. Sementara itu Kyla sedang nangkring di belakang joknya dengan memandang Leo kesal.

"Bacot!!!!" umpat Kyla dan menjejalkan roti isi yang tinggal sesuap itu pada mulut Leo.

I Love You KylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang