47

270 37 34
                                    

Hai,
Hampir sebulan kita tidak bersua.
Jadi gini, guys.
Hampir dua minggu ini aku sakit,
belum sembuh-sembuhㅠㅠ padahal
udah ada rencana mau update dari
minggu lalu.
Maaf, ya!
Doain aku cepet sembuh jadi cepet beres cerita ini hehe^^

Maaf, ya!Doain aku cepet sembuh jadi cepet beres cerita ini hehe^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️warning!
lotta dirty jokes content.

Knop pintu kondominium Taeyong terbuka, bersamaan dengan satu punggung yang bertumbuk pada dinding disamping pintu masuk tersebut. Kungkungan tangan kokoh nampak tak ingin melepaskan mangsa yang gini berada didalam rengkuhan, terlihat tak berdaya dengan mata sayup berkabut hasrat menatap bibir lawannya yang kini sibuk menyelami manik coklat hangatnya. 

"Jayliㅡ"

Satu nama yang tak berhasil diucapkan dengan sempurna itu terhenti berkat sapuan benda lembut yang kini menempel erat dibibir Taeyong, bergerak lembut dengan sang empu yang kini mulai menutup akses Taeyong untuk terus menatap dalam bening coklatnya.

Tak ingin kalah, ia mulai menyambut dan mengimbangi permainan sang hawa sembari melingkarkan lengan menganggurnya terbelit sempurna pada pinggang ramping yang begitu ingin ia peluk. 

Keduanya seakan hanyut akan permainan yang mereka mulai bersama tatkala kedua insan itu pertama kali menginjakkan kakinya di lantai kondominium Taeyong. Bahkan ketika pria Abrisam itu mengangkat tubuh ringan Jayline tanpa beban dan membawanya ke sofa seolah tanpa beban, alih-alih memberontak dan melepaskan pagutan mereka, Jayline memilih memeluk leher Taeyong erat sembari menekan pagutan semakin dalam, menyesat bibir tunangannya. 

Taeyong mendudukkan dirinya bersamaan dengan tubuh Jayline yang kini berada dipangkuannya tanpa melepaskan kontak mereka dan memilih untuk menyesap kedua bilah plum matang yang selalu menjadi favoritnya. Setelah puas, Taeyong beralih pada leher jenjang Jayline bak kanvas bersih tak ternoda setelah melepaskan pagutan yang menghasilkan benang saliva sebagai bukti peperangan benda tak bertulang itu. Tangannya tak tinggal, memilih menyingkap kaos yang dikenakan Jayline keatas sembari mengusap punggung gadisnya dengan sensual sampai satu erangan terdengar.

Merasa bahwa dirinya tak aman lagi jika terus meneruskan permainan yang pada awalnya ia menyulut libido prianya, Jayline menarik diri, memandang Taeyong yang terkejut bercampur kecewa ketika ada sesuatu yang tak tuntas dalam dirinya. Jayline tersenyum, bangun dari pangkuan pria Abrisam itu kemudian memandangnya dengan jenaka.

"I'm still on my period, Taeyong," ucapnya bak penggugur sesuatu yang bergejolak pada satu daerah di tubuh pria itu.

Taeyong mendesah frustasi. "Lama banget perasaan tamu lo datangnya, usir dong."

"Enak ya kalau ngomong, kaya gue bisa aja."

Jayline menyembunyikan tawanya sembari membenahi pakaiannya yang sedikit kusut. "Sorry, but you have to deal with 'that' aloneㅡin bathroom."

Play Date, 이태용. [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang