44 and mini GA

280 49 38
                                    

Hey, ada mini giveaway
karena tgl 21 itu istimewa~
Aku mau bagi-bagi rejeki
Buat yang lucky hehe^^
Yang mau ikutan, tengok bawah ya!

Hey, ada mini giveawaykarena tgl 21 itu istimewa~Aku mau bagi-bagi rejekiBuat yang lucky hehe^^Yang mau ikutan, tengok bawah ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semburat jingga terlihat indah dan menentramkan ketika mentari merangkak kembali kearah garis cakrawala. Senja semakin menunjukkan eksistensinya tatkala kedua sejoli yang tengah duduk di bibir pantai menikmati hembusan angin laut yang lembab, seakan tak ingin beranjak walaupun mereka tau gelap akan menyapa.

Keduanya duduk, terbatasi sandal-sandal yang mereka kenakan dan tersenyum pada deburan ombak yang sesekali mengenai ujung jari kaki. Jayline, hawa yang seperti tersiram air kebahagiaan hari ini tak henti-henti berucap syukurㅡtak seperti biasanya memang, namun ia bersumpah dalam dirinya ia merasa bahwa ajakan Taeyong ke pantai adalah suatu kebenaran agar pikirannya dapat terbebas dari belenggu stres. Sedangkan Taeyong, pria yang namanya tak henti dilafalkan Jayline dalam batin itu kini sibuk menatap lurus kearah garis lurus tiada akhir lautan yang kini memantulkan warna jingga langit. Pikirannya bergemuruh, merasa ingin menanyakan sesuatu namun ragu karena ia tak ingin menghancurkan kesenangan gadisnya.

Pertanyaan yang dapat menjadi garam diatas luka-luka Jayline.

"Ada yang mau lo omongin?"

Pertanyaan yang terkesan mendadak, berhasil menghenyakkan Taeyong dari duduknya. Sang Pradipta mengalihkan tatapannya, menggigit bibir bawahnya dan berusaha menghindar dari sorot mata Jayline. Padahal, mata Jayline kali ini tak terasa dingin nan mengintimidasi seperti biasanya, namun sebaliknya.

Dengan bingung, Jayline kembali berucap, "Anggap aja ini bayaran karena lo udah bahagiain gue hari ini. Gue bakal jawab segala pertanyaan loㅡkhusus hari ini aja."

"Hari selanjutnya, enggak?" Jayline menggeleng, Taeyong terkekeh namun sedetik kemudian mengusap tengkuknya canggung. "Gue enggak yakin mau tanya masalah ini sama lo."

"Tumben-tumbennya lo mikirin perasaan gue," gurau Jayline dengan pandangan yang kini menunduk kearah buih-buih yang dibawa air laut. "Biasanya juga nyerocos enggak peduli gimana perasaan orang."

Taeyong terdiam.

Ia paham bahwa Jayline hanya bermaksud mengurai canda, namun ada sesuatu yang mengganjal dan membuat rasa bersalah kembali hadirㅡkesalahannya pada Jayline ketika berada di bangku sekolah dahulu.

Merasa penasaran dengan apa yang ingin diucapkan oleh Taeyong. IaㅡJaylineㅡberalih menghadap kanan, kearah adamnya yang sibuk larut dengan pikirannya.

Disunggingkannya senyum yang mahal harganya itu pada Taeyong sembari berucap lembut. "Tanya aja, kalau yang mau lo singgung itu masa lalu gue, gue enggak keberatan. Hati gue enggak serapuh dulu lagi, Yong."

"Gue lebih kuat dari dulu. Jadi, lo bebas mau tanya apapunㅡkarena gue enggak ada alasan untuk sembunyiin sesuatu lagi dari lo, calon teman hidup gue."

Play Date, 이태용. [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang