Hai, bos-ku!
Mohon maaf aku suka terlambat update, ya?
Um, honestly mood aku tuh menjurus ke writer block sekarang.(So, kasih aku semangat dongㅡenggak tau kenapa rasanya kek kurang semangat buat nulis lagiㅠㅠ)
[⚠ warning!
Chapter ini mungkin bakal panjang banget, jadi sabar ya bacanya.
Dimohon juga untuk apresiasinya.]Tepat tiga tahun yang lalu, semuanya terjadi.
Awal dimana Jayline yang tak menyangka dirinya akan sebenci itu pada sosok yang saat ini bersanding mengenakan cincin kembar dengan dirinyaㅡTaeyong, tunangannya.
Sosok Jayline yang terdahulu mungkin akan jauh berbeda dengan yang saat iniㅡJayline dulu adalah gadis bersumbu pendek yang tak segan akan memukul siapa saja yang membuatnya kesal. Tidak seperti saat ini, terkesan tidak peduli dan chill.
Kala itu, Jayline tengah duduk di taman sekolah, ditemani si mata empat Doyoungㅡsaudara sepupunya, yang tengah membaca buku dengan khusyuk.
Namun, prosesi mencerna kata demi kata itu terhenti ketika Doyoung mulai mencium bau nikotin dari sampingnyaㅡtepat disampingnya, Jayline.
Lelaki berkacamata itu memutar bola matanya jengah, terlampau letih dengan sikap bar-bar Jayline.
"Kita masih di sekolah, lo mau kena skorsing lagi?"
Jayline, gadis yang mendapatkan omelan itu hanya menggidikkan bahunya acuh. "Lo baca aja buku lo, anggap gue enggak ada."
"Kalau bukan sepupu lo, udah gue tinggalin dah," cibir Doyoung yang kemudian menutup buku bacaannya, mendadak sudah tidak mood membaca lagi.
Memang, dari sekian banyak siswa yang bersekolah di SMA Aksara Pelita ini, hanya Doyoung-lah satu-satunya sudi berdekatan, bahkan melakukan semuanya untuk Jayline, sepupunya sendiri.
Doyoung mengerti betul alasan tersembunyi mengapa gadis itu bertingkah diluar peraturan dan urakanㅡsemua berawal dari kematian sang ibunda dan adik lelakinya yang terlibat dalam kecelakaan mobil tunggal ditikungan puncak. Semua terjadi begitu cepat, hingga hanya menyisakan luka dan penyesalan pada diri Jayline. Doyoung paham, Jayline masih sering menyalahkan dirinya sendiri, bahkan ia terlihat sulit untuk memaafkan diri sendiri dan masa lalunya untuk kebahagiaan dirinya.
Orang-orang tak memahami bahwa Jayline bukanlah gadis yang seperti ini dulu. Gadis yang sering tersenyum, ceria, ramah itulah gadis dimasa lalunya. Namun, duka mendalam merenggut semua kebahagiaan dirinya yang membangun jati diri baru dalam diri seorang Jayline Auristella dan Doyoung-lah yang merasa bahwa pengembanan tugas menemani dan mengawasi Jayline merupakan tugasnyaㅡkarena mau bagaimana pun, ia merupakan keluarga Jayline.
"Doy, lo mau masuk uni, enggak?"
Doyoung mengalihkan atensinya dari lamunan masa lalu Jayline. "Iya lah, lo pikir gue ngapain sudi baca buku tebel tiap hari kalau enggak buat masuk uni."
KAMU SEDANG MEMBACA
Play Date, 이태용. [✔]
Fanfic❝lets play a game, Jayline. Kita harus pura-pura jadi pasangan, tanpa melibatkan perasaan. Deal?❞ [ ft. 이태용 ] ㅡ Adalah ucapan yang Taeyong lontarkan pada Jayline pada saat ia mulai lelah karena Jayline terus saja mengundur acara pertunangan m...