48

240 40 30
                                    

Hai,
Apa kabar wankawanku!
Masih baik aja selama wfh?
Dramanya udah mau mulai lagi, siap belum kira-kira, yorobun-deul?

Hai,Apa kabar wankawanku!Masih baik aja selama wfh?Dramanya udah mau mulai lagi, siap belum kira-kira, yorobun-deul?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mentari bersinar menyelinap disela-sela celah jendela kamar tatkala Jayline merasakan kehangatan menyelimutinya. Sebuah tangan kekar memeluk pinggangnya posesif, belum lagi dengkuran nafas teratur yang terasa hangat kini menggelitiki leher jenjangnya yang mungkin sedikit kemerahan kali ini. Ia membiarkan afeksi mendebarkan di pagi hari ini, tanpa ingin menolak maupun mencoba kabur, ia hanya ingin merasakan normalnya rasa bahagia yang sering kali orang lain rasakan.

Jayline paham, ia ingat betul siapa  pemilik lengan kekar yang ia punggungi saat ini. Tak lain dan tak bukan adalah tunangannya sendiri, Taeyongㅡpria yang menghabiskan semalam suntuk dengan dirinya hanya untuk saling berbagi deguban jantung.

Lagi, jantungnya kembali merasa sakit karena ritme detakan yang tak seperti normalnya, jauh lebih kencang dari sebelumnya ketika Taeyong semakin memeluk tubuh Jayline dan mendusal di punggung gadis Auristella itu.

Jantung gue berdetak abnormal akhir-akhir ini ketika sama lo, Yong, batin Jayline sembari mengubah posisi tidurnyaㅡdari yang semula membelakangi, menjadi tidur berhadapan dengan prianya.

"Gue enggak mau percaya sama cinta lagi, Yong, karena gue takut dikecewakan lagi," bisik Jayline sembari mengusap wajah tidur Taeyong yang kini sedikit menggeliat karena sentuhannya.

"Tapi, kalau kedua kalinya hati gue jatuh di loㅡmungkin, gue mau coba merasakan afeksi gila itu sekali lagi."

Setelah bermonolog pada dirinya sendiri, Jayline mencoba menyingkirkan lengan Taeyong dari pinggangnya dan menyingkir dari ranjang pria Abrisam itu untuk segera menuju dapur karena tak bisa ia pungkiri, perutnya kali ini sudah mengadakan konser dadakan.

Kaki jenjangnya mengarah ke kulkas, membukanya dan mengamati ada bahan apa saja didalam lemari pendingin itu sebelum otaknya mencetusnya menu yang sekiranya bisa ia masak tanpa menghancurkan dapur tunangannya.

Aglio e olio untuk sarapan rasanya tak cukup buruk juga, ditambah rupanya Taeyong memiliki ayam bumbu siap masak yang hanya perlu dipanaskan sebentar saja.

"Hitung-hitung balas budi gue kali ya," gumam Jayline sembari mempersiapkan makanannya. "Karena dia udah kasih gue kenyamanan semalam."

Gadis itu terkekeh kecil, lantas sedikit menutup mulutnya tatkala ingatannya kembali hadir pada malam itu yang mana menghasilkan semburat merah muda hadir begitu saja dikedua pipinya yang nampak ranum.

Kemudian, ia mengibas-ibaskan wajahnya menggunakan telapak tangan, "panas banget dah, padahal kompor juga belum gue nyalain."

Dan ya, kamu tidak kepanasan karena berdekatan dengan kompor, Jayline sayangㅡkamu hanya ... malu.

ㅡ Play date; 이태용. ㅡ

Jayline masih sibuk berkutat dengan perkakas dapurnya tatkala rungunya mendengar deritan pintu yang berasal dari kamar Taeyong dipadu dengan derap kaki yang mendekat. Tak lama dari itu, gadis yang kini tengah menumis pasta itu merasakan sesuatu melingkar diperutnya bebarengan dengan bahunya yang terasa berat.

Play Date, 이태용. [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang