Udah siap liburan dengan satan's circleㅡkumpulan manusia akhlakless?
Kalau udah, mari kita mulai sekarang!(⚠. Long chapter, ya!
2k words.)"Loㅡ" Taeyong memulai pembicaraan mereka didalam mobil. "Mau ikut ke puncak?"
Jayline yang merasa sebagai subjek pertanyaan mengangguk acuh, lantas kembali bermain ponselnya.
"Berapa hari?"
Gadis itu menggedikan bahunya. "Mana gue tau, Jaehyun yang ngerancang."
"Om Candradana tau?"
"Enggak tau."
Helaan nafas kasar terdengar, sepertinya Taeyong sudah jenuh dengan Jayline yang acuh. "Lo marah sama gue?"
"Enggak," balasnya singkat.
"Terus kenapa jauhin gue akhir-akhir ini? Mana kalau diajak ngobrol singkat mulu."
Kembali, Jayline membalasnya singkat. "Bukannya dari dulu gue kaya gini?"
"Iya bener. Tapi, kanㅡ"
Ucapannya terhenti tatkala Jayline membuat gesture seakan tak ingin diganggu dengan memejamkan mata dan mencondongkan tubuhnya kearah jendela.
"Jangan ganggu, gue mau tidur," ujarnya pelan. "Bangunin gue kalau udah sampe rumah."
Mendengarnya, Taeyong hanya dapat menghela nafasnya dan kembali fokus ke jalanan yang mulai padat merayap karena mereka pulang hampir saat jam pulang kantorㅡtentu saja jalanan Jakarta tidak akan memberi ampun untuk sekedar melenggangkan jalan bagi keduanya. Dan itu artinya Taeyong harus berkemelut pada kemacetan selama berjam-jam hingga mencapai gerbang rumah Jaylineㅡbelum lagi dirinya yang harus menahan rasa penasarannya pada Jayline.
Akhirnya satu setengah jam berlalu dengan rasa kesal dan emosi yang membuncang pada diri Taeyong karena kemacetan itu. Kini tugasnya adalah membangunkan si tukang tidur acuh yang masih saja bermimpi indah.
"Jayline, bangun!"
Tak butuh waktu lama memang, karena Jayline bukan tipekal yang sulit untuk dibangunkan. Kedua netra bening itu terbuka, mengerjap kecil lalu merenggangkan otot-otot yang kaku sebelum kembali memasang wajah datar.
"Udah sampe rumah lo," tutur Taeyong. "Gue cabut, ya? Mau siap-siap buat besok."
"Tunggu gue disini," titah Jayline mendadak.
"Maksud lo?"
"Ya tunggu gue, gue cuma mau ambil baju habis itu cabut lagi."
Taeyong hanya dapat mengangguk saja, lagipula Jayline adalah gadis keras kepala dengan sikap acuh yang pernah Taeyong temui.
Sesampainya didalam rumah, Jayline tak repot-repot untuk menyapa sang papa yang terlihat antusias menyambutnya di ruang tamu. Gadis itu bahkan memilih melewati papanya dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya untuk mengambil beberapa pakaian dan segera turun kembali dengan satu tas tenteng pakaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Play Date, 이태용. [✔]
Fanfic❝lets play a game, Jayline. Kita harus pura-pura jadi pasangan, tanpa melibatkan perasaan. Deal?❞ [ ft. 이태용 ] ㅡ Adalah ucapan yang Taeyong lontarkan pada Jayline pada saat ia mulai lelah karena Jayline terus saja mengundur acara pertunangan m...