O1

1K 112 77
                                    

Hai,

Siapa yang tertarik dengan cerita ini?
Jangan lupa vomment~!♡

Siapa yang tertarik dengan cerita ini?Jangan lupa vomment~!♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅡ Antagonist; 이태용. ㅡ

Jayline ingat tepat dua tahun yang lalu kesialan sepertinya menghampirinya dengan bertubi-tubi. Dimulai dari ia yang bangun terlambatㅡuntung saja sang papa membangunkan dirinya dan membuatnya setidaknya memiliki cukup waktu untuk bersiap. Ban mobilnya yang tiba-tiba saja bocor sampai ia harus menghadapi omelan dosen dipagi yang seharusnya dapat ia nikmati kini.

Helaan nafas Jayline berikan berulang kali seraya mengaduk minumannya dengan sendok dan menampilkan wajah tertekuk sampai-sampai membuat lelaki didepannya, Johnny Geovanni harus menyentil dahi Jayline dengan cukup keras.

"Sakit, anjiㅡ" baru saja Jayline akan mengutarakan 'kata mutiara'-nya. Pelototan Johnny menghalanginya. "Sakit, John."

"Habis lo malah ngelamun, daritadi hela nafas kaya yang beban hidup lo banyak banget aja."

Kembali, helaan nafas itu terdengar membuat Johnny memutar bola matanya. "Emang beban hidup gue berat, kan?"

"Badmood karena period cramp, ya?"

Jayline menggeleng. "Bukan, karena hari gue sial aja."

"Hush, kalau ngomong. Malaikat lewat terkabul dah."

Jayline hanya menggedikkan bahunya lalu melirik jam tangan yang menghiasi pergelangan tangannya lalu melotot seraya memekik.

"Sial, gue telat."

Pandangan bingung Johnny layangkan. "Kenapa lagi lo?"

"Gue lupa, siang ini ada rapat evaluasi staff keamanan ospek kemarin."

Buru-buru Jayline membereskan barangnya dari meja kantinㅡya, memang Jayline kini tengah makan siang dengan Johnny, teman akrabnya selepas kelas terakhir berakhir. Dengan langkah seribu, Jayline berlari menuju ruang pertemuan gedung C dimana rapat evaluasi akan diadakan.

Telat sepuluh menit mungkin tak akan jadi masalah. Toh, ia dapat berdalih jika kelas baru saja dibubarkan dan mengatakan bahwa ia langsung bergegas ke ruangan itu.

Semuanya tentu saja dapat berjalan sesuai rancangan Jayline, jika saja satu pria yang acap kali merusak rencananya tidak berbicara dan menghancurkan reputasinyaㅡwalaupun itu karena kebohongan darinya sendiri.

"Bukannya kelas metodologi penelitian udah selesai dari tiga puluh menit yang lalu, Jayline Auristella?"

Seringai itu, tak akan pernah Jayline lupakan bagaimana rasanya emosi kini memenuhi dirinya yang ingin segera menyerang yang berdiri didepan itu.

Play Date, 이태용. [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang