4•Terselamatkan

10.8K 706 21
                                    

Typo nya mon maaf ya :) keyboardnya nakal:" jangan lupa vote setelah baca

Typo nya mon maaf ya :) keyboardnya nakal:" jangan lupa vote setelah baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-

Apartemen Askara 06.55

Askara duduk di kursinya. gadis yang duduk di depannya sedang menyiapkan makanan untuknya mulai dari menuangkan nasi, sayur mayur dan lauk pauk. Askara memalingkan pandanganya ke arah lain saat Aurora sedang melayaninya, Kara merasa aneh kepada Aurorakenapa Aurora tak marah? kenapa Aurora baik? Askara kemarin menamparnya.Tetap saja Aurora tak menghiraukan kejadian itu, seolah itu hanya angin lalu.

Satu suapan masuk kedalam mulut Askara, Askara sempat terdiam sebentar karna rasa makanan nya semua terasa lezat di lidah nya

"Kenapa harus enak." batin Askara.

Keduanya sarapan pagi bersama, tak ada pembicaraan yang memecah kan keheningan hanya suara dentuman sendok dan garpu.

Di sela-sela makan-nya, Askara merogoh kantung saku celana ia mengambil ponselnya dan menelfon seseorang.

"halo?"

"pak Maman tolong ke apartemen saya sekarang."

"siap den."

Tut tut tut

Askara mengakhiri panggilannya di sebrang sana.

"ada apa nyuruh pak Maman kesini?" tanya Aurora.

Askara tak menjawab, ia melanjutkan
makannya tak peduli apa pertanyaan Aurora.

Skip....

Waktu yang tepat sekali. Aurora dan Askara keluar dari apartemen, pak Maman datang Mobil berwarna hitam mewah masuk kedalam halaman.

"Lo masuk ke mobil, hari ini lo di anter pak Maman."

Aurora membulatkan matanya terkejut
Apakah Askara mulai peduli kepadanya?

"nggak deh. gue mau jalan aja," kata Aurora, menolak printah Askara.

"masuk ke mobil, Aurora Arselia." Askara menatap tajam.

"iya, iya." Aurora berjalan pergi menuju ke mobil.

"pagi non," sapa pak Maman

"pagi pak," Aurora tersenyum.

Pak Maman membuka kan pintu mobil untuk Aurora. Bukannya masuk, Aurora malah berdiri saja di depan mobil sambil menatap kearah Askara. yang di tatap memasang wajah dingin dan datar, pak Maman ikut bingung melihat kedua pasangan muda ini.

"Aska." panggil Aurora.

"apaan," lirih Askara menyauti.

"kancing yang atas nya kancingin, lo kan bawa motor nanti lo masuk angin."

ASKARA AURORA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang