38•Perubahan Askara

9.3K 534 70
                                    

Askara dan Aurora rapi dengan pakaian seragam sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Askara dan Aurora rapi dengan pakaian seragam sekolah. Aurora duduk bersebelahan dengab Askara yang sedang sibuk memainkan ponsel nya.

"Maksud ayah bilang semalam wanita itu siapa?" Tanya Aurora penasran.

Askara mematikan ponsel kemudian ia mengalih tatapan nya menatap Aurora di samping nya.

"Wilona." Jawab Askara

Aurora sedikit menunduk kepala setelah mendengar jawaban askara.
"Jadi ceritanya panjang, aku cerita ke inti nya ya Ra. liat aku," Titah Askara, Aurora pun tak lagi menunduk ia menatap Askara.

"Ayah kamu ketemu aku di jalan. pada saat itu aku lagi sama wilona. saat itu aku anter dia ke suatu tempat. dan kebetulan, ayah kamu datang. tepat dimana saat itu posisi aku di gandeng tangan sama Wilona. ayah kamu secara cepat berpikir aneh-aneh kan. disitu aku kepergok ayah kamu. dan aku juga di tampar ayah kamu. aku terima itu, aku terima aku di tampar karna memang pantas aku di tampar. aku jalan sama perempuan lain di belakang kamu." Askara panjang lebar dan terus terang pada Aurora.

Kedua mata Aurora menatap Askara teduh. Askara meraih kedua tangan Aurora ia menggenggam tangan Aurora.

"Maaf." Kata Askara

Entah kenapa Aurora sedih ia ingin menangis begitu saja. ternyata di belakang Askara seperti itu.

"Aku terpaksa, karna papa aku nyuruh aku temenin dia."

"Papah kamu nyuruh kamu?"

"Iyah Ra. makanya aku ikutin mau papah temenin Wilona."

"Papah kamu mungkin mau kamu dekat sama Wilona, bukan aku."

Askara yang mendengar itu pun sekatika ia terpancing.

"Ngomong apa hm?."

"Papah kamu mau kamu sama Wilona."

"Nggak. jaga mulut kamu Aurora, jangan buat aku emosi."

Aurora bungkam.

Askara melepaskan genggaman tangan nya. ia menatap aurora malas.

"Aku ga suka kamu ngomong kaya gitu. aku tu sayang sama kamu. kalau pun papah ada niatan deketin aku sama Wilona aku ga sudi. mulai hari ini apa pun printah papah yang bersangkutan dengan Wilona aku tolak. aku ga mau nyakitin satu hati hanya karna satu wanita."

Aurora menetes kan air mata.
Askara melirik ke sebelah nya

"Kenapa nangis."

"Nggak aku gak nangis." Aurora menampilan seolah-olah ia tak menangis padahal Askara tidak bodoh ia tau Aurora meneteskan air mata.

Askara menubruk Aurora ia memeluk Aurora.

"Maaf aku belum jadi istri yang baik buat kamu. setelah nikah sama aku, kamu banyak masalah dan hidup kamu gaj seperti apa yang kamu ingin kan. aku ngancurin masa depan kamu."

ASKARA AURORA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang