ASKARA AURORA [END]

37•Kembali ke apartement

Selamat membaca
Jangan lupa vote.

-

-

-

"Satu sekolah udah tau aku sama Askara udah nikah dan mereka tau aku lagi hamil."

Agung menunduk.

"Sekarang mereka membenci kamu?" Tanya Agung, kepala masih betah menunduk.

Aurora tidak menjawab. ia memberi tahu kebenaran yang terjadi kemarin di sekolah dengan sedih ia pun ingin menangis memberi tahu ini kepada agung ayah nya.

Agung tak lagi menunduk ia menatap putrinya menunggu jawaban Aurora.

"Apa respon mereka?" Tanya Agung sekali lagi.

"OM." Suara itu mengalihkan Aurora, Agung dan Adisti. sosok pria berdiri di depan pintu memakai kaos putih di baluti jaket hitam. "Ada apa kamu kerumah saya Askara?" Agung berdiri dari duduknya.

Askara berjalan menghampiri Aurora dan keluarganya.

"Om." Suara Askara berat

"Saya bantu jawab. satu sekolah merespon biasa aja ko om. ga ada yang membenci Aurora setelah tau pernikahan saya sama Aurora. mereka menerima itu." Lanjut Askara, menjelaskan.

"Siapa yang membongkar?"

"Perempuan yang om lihat di samping saya. dia yang bongkar semua nya."

Agung mengingat Wilona. ya, di ingat kala itu ia bertemu Askara dan Wilona dan ia juga mengingat di saat itu juga dia menampar Askara.

"Ja-jadi wanita membongkar semuanya?"

"Iya om."

"Dia bukan siapa-siapa kamu selama ini?"

"Bukan om. saya ga ada hubungan apa-apa dan yang om lihat saat itu..om salah paham. seberengsek nya saya ga akan hianitin Aurora om."

Aurora dan Adisti bingung apa maksud yang dibicarakan askara dan agung.

Agung menatap Aurora.
"Dia mempermalukan kamu. wanita jahat itu mempermalukan kamu Aurora."

"Aurora terima semuanya kok pah. Aurora ga papa, semua terbongkar melalui dia."

"Kemasi semua barang kamu."  Kata Agung kepada Aurora.

"Mas," Adisti mendekati Agung.

"Aurora malam ini kembali bersama Askara lagi mah. aku izinkan Aurora kembali."

Askara dan Aurora yang mendengar pun terbelalak.

Adisti tersenyum tipis kepada suaminya.

"Makasih mas." Ucap Adisti

"Ayah?" Panggil Aurora
yang di panggil pun menoleh ke arah sumber suara.

"Iyah nak?"

"Ayah ga bohong kan?"