Mohon maaf apa bila ada typo.Masih di simpan cerita Askara Aurora di perpus gak nih??
Tiga bulan kemudian..
Baby Arka udah 3 bulan guysSuara tawa khas bayi di atas ranjang terdengar. Askara menghibur Arka agar ia tidak menangis karna Aurora sedang sibuk sedang pergi keluar.
Askara di atas Arka dia memandangi wajah Arka dengan penuh senyuman. "Arka, jadi Arka enak ya tiap Arka nangis di kasih susu sama mamah. kalau papah mau susu aja bujuk mamah dulu" Celetuk Askara.
Arka menjebik bibir nya kaki nya bergerak tak mau diam "Kenapa sayang. kok cemberut" Arka dengan sangat hati-hati mengangkat Arka dia menggendong Arka.
"Oeekk oek oeek" Arka menangis
"Anjir. kenapa nangis heh? papah gak bisa nyusuin kamu kalau kamu nangis, Arka jangan nangis dong papah panik" Jujur Askara dia panik bagimana ini tadi dia ketawa anteng sekarang menangis.
"Oeek oeek oeek"
"Uuu..sayang sayang, sebentar papah telpon mamah" Askara merogoh ponsel nya di dalam kantung saku celana nya
Ia menelpon Aurora di sebrang sana Aurora menjawab telpon Askara.
"Hallo mas?
"Sayang pulang"
"Aku lagi di jalan"
"Arka nangis"
"Gendong bawa keliling"
"Keliling gimana maksud nya?"
"Keluar kamar jalan kemana gitu mas nanti dia berhenti nangis"
"Oeek oeek"
"Mas tunggu aku, aku bentar lagi aku nyampe"
"Iya sayang. udah malam juga ninggalin terus"
"Ish. baru sekali keluar malam mas, dadah matiin nih aku di depan rumah"
Tut
Askara memutuskan telpon sepihak ia memasukan lagi ponsel ke dalam kantung celana nya.
Arka masih menangis dia rewel. Askara berjalan keluar kamar "Jangan nangis ah jelek" kata Askara. ucapan Askara justru malah membuat Arka menangis kencang.
"Eh anjir kok nangis nya kenceng, ngerti sama ucapan gue apa ya" Gumam Askara
Askara sampai di depan pintu ia baru saja mau membuka pintu tapi sudah di buka duluan oleh Aurora dari luar.
"Yang..lama banget" kata Askara
"Maaf mas kan lama di jalan, sini Arka sayang"
Tangis Arka berhenti seketika. saat ia di serah kan ke tangan Aurora oleh Askara.
kini Arka di gendongan Aurora "Sayang. kok di gendong kamu langsung diem" Askara heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARA AURORA [END]
Ficção AdolescenteTerpaksa menerima perjodohan, terpaksa pula menikah demi melunasi hutang kedua orang tua. apa bisa Aurora hidup bersama Askara? pria songong, sombong kasar dan tempramen. apa bisa Aurora bertahan? Aurora yang selalu di anggap sebelah mata oleh Askar...