Selamat membaca...jangan lupa vote
-
-
-
Aurora terusik dari tidurnya, matanya melek, yang pertama ia lihat ada wajah Askara. melihat dirinya tidur sedekat ini dengan Askara dari semalam.
"Kayanya aku ketiduran," gumam Aurora
Aurora melirik ke arah jam dinding, waktu menunjukan pukul 05.30, Aurora pelahan bangun dari kasur. ia harus menyiapkan segala hal.
Aurora keluar dari kamar, ia meninggalkan Askara sendirian di kamar yang masih tertidur pulas.
Aurora sibuk di dapur, ia masak untuk sarapan pagi Askara. Aurora ingin menjadi lebih sigap lagi jadi istri, meski Askara sudah menduakan nya dan sudah di sakiti oleh Askara hati Aurora begitu kuat, dan sangat tegar.
Askara terusik dari tidurnya, ia baru saja bangun. Askara melamun, menenangkan diri untuk tidak langsung bangkit dari kasur, agar kepala tidak pusing.
Aurora selesai masak, ia pagi ini hanya masak ayam goreng+sosis nuget saja. yang simpel-simpel saja.
Setelah selesai tugas dapur, Aurora kembali ke kamar. ia akan membangun kan Askara.Pintu kamar di buka oleh Aurora, kemudian Aurora menutup kembali pintu nya dari dalam ia tak mengunci nya.
Aurora berjalan ke arah kasur, melihat Askara sudah melek.
"Udah bangun," Aurora duduk di tepian kasur.
Askara tak merespon, ia seperti orang bingung.
"Bergadang?" Tanya Aurora
"Ga." Jawab Askara
"Mandi,"
"Sebentar, aku baru bangun."
"Iya, semangat ujian nya."
"Ujian sekolah sisa beberapa hari lagi, 2hari."
"Iya tau,"
"Hm."
Askara pelahan merubah posisi nya jadi duduk.
"Lulus sekolah, aku mungkin gak kuliah."
Susana menjadi curhatan.
"Kenapa?"
"Papah udah percayain aku jadi penerus perusahaan. lagian aku juga cape belajar terus,"
"Ya keputusan ada di kamu,"
"Ya keputusan aku itu tadi, aku gak kuliah. aku gak mau kuliah, aku mau ikuti papah aja,"
Aurora terdiam.
"Gak sabar anak aku lahir, kalau cowok pasti ganteng kaya papah nya." Kata Askara, sambil bangkit dari kasur, ia berjalan ke arah kamar mandi.Aurora tersenyum, mendengar ucapan suaminya barusan.
Aurora merapikan kamar, mulai dari kasur dan lain-lain di dalam kamar.
Askara didalam kamar mandi bermenit-menit,sepertinya ia sedang mandi.
tak lama cowok itu keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk menutup bagian bawah nya."Astagfirullah." Aurora berbalik badan, ia mengalih tatapan nya ke arah lain, saat Askara berdiri tak jauh dari Aurora.
"Kamu ngapain masih di kamar,", ujar Askara
"Rapiin kamar."
Aurora tidak mau melihat Askara sekarang, entah kenapa Aurora tak mau melihat Askara yang hanya memakai handuk saja. padahal sudah halal, sudah suami istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARA AURORA [END]
Teen FictionTerpaksa menerima perjodohan, terpaksa pula menikah demi melunasi hutang kedua orang tua. apa bisa Aurora hidup bersama Askara? pria songong, sombong kasar dan tempramen. apa bisa Aurora bertahan? Aurora yang selalu di anggap sebelah mata oleh Askar...