Happy reading....
Vote ya_
_
_
Hari ini adalah hari terakhir Aurora menempuh pendidikan di Sma Gerhana, karna aurora merasa tidak enak jika harus sekolah dengan keadaan perut membesar, jawaban ia pada ayah nya perihal bully, ia menjawab nya dengan kebohongan. padahal, di sekolah orang-orang tidak tidak menyukai adanya dia sekolah dengan keadaan hamil besar. Aurora tau itu, maka dari itu ia memutuskan hari ini adalah hari terakhir ia sekolah.
"Aurora mau undurin diri dari sekolah ini pak, makasih bapak udah baik banget kasih kesempatan Aurora masih sekolah."
Kepala sekolah sedikit kecewa mendengar pernyataan pengunduran diri dari sekolah, tapi bagaimana pun juga kepala sekolah tidak melarang nya, ia paham kondisi Aurora saat ini.
"Saya sedikit kecewa mendengarnya, tapi apa boleh buat. kamu itu siswi cerdas di sekolah ini, bapak paham kok nak kondisi mu saat ini. bapak siap kehilangan siswi secerdas kamu,"
"Makasih pak, atas pengertian nya."
"Iya Aurora,"
"Aurora mau ke kelas, ya pak." Aurora bangkit dari duduk nya kemudian bersungkam tangan kepada kepala sekolah.
"Misi pak,"
"Iya."
Aurora keluar, pak kepala sekolah menatap begitu lekat.
"Kasian Aurora." Gumam nya pelan.
.....
•Kantin
"Jadi ini hari terakhir lo di sekolah Ra." Kejut Friska.
"Iya, aku udah bilang sama pak kepala sekolah,"
"Sehat terus ya ra, gue seneng si lo mengundurkan diri dari sekolah, karna gue kasian kalau liat Lo terus-terusan di bully di cibir anak sekolah ini." Ucap Detra
"Emang ya sekolah ini tu rempong. padahal masing-masing aja," ujar Jenita kesal.
"Lagi pula, gue ingat kata kata askara. dia pernah bilang kalau gue udah hamil besar, sekolah nya berhenti. bahkan, ayah juga bilang gitu."
"Em.."gumam Varo
"Kita semua bakalan sering-sering ke apartement lo, kok. bakalan nemenin lo biar lo gak kesepian," ucap Rega
"Boleh," kata Aurora
"Bagus kalau dia keluar, sekolah gak jelek lagi di mata sekolah lain. lagian, mana ada sih yang mau liat lo disini terus? urus tu calon anak lo. mending di rumah masak, nyuci piring pel, nyapu." Cerocos salah satu gadis di kantin, memancing amarah tentunya. tapi Aurora tetap diam, dan sabar.
"Nikah sama Askara numpang hidup kaya doang. karna bokap nyokap melarat jatuh miskin! Ahahahahaha!"
"AHAHAHAHA!!!" Tawa menggelegar seisi kantin. semua nya menertawakan Aurora, sakit sekali rasanya mendengar ucapan pedas dari teman-teman sekolah.
Kedua mata Aurora memerah, menahan tangis. tak kuat dengan suasana di kantin, Aurora pun pergi.
"Diem lo semua!" Kata Fajar, yang sedari tadi diam marah besar karena ulah teman sekolah nya itu.
Mereka menertawakan dan menjatuhkan Aurora tanpa berpikir tentang perasaan Aurora.
"Bacot tau ga." Tambah Detra, ikut kesal.
"Jahat banget mulu lo semua!" Fajar benar-benar marah.
Jenita beranjak dari kursi. namun Friska menahan nya, "mau kemana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARA AURORA [END]
Novela JuvenilTerpaksa menerima perjodohan, terpaksa pula menikah demi melunasi hutang kedua orang tua. apa bisa Aurora hidup bersama Askara? pria songong, sombong kasar dan tempramen. apa bisa Aurora bertahan? Aurora yang selalu di anggap sebelah mata oleh Askar...