jam menunjukan pukul 06.30 Askara sedang sarapan pagi, ia sudah rapi dengan baju seragam sekolah yang melekat di tubuh nya.
Sarapan pagi, di temani Aurora di sebelah nya.
"Askara semalam sadar ga si." Ucap Aurora dalam hati, ia bingung dengan sikap Askara bukan nya semakin membaik justru semakin membuat Aurora pusing kepala. kemarin pria di samping nya marah-marah, emosi malam nya ia bersikap romantis berhasil membuat Aurora baper. tapi sekarang dia kembali cuek, dingin. Aurora di acuhkan dari tadi..biasanya kalau sarapan sedang mengunyah makanan pun Askara tetap mengajak ngobrol, tapi kali ini tidak.
"Kamu semalam sadar ga?" Tanya Aurora, memecah keheningan.
"Sadar apa." jawab Askara, sambil menikmati sarapan, tanpa melihat wajah Aurora lawan bicaranya.
"Itu..yang semalam,"
"Apaan si yang semalam apa? semalam ngapain." Dengan tidak santai, ia merespon aurora. Aurora terdiam, ia tersenyum tipis
"Nggak," lirih Aurora
Askara menghentikan makan nya.
"Gak di abisin ? ""Gak, aku buru-buru. kangen sama temen pengen ketemu."
"Emm yaudah, semangat sekolah nya."
"Gak perlu semangat dari kamu Ra. bye aku berangkat"
Askara dengan terburu-buru nya keluar dari rumah. ia bersemangat ke sekolah hari ini dia kembali ke sekolah, sisa beberapa bulan lagi ia sekolah disana.
Itu hanya basa basi, Askara sebenarnya berangkat lebih awal karna ia harus menjemput Wilona.
"Hai." Sapa Askara dengan ramah pada Wilona, wah siapa yang tidak senang di sapa oleh Askara? jelas Wilona senang berlipat-lipat.
"Hai, btw Lo jemput gue?"
"Ya."
"Angin apa?"
"Puting beliung,"
Wilona tertawa kecil.
"Wah-wah, ada yang datang." Ucap Leo, datang menghampiri Askara dan Wilona.
"Em..dia jemput aku, kita mau bareng ke sekolah pah." Ucap Wilona pada leo
"Oh bagus, bagus. silahkan lanjutkan, harus seperti ini kamu dekati anak saya, dan Aurora akan aman damai tentram tanpa ada gangguan dan bahaya yang mengancam." Kata Leo, Askara tersenyum kecut.
"Pah, udah deh jangan banyak ngomong, aku mau pergi sekolah. bye.."
"Bye sayang, hati-hati."
Askara naik ke atas motor nya. memasang helm menutup kepala kemudian menyalakan mesin, begitu pun Wilona naik ke atas motor Askara.
"Jangan ngebut" peringat Leo pada Askara
"Hm." Gumam Askara
Askara menancap gas motor nya, dengan kecapatan normal.
"Istri lo marah ga tau lo jemput gue?" Wilona bertanya di saat Askara sedang mengendarai motornya.
"Ga perlu di pikirin,"
Wilona tersenyum
"Oh ya nanti gue antar lo ke kelas."
APA? Wilona tak salah mendengar nya? Askara kenapa? dia sepertinya mulai terbuka pada Wilona? meski pun perempuan itu licik bahkan sudah memasukan dirinya terjerumus ke penjara. tapi Askara tetap baik seperti tak mempermasalahkan.
Askara Wilona sudah sampai di sekolah, bak seorang sepasang ke kasih, mereka mulai terlihat akrab. bahkan orang-orang yang melihat mereka pun terheran-heran, secara mereka tau Askara begitu tidak menyukai sosok Wilona semanjak Wilona membongkar kehamilan Aurora.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARA AURORA [END]
Teen FictionTerpaksa menerima perjodohan, terpaksa pula menikah demi melunasi hutang kedua orang tua. apa bisa Aurora hidup bersama Askara? pria songong, sombong kasar dan tempramen. apa bisa Aurora bertahan? Aurora yang selalu di anggap sebelah mata oleh Askar...