. Napas Anna naik---turun memandang sosok menyeramkan itu. Si Zayn budek? Atau memang tidak mendengar? Menyadari hantu O perlahan-lahan melayang mendekatinya, Anna berusaha menahan rasa takutnya untuk bisa berjumpa dengan sosok Annie. Sayangnya ia tak tahan, memutuskan kabur.
Saat berlari, Anna tidak memperhatikan sekitarnya lantaran ngeri hantu O mengikutinya. Walaupun mirip seperti Annie tetap saja ia takut. Setengah Annie, dan separuhnya entah siapa yang ia lihat begitu menyeramkan.
"Anna! Tunggu!" Panggil Zayn dari kejauhan.
Mendengar suara Zayn. Anna menyetop kakinya menoleh ke belakang. Sialnya, dahinya tertubruk oleh gagang sapu. "Aduh... lo gimana si pegang sapu?" Sergah Anna menyentuh jidatnya.
"Ah... Maaf, kak. Aku gak sengaja," ucap siswi itu menunduk.
Daripada meladeni adik kelas, lebih baik Anna ke kantin. Tidak usah menunggu Zayn yang sedang berjalan mengarah ke dirinya. Astaga, Anna harus menceritakan apa yang ia lihat tadi tentang hantu O sangat mirip seperti Annie.
Kebetulan ada Sahna, Ubay dan Juki sedang berkumpul di satu meja, Anna langsung saja menghampiri mereka. Terduduk disisi Sahna, ia berusaha menenangkan dirinya dulu. Tak lama, Zayn juga turut bersandar disamping Juki.
"Ada apa?" Tanya Sahna kebingungan memandang Anna bagaikan habis melihat hantu.
"Tadi..." Sebentar-sebentar ada Juki. Anna akan memarahinya terlebih dahulu. "Juk! Buat apa lo mengumumkan siapa mantan Annie, segala disuruh maju ke depan?" Sungutnya menatap tajam Juki.
Juki melirik sekilas ke arah Zayn. Pasti dikasih tahu sama dia, dasar kurang ajar bule gadungan. "Santai, An... tapi, meskipun gue begitu tahu-tahu berhasil kan menemukan mantan Annie?" Untung saja mulutnya sudah terlatih. Awas aja nih si Zayn.
Benar juga omongan Juki. Namun, bagaimana pun juga Annie telah tiada. Agak tidak pantas diumumkan seperti itu ibarat sedang iklan. "Lo tadi budek? Atau pura-pura gak mendengar ucapan gue?" Sewot Anna sebal menatap Zayn.
Zayn mengerutkan kening. "Emang lo ngomong sama gue?" Herannya, masih tercetak jelas kerutan di dahi.
Anna memutar bola matanya. "Telinga lo hilang?" Ketus Anna jengkel. Kalau Zayn ikut melihatnya kan bisa meyakinkan teman-temannya semisal dirinya dan Zayn habis melihat setan O. Pokoknya hantu itu mirip sekali sama Annie. Masalahnya, Anna tidak kuat menahan ketakutannya tatkala menatap lama sosok menyerupai saudara kembarnya itu, walaupun andaikata dia benar-benar Annie.
"Sum---."
"Benar lo orang luar?" Tanya Juki tiba-tiba membuat tuturan Zayn terpotong hanya karena pertanyaan yang dilontarkan Juki begitu tak penting. Sempat-sempatnya dia menanyakan hal itu.
"Juk, minta hospot dong! Kuota gue habis tahu," Rengek Ubay memohon pada sang teman.
"Harus banget ya gue menjawab pertanyaan lo, Juk?" Mau orang luar atau Indonesia sama aja semuanya. Contoh orang yang terlalu rajin karena penasaran dengan dirinya yang katanya adalah orang luar biarpun fakta. Kayaknya Juki tidak mempunyai kerjaan, mangkanya bertanya sedemikian.
"Hadeh... pikiran lo hospot terus!" Gerutu Juki pada Ubay. ""Harus banget dong jawab pertanyaan gue, ya kan?" Sambungnya sembari mengusap dagu sok ganteng menghadap Zayn.
Zayn rada geli menyaksikan kelakuan Juki seperti itu. Ew, dia berlagak tampan. Padahal, mukanya mah pas-pasan. Melempar tatapan ke arah Anna, ia bingung mengapa tadi Anna tiba-tiba berlari? Ditambah kupingnya sama sekali tak mendengar Anna berbicara.
Paham dengan pandangan yang diberikan Zayn seperti mengisyaratkan minta penjelasan atas dirinya secara mendadak berlari pergi, Anna pun akan menjelaskannya. Mumpung semuanya tengah berkumpul. "Gue gak tahu dia Annie atau bukan, yang jelas gue melihat sosok itu mirip banget sama saudara kembar gue," histeris Anna memperlihatkan raut kengerian.
"Maksud lo hantu?" Ceplos Juki.
Anna memberi jempol. "Nah! Pintar! Perawakannya seram banget, suer. Awalnya gue berusaha menahan takut, tapi gak bisa! Terlalu horor bagi gue. Kalau setan itu benar-benar Annie bagaimana? Gue menyesal lho... sebagai saudara kembarnya," ucap Anna panjang lebar.
"Oh, jadi lo kabur gara-gara melihat hantu mirip seperti Annie? Tetapi, pas lo katanya ngomong sama gue. Gue gak mendengarnya, An. Gue fokus memandang dalam toilet karena pintu pelan-pelan terbuka seusai tertutup kencang," timpal Zayn menceritakan
Anna menggigit bibir bawahnya. Tuturan Zayn memang benar. Ada satu kejanggalan yang belum dia ucapkan yaitu angin berhembus kuat. Masa iya? Itu Annie? Walaupun Annie jangan begitu munculnya. Jelas dong dimana-mana mau emak, bapak, Kakak, adik, kalau menjelma setan menyeramkan pasti pada ketakutan.
"Eum... iya, sangat aneh." Anna masih berpikir-pikir.
Sahna dan Ubay hanya mampu menyimak. Pasalnya, mereka bingung mau menanggapinya. Ubay yang lebih mementingkan hospot, ia akan melupakan tentang setan yang baru dilihat oleh Anna. Sementara Sahna memutuskan menyeruput es tehnya sampai habis.
"Juk, kata lo Annie ketempelan setan?" Tanya Anna.
Manik mata Zayn menatap bergantian antara Anna dan Juki. "Mana ada ketempelan setan tiba-tiba lompat dari bukit? Yang ada mah kesurupan! Sama aja tubuh kita diperalat oleh makhluk tak kasat mata," Tukasnya, berhasil memicu suasana seketika hening. "Kalian kenapa mendadak menuduh gue pemicu Annie patah hati? Jangan-jangan kalian mau menafsirkan bahwa gue yang bikin Annie melompat dari bukit?" Tambahnya, memicing.
"Awalnya si begitu, tapi lo bilang putusnya udah dari zaman SMP?" Sahut Anna
"Ya, memang. Menurut gue nih ya, mungkin... ada yang memperalat Annie. Itu cuman pemikiran gue, jangan anggap serius." Yakin tak yakin si atas pendapatnya. Entahlah cuman Annie saja yang tahu mengapa dia terjun dari bukit.
'Twin Sister!'
Annie bunuh diri? Atau ada sesuatu lain?
Jangan lupa vote + commentnya guys!
Helenahanum
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin Sister! [END]
HorrorAnna dan Annie, kami adalah saudara kembar perempuan yang selalu bersama-sama, tapi ada perbedaan dari diri kita yaitu muka. Entah mengapa itu terjadi. Seharusnya kembar berarti sama. Pada suatu hari... Annie tiba-tiba melompat dari bukit tanpa alas...