Banyak pikiran sekali, yaampun. Lihat saja Mami tidak mau makan, jarang tersenyum, dan kusut sejak kematian Annie. Anna sampai pusing memikirkannya, serta pendapat Zayn yang katanya Annie itu diperalat oleh makhluk halus masih menari-nari di kepalanya."Annie gak mungkin bunuh diri kan?" Gumam Anna mondar-mandir di dalam kamar mandi. Dirinya tidak tahu apakah hantu yang menyerupai saudara kembarnya jahat atau baik? Ia harap itu benar-benar Annie, sama sifatnya seperti dulu saat masih hidup.
Karena sekarang sudah malam, Anna mulai melakukan kerutinannya yakni membersihkan wajah. Menggosok-gosok kulit mukanya memakai sabun khusus dengan sedikit air, hingga ia tersentak tatkala keran tiba-tiba menyalah. Anna menatap lama dengan perasaan heran.
Tidak mau berpikir jauh, Anna langsung mematikannya. Namun, tak lama keran itu terbuka lagi, tapi yang dikeluarkannya sekarang berbeda yaitu darah. Perlahan-lahan kakinya mundur menjauhi keran tersebut. Belum sembuh dengan kekagetannya, sontak pintu tertutup kencang sampai menimbulkan suara cukup keras.
Anna menengok, menatap tajam bercampur kaget atas peristiwa mengerikan yang tengah dialaminya. "Siapa? Jangan macam-macam!" Tegas Anna berupaya memperingati orang yang mungkin saja iseng.
Senyuman mengerikan terlukis dibibir hantu menyerupai Annie dari kaca yang berada sedikit jauh dihadapan Anna. "Annie?" Lirihnya ada sedikit senang, namun ngeri. Lumayan lama saling melemparkan tatapan tiba-tiba Anna bagaikan di dorong ke tembok, lalu diangkat ke atas. "Annie? Apa yang kau lakukan?!" Tanyanya gemetar.
Hantu O itu hanya memperlihatkan smirk yang sangat mengerikan. Tanpa lama-lama dia menghempaskan Anna ke bawah hingga membuat tubuhnya terbentur kuat, terutama kepala. Samar-samar penglihatan milik Anna mampu melihat setan menyerupai Annie tersenyum atas dirinya nyaris kehilangan kesadaran.
Menstabilkan keyakinin raganya untuk bangkit, tapi kegelapan telah berhasil menguasai.
'Twin Sister!'
Juki memasuki kelas dengan perasaan kesal campur marah. Ia sambil menggenggam ponsel menuju Ubay yang tengah asyik memainkan game online. "UBAY! Kuota gue habis kan?! Gantiin lo! Enak benar asal pakai aja, giliran udah habis gak mau ganti. Teman macam apa lo?" Protesnya, tidak di pedulikan oleh orang yang tengah ia marahi.
"Santai, Juk. Nanti ah gue lagi main nih," sahut Ubay tanpa menoleh menatap temannya yang sudah emosi.
"Heh! Asal lo tahu aja, gue minta Kouta ke emak gue kudu mengemis dulu! Ini enteng banget lo bilang nanti. Jadi cowok tuh modal! Tulang rusuk kok GAME! Heran gue sama lu Bay. Otak lo tertinggal dimana si? Gue cekik lo sampai mati, gak usah hidup lagi!" Oceh Juki sukses membuat Zayn menutup mulutnya.
Sahna yang mengisyaratkan untuk mendinginkan kemurkaan Juki melalui gerakan mata, lantas Zayn on the way mencari akal. "Juk, udah entar lo keriput," candanya sukses bikin Juki menengok tajam. Betapa seramnya muka Juki menatap datar kepada Zayn.
"Dari kapan lo jadi teman gue? Dan bergabung ke geng gue?" Sewot Juki dengan nada rata.
Wow, Juki membalas omongannya pedas sekali memicu Zayn jadi ikut naik darah. "Dari lo mengumumkan siapa mantan Annie! Kemudian menuduh gue telah membuat Annie patah hati!" Lantangnya bangga. Lihat! Juki langsung merubah mimiknya menjadi normal.
"Kenapa? Yaudah kalau gak mau dibantuin mencari tahu penyebab Annie melompat dari bukit." Zayn sengaja memberi volume sangat pelan tepat di kuping milik Juki lantaran takut semua siswa mengetahui rencananya bersama teman-teman Anna.
Juki yang gelagapan menanggapi tuturan Zayn begitu mengancam, dan mungkin memicu Anna marah karena dirinya membikin Zayn pergi dari kawan-kawannya, segera bertindak. "Aduh, si bapak emosi amat." Juki menepuk bahu Zayn berpura-pura bercanda, padahal tadinya bersungguh-sungguh.
Anna yang secara tiba-tiba datang, langsung terduduk di kursi. Wajahnya tanpa ekspresi membingungkan teman-temannya yang sedang memandangnya. Padahal, Sahna mau mencurahkan hatinya saat pertama kali melihat hantu mirip Annie kemarin. Yasudah, nanti saja.
Selama semalaman Anna pingsan di dalam kamar mandi. Bangun-bangun pukul 05.00 pagi. Annie kenapa jadi begitu? Apakah dirinya mempunyai kesalahan kepada Annie? Ia sedih terhadap saudara kembarnya. Atau itu bukan Annie? Hanya menyerupainya saja?
"Diam mulu, An," ucap Sahna membuyarkan Anna dari lamunannya.
"Na, hantu mirip Annie menghantui gue," urainya. Kengerian mulai menjalari diri Anna.
Mereka saling menatap satu sama lain. Berupaya mencerna ucapan Anna. "Bentar. Saat lo melihat setan persis Annie ketika di toilet, lo lihatnya dimana? Dipojok? Atas?" Celetuk Zayn penasaran. Pasalnya, ia tidak melihatnya sama sekali.
"Cermin wastafel," balas Anna.
Ubay mengalihkan pandangannya dari ponsel. Kayaknya mereka tengah membicarakan tentang hantu-hantu gitu semenjak kapan ya? Kalau tak salah dari kemarin. "Kalian ngomongin setan-setan apa si?" Tanyanya. Refleks, mereka semua menatap datar pada Ubay.
"Kudet! Kurang update, dasar! Mangkanya jangan main game mulu! Kalau ada apa-apa bukan lo doang yang panik, tapi kita semua nih, Contohnya kayak kemarin," ketus Juki kesal. Lagian gara-gara si Ubay asyik main game online, dia sampai tertinggal.
'Twin Sister!'
Punya teman kayak Ubay ngeselin tahu😭
Jangan lupa vote + commentnya guys!
Helenahanum
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin Sister! [END]
HorrorAnna dan Annie, kami adalah saudara kembar perempuan yang selalu bersama-sama, tapi ada perbedaan dari diri kita yaitu muka. Entah mengapa itu terjadi. Seharusnya kembar berarti sama. Pada suatu hari... Annie tiba-tiba melompat dari bukit tanpa alas...