Setelah sampai di rumah rasanya Anna tidak sabar mendengarkan cerita dari mulut Sahlan yang baru saja tiba dari kuburan Annie. Kami semua berkumpul duduk di ruang tamu siap menyimak lontaran yang akan Sahlan ucapkan. Serius sekali ya muka teman-teman Anna, Maminya dan Anna sendiri."Lan, Annie gak mungkin bunuh diri kan? Atau diperalat oleh sesuatu yang tak terlihat? Apa gara-gara gue punya salah?" Please, Anna penasaran.
Sahlan tersenyum kecil, tapi ada kesedihan yang terlihat dari wajahnya. "Yang ditanyakan lo jawabannya salah semua. Annie gak bunuh diri, bukan diperalat oleh makhluk tak kasat mata, serta bukan karena kesalahan," sahut Sahlan mulai serius atas ucapannya.
"Terus apa, Lan?" Anna sangat memohon kepada Sahlan untuk cepat bercerita.
Zayn terangguk-angguk seusai mendengar... bukan karena diperalat oleh makhluk halus. Berarti perkiraannya salah, hm. "Terus apa? Udah penasaran nih kita," desak Zayn sama seperti Anna tidak sabar. Bertele-tele sekali si Sahlan ini.
"Ya, Annie benar anak iblis. Dia diperalat oleh dirinya sendiri alias atas kemauannya saat iblis hati perlahan tumbuh. Gue gak tahu kenapa Annie mengganggu Anna. Mungkin lain waktu gue akan mencari tahu," jelas Sahlan. Reaksi Aini---Mami Anna langsung terkejut bukan main saat Sahlan menyampaikan apa yang ia ungkap.
Anna senang Annie bukan bunuh diri, tapi kata Sahlan karena kemauan Annie ketika iblis hati perlahan tumbuh? Dan anak iblis betul adanya. Kemudian Anna menatap Mami. "Mi, Anna mohon bicara lah kalau Mami punya rahasia. Mami kan udah tau siapa Annie," lirihnya.
Mami hanya bisa terdiam disertai raut syok setelah melihat jasad Annie tidak ada sekaligus mendengarkan cerita Sahlan. Berangsur-angsur manik mata Aini memandang anak perempuannya. "Mami ... " Rasanya tak sanggup mengatakannya.
Tiba-tiba Papi muncul sembari membawa sebuah foto lalu memberikannya kepada Anna. Jelas Anna bingung secara mendadak Papi mengasihkan itu. "Maksudnya apa, Pi?" Tanya Anna kebingungan. Di gambar tersebut tergambar gubuk?
Papi menghela napas. "Kalau kamu mau mencari tahu kebenaran dan fakta datanglah ke tempat itu. Mami mu gak akan sanggup mengatakan yang sebenarnya. Biar kamu cari sendiri dan tahu sendiri," saran Papi. Entahlah setelah putrinya tahu, apa dia akan menganggap dirinya dan Aini sebagai orang tuanya?
"Anna, Mami memang benar gak tau Annie adalah anak iblis. Sedangkan kamu? Mami juga gak tahu. Serta Mami gak tau kenapa wajahmu dengan Annie berbeda. Papi sama seperti Mami, gak tau. Yang pasti kalian satu kandungan di dalam perut Mami," terang sang Mami.
Ada suatu hal yang mengganggu pikiran Anna saat ini. Baiklah, ia akan mengutarakannya. "Dukun? Apa yang Papi dan Mami bicarakan ketika aku menguping pertengkaran kalian?" Oke, Anna harus menyuarakan, tidak lagi berpura-pura tak tahu.
"Pertanyaanmu akan terjawab seusai datang ke gubuk itu," kata Papi enggan memberi tahu.
Anna mengangguk pelan.
"Eh, bolos sekali-sekali gak papa ya kan?" Bisik Juki ke semua teman-temannya kecuali Anna yang sedang serius terhadap orang tuanya. "Bolos sekolah woy!" Lanjutnya semakin mengegas. Hadeh, sama aja mereka serius mendengarkan omongan Papi dan Mami Anna.
Sahna memerintahkan Juki untuk diam mulutnya. Jangan berbicara hal yang tidak penting. "Tadi penjaga kuburannya tidur. Tapi gue gak kasih obat tidur ya. Semuanya aman gak ada orang yang lewat," ujar Sahna agar semuanya tahu melapor apa yang penglihatannya lihat.
"Eum, iya," sahut Sahlan.
"Terus hilangnya jasad Annie kemana?" Tanya Juki bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
"Ya... dipakai sama Annie," jawab Sahlan.
Waduh, seram banget dong woy! Kirain cuman arwahnya doang yang bergentayangan. Bisa gitu ya? "Sekarang kan hampir jam sembilan malam, masa iya gue mencatat kegiatan habis menggali kuburan? Bisa-bisa setelah menyerahkan kepada Emak langsung kena semprot dah," gumam Juki berpikir-pikir.
Prinsip Anna walaupun dirinya merupakan anak iblis sama seperti Annie, tapi Anna tak akan mau berubah menjadi iblis.
"Bay!" Panggil Juki berbisik. Menyaksikan Ubay melihat Juki, Juki pun menunjuk ke arah kertasnya. Namun kayaknya Ubay telmi telat mikir, huft. Tanpa menyerah Juki menunjuk wajahnya sendiri. "Peka bodoh!"
Ubay tidak mengerti apa maksud Juki. "apa, Juk?" Karena jari telunjuk Juki mengarah ke mukanya sendiri, Ubay lekas paham. "Burik?" Ceplos Ubay. Ah, suer tidak paham.
Tahan... kurang ajar banget si Ubay. "Heh! Lo bilang APA?" Sembur Juki.
Zayn segera menahan Juki yang emosinya mulai melonjak. "Ih, Juk, sadar ini bukan lapangan. Kalau lo mau ribut sama Ubay nanti aja tunda dulu. Gampang gue bakal bantu menyemangati," kekeh Zayn memberi solusi.
'Twin Sister!'
TYPO MERESAHKAN
Yuk, kita mencari tahu lagi
Jangan lupa vote + commentnya guys!
Helenahanum
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin Sister! [END]
HorrorAnna dan Annie, kami adalah saudara kembar perempuan yang selalu bersama-sama, tapi ada perbedaan dari diri kita yaitu muka. Entah mengapa itu terjadi. Seharusnya kembar berarti sama. Pada suatu hari... Annie tiba-tiba melompat dari bukit tanpa alas...