Tidak tenang

47 20 67
                                    

        "Kumpulkan tugas matematika kalian di depan," titah sang guru matematika bikin Juki terbelalak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


        "Kumpulkan tugas matematika kalian di depan," titah sang guru matematika bikin Juki terbelalak.

Juki diam mematung memandang Bu Ewi---guru matematika sedang berdiri tepat dihadapan papan tulis. Matilah kalau sampai guru tersebut mendengar ucapan Juki barusan. Namun Sepertinya dia tidak mendengarnya. Tenang.

"AW! Siapa si yang iseng?!" Geram Juki. Oh yaampun kakinya mulai berdenyut-dentut nih, apalagi setelah diinjak seseorang. Zayn? No, dia tidak sekelas sama Juki. Karena mau memastikan, Juki pun menoleh. Ternyata Sahna dengan mimik muka seperti gregetan entah dengan siapa.

"Juki? Kamu ngapain berdiri terus?" Bu Ewi menegur.

Juki melirik kiri dan kanan. Lucu ya cuman dirinya saja yang berdiri disini. "A-anu, Bu ... duh apa ya ... mau merilekskan tubuh," ucapnya langsung ditertawakan oleh semua siswa di dalam kelas. Serba salah deh, tadi bertanya lagi ngapain.

"Ayok cepat! Kumpulkan!" Desak sang guru matematika seperti buru-buru.

Si oneng si oneng kenapa Juki masih berdiri terus? Astaga ia sampai lupa mengambil dan menyerahkan tugasnya ke guru matematika. Tergesa-gesa Juki memeriksa buku tulisnya terlebih dahulu. Sahna memang sangat baik. Dia menulisnya dengan rapi.

Tergopoh-gopoh Juki melangkah menuju Bu Ewi.

Sudahlah, Sahna mengurungkan niatnya ingin menyuruh si Juki lagi untuk mencari buku yang ia harapkan di perpustakaan. Mending cari sendiri aja, bersama Anna. Masalahnya Juki itu kayak orang pikun atau gimana ya... seperti benci dengan mata pelajaran matematika.

"Oke, Udah semua." Bu Ewi langsung pergi.

Anna mendadak jadi takut saat melihat sekelilingnya. Semua murid yang ada di kelas berubah menjadi hantu O, kecuali teman-temannya. Napas Anna memburu dengan ketakutan yang membara. Air matanya perlahan menetes, tapi tidak bersuara.

Kemudian Anna menutup kuping ketika hantu O menyerupai Annie memanggil namanya. Suaranya begitu melengking di kedua telinga milik Anna. Memegang sisi kepalanya serta alat pendengerannya, hingga membuat Sahna kebingungan. Hidup Anna sekarang tidak tenang.

Apa motifnya? Annie mengusik saudarinya sendiri?

Kebetulan Bu Ewi sudah tidak ada karena bukan jadwal mengajarnya, Anna memutuskan untuk ke toilet. Sahna dan yang lainnya juga ikut. Takut terjadi apa-apa sama Anna. Apalagi tingkat kepo Juki lebih tinggi seusai Sahna menarik tangannya berbarengan dengan Ubay.

Bukan tanpa alasan Anna mau ke toilet. Ia hanya mau menenangkan diri sejenak disana. Gara-gara hantu O terus-menerus bergentayangan ditambah Anna terus dihantui bikin hidupnya tak tenang sama sekali. Secepatnya Anna menuju toilet sambil sedikit menundukkan kepala.

Saat-saat sedang mengikuti Anna dibelakang tiba-tiba Juki menabrak seseorang. "Lo jalan pakai kaki, Eh salah maksudnya mata woy!" Ia belum melihat wajah orang yang barusan ditabraknya lantaran buru-buru. Tapi setelah ia melangkah satu langkah, orang tersebut berucap.

"Dua-duanya lah! Pakai mata dan kaki," ketus Zayn sengit.

Baiklah, Juki menyelesaikan perdebatannya dulu dengan Zayn. Biar Sahna dan Ubay saja yang mengekor Anna. "Kenapa ya? Kita bertemu dalam kesempitan," ujarnya menyilangkan tangan.

"Kesempitan gimana? Orang kita berjumpa ditempat luas," balas Zayn balik menantang.

Juki memutar bola matanya. "Maksudnya dunia ini seakan sempit bertemu lo terus. Itu yang namanya bertemu dalam kesempitan." Juki agak bangga nih dengan omongannya. Lihat saja si Zayn terdiam. Pasti bingung mau menjawab apa karena tuturan Juki lebih unggul.

"Gak penting tahu, gak? Bahas-bahas beginian," sentak Zayn mengangkat wajahnya.

"Tapi, bagi gue penting." Juki angkuh pada posisinya.

"Seriusan? Oemji," ejek Zayn seraya memonyongkan bibirnya.

Refleks Juki mengangkat salah satu sudut bibirnya. Idih, si Zayn kayak itu tuh... Emak-Emak nyinyir di rumahnya atau ditempat lain. Contohnya seperti Emaknya juga sih setiap kali lagi gosip sembari minum teh hangat dan kopi. Kalau perlu ada makanan ringan buat menemani dosa.

"Ergm ...." Zayn menetralkan tenggorokannya. "Najis gue mah sama Lo, Juk. Anna sampai tercengang gegara menyaksikan resleting celana lo belum ditutup," ringisnya kasihan sekaligus mengejek. Untung masih pakai celana dalam, kalau tidak? Aish, ia tak bisa membayangkan. Bisa-bisa merusak martabat seorang laki-laki.

Ugh, kenapa Zayn harus membahas hal itu? Memang dikira tak malu? Jelas malu lah. Tepian mata Juki berkerut. "Stop membicarakan topik resleting," peringat Juki. Kejadian yang telah terlewat lupakan lah. Argh, Anna segala pakai lihat.

Sip, pindah topik. "Eh, Juk. Emang benar? Besok cewek dan cowok yang mau memecahkan mengapa Annie terjun dari bukit, dan menghilangkan gangguan pada diri Anna terhadap Hantu O, mereka sungguh-sungguh ?" Zayn serius nih, rada tak yakin gitu si. "Siapa si namanya? Pakai segala menyebutnya cewek dan cowok."

Juki mengajak Zayn untuk ke tempat yang lebih aman. Ngeri ada yang menguping. "Penting amat menanyakan nama," sahut Juki langsung berjalan.

'Twin Sister!'

TYPO MERESAHKAN🙂

Nama tuh penting, Juk😌

Jangan lupa vote + commentnya guys!














Helenahanum

Twin Sister! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang