"Ubay, Sahna, Juki, dan Anna silakan ke depan. Berdiri tegap! Zayn... kamu ke kelas kamu, gurumu sedang menunggu," suruh Bu Ewi dengan tatapan tanpa ekspresi. Ia kemudian duduk sambil menatap satu-persatu muridnya. "Kalian kemarin kemana? Kompak banget gak masuk sekolah ya. Absen kalian, INGAT!" Ucapnya tegas.Ubay memegang pipinya yang terkena dampak dari sakit gigi. Aduh, semoga aja siswa-siswa yang sedang memandang ke depan tidak salah fokus pada Ubay yang menganehkan ini. Pakai apa ya? Biar menutup atau menyamarkan salah satu pipinya yang bengkak.
Mirisnya yang dikenakan seragamnya kayak gini, argh.
Juki berusaha mencari akal supaya Bu Ewi tidak naik darah. "A-a-nu ...."
Bu Ewi semakin dibuat marah oleh Juki. "Apa Anu? Kamu kelihatan banget berbohong!" Gertaknya disertai memukul meja yang langsung mengagetkan teman-teman Anna. Kalau yang menonton mah biasa aja. "Hormat ke bendera." Bu Ewi menunjuk ke arah lapangan.
Baiklah-baiklah di beri hukuman. "Siap! Laksanakan!" Terang Juki melangkah keluar dari kelas.
Sahna keberatan atas keputusan gurunya itu serta Juki yang asal SETUJU. "Jangan, Bu, mending Juki aja deh menanggung hukuman saya dan Anna," usul Sahna bikin Juki berbalik badan dan memicing. Juki kembali melangkah menuju Sahna yang seenaknya berbicara.
"Heh! Sembarangan aja menanggung. Emang dikira gue apaan, ha?" Ngegas Juki berkacak pinggang di depan Bu Ewi serta kawan-kawannya. Lupakan Gurunya yang sedang menyaksikan dirinya ini berlagak sok-sok-an. Lagian si Sahna enteng banget mengatakan itu.
"Juki!" Pekik Bu Ewi sedikit memelotot.
Anna tak mau ikut berbicara. Sebenarnya ia agak keberatan sih, namun terserah Bu Ewi aja mau menghukumnya atau tidak karena itu masalah sepele bukan seperti masalah Annie yang membuat beban pikiran. Oke, biar adil Anna akan menganggap Annie terjun dari bukit lantaran kemauannya sendiri. Enyalah kalimat bunuh diri karena artinya nyaris sama bagi Anna.
"Shh, sakit banget nih gigi," gerutu Ubay tanpa sadar murid-murid menyadari pipi Ubay yang bengkak.
"Kok gede sebelah?
"Lagi ngunyah ya?
"Sembunyiin apa tuh di pipi satunya?"
Ubay seketika terbelalak karena siswa-siswa kamvret. Mereka belum tahu aja betapa sakitnya gigi serta gusi, argh. "Eh! Kalian diam ya!" Ubay berlagak memperlihatkan mimik galak padahal murid-murid yang sedang melihat tidak memancarkan raut ketakutan.
Juki tertawa kecil. "Sakit gigi dia," ucap Juki bikin siswa-siswa meledek Ubay. Tak apa lah sebagai balasan Ubay mengatakan burik pada Juki. Tampan begini dibilang seperti itu. Kurang ajar emang si Ubay! Asal ceplos-ceplos aja.
Ubay menatap tak percaya dengan Juki yang sengaja mempermalukannya. "Juk..." Bisik Ubay dengan nada menekan. Bukannya menutup aib temannya malah membeberkannya. TEMAN LAKNAT! Kalau laknat ngapain dibilang teman? Huhuhu. Sudahlah, Juki mengesalkan.
"Kalian dengar? Hormat ke bendera." Bu Ewi menahan amarah yang berawal dari Juki dan Ubay mengoceh di depan sini. Tidak sopan ada guru main seenaknya bertutur kata. Apalagi membicarakan hal tak penting yakni sakit gigi.
"Laksanakan!" Semangat Juki mendorong kawan-kawannya untuk keluar dari kelas. Lumayan tidak ada Zayn yang bisa membuat dirinya ini naik darah, mari kita nikmati. Berdiri menghadap bendera memanglah biasa, tapi mampu membuat kulit hitam, apalagi panasnya, huft.
'Twin sister!
Bayangin aja sekarang udah 1 jam lebih memandang bendera sambil hormat. Oh... wahai bendera negara kuatkan kita semua agar kuat memandang serta teriknya matahari ini. Dari awal di hukum mereka semua diam saja tak ada topik yang dibicarakan memicu kebosanan bagi Juki.
"Yah... Bay kita gak jadi bergelut disini," ujar Juki menengok ke sampingnya.
"Hm..."
"Gue tau lo jawab kayak gitu karena sakit gigi kan? Yaudah, mending kita main tanya---jawab," ajak Juki memulai. "Biar sakit gigi lo hilang," lanjut Juki seolah-olah mengejek menggunakan cara halus. Wah, ada Zayn juga yang ikut kena hukuman, yuhu.
"Oke." Ubay mengiyakan.
"Coba tebak. Gue nanti setelah pulang mau kemana?" Tanya Juki berbicara angkuh. Pastinya jawaban Ubay bakal salah. Menunggu dan menunggu, tapi Ubay tak kunjung memberi jawaban. Baiklah, kesempatan bagus berbangga diri lantaran Ubay tidak bisa menjawab. "Nih, jaw."---
"Ke alam baka!" Sembur Zayn.
What? Alam baka? No! Juki belum mau mati karena masih banyak dosa terhadap Emak. Bisa-bisa langsung dijeblosin ke neraka dah daripada surga. "Jangan mengada-ngada," elak Juki tidak terima. "Kenapa lo yang jawab? Orang gue lagi tanya---jawab sama si Ubay," sewot Juki.
"Ubay gak bisa jawab! Mangkanya gue yang jawab."
Juki tertawa-tawa sendiri padahal garing.
Zayn dan Ubay melirik Juki yang asyik tertawa-tawa sendiri bagaikan orang gila. "Sehat lo?" Geli Zayn. Makin lama gelak tawa Juki semakin keras. Dia yang tertawa sendiri, heboh sendiri.
'Twin Sister!'
TYPO MERESAHKAN
Kocak ah Juki😭
Jangan lupa vote + commentnya guys!
Helenahanum
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin Sister! [END]
HorrorAnna dan Annie, kami adalah saudara kembar perempuan yang selalu bersama-sama, tapi ada perbedaan dari diri kita yaitu muka. Entah mengapa itu terjadi. Seharusnya kembar berarti sama. Pada suatu hari... Annie tiba-tiba melompat dari bukit tanpa alas...