mereka gadungan?

48 19 45
                                    

        Kini semuanya berkumpul di kamar Anna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


        Kini semuanya berkumpul di kamar Anna. Tempat disinilah yang paling aman untuk membicarakan hantu O alias Annie yang berubah menjadi jahat. Ya, jelas dia anak iblis, huft. Sebenarnya Anna puyeng memikirkan saudara kembarnya itu anak iblis? Yang benar saja! Bukankah dirinya dan Annie sama-sama keluar dari perut mami?

Di sisi lain Juki sedang sibuk curi-curi pandang dengan Sahna. "Sah! Jiwa kepo gue meronta-ronta nih. Cepat beri tahu, saat itu lo kenapa menarik gue buat mengikuti Anna?" Masih ingat dong diotaknya. Yang tidak ingat namanya pikun.

Sahna berbisik di telinga Juki. "Gue juga gak tau, Juk. Anna sepertinya enggan mau menceritakannya ketika gue dan Ubay menyamperinya di toilet sekolah kala itu," jelasnya. Namun Sahna yakin Anna habis melihat hal horor, contohnya hantu. Mungkin hantu O.

Sementara Ubay sedang asyik mengecek medsos-nya. Matanya tertuju pada akun seseorang. "Duh, menurut gue si Doni dan Indri gak mau bertemu sama kita atau tersangkut-paut lagi dah. Lihat saja chat gue sengaja banget gak dibaca apalagi dibalas," gerutu Ubay ikut kesal.

"Biarin aja," ketus Juki. Lupakanlah mereka. Dasar tidak guna! Untung mereka tidak meminta duit.

"An, katanya lo mau menceritakan tentang hampir tertabrak ... gitu?" Tagih Zayn. Pertanyaannya memang mewakilkan teman-teman yang lainnya. Tidak ada yang tahu sama sekali perihal Anna nyaris tertabrak, ditambah Sahlan yang telah menyelamatkannya.

Anna mulai menceritakan panjang lebar kepada kawan-kawannya. Sebagian ada yang mengangguk, tapi separuhnya lagi terdiam. Setelahnya ia mendengus. Argh, setiap hari kerjaannya mikir terus. Anna sudah menetapkan bahwa hantu O adalah Annie. Jika ia memanggil hantu O atau Annie sebenarnya sama aja itu saudarinya, cuma beda di panggilan doang.

"Lan, makasih ya udah menolong gue." Anna tersenyum simpul

Sahlan menyunggingkan senyum. "Iya, sama-sama. Maaf... gue lagi itu ngomongnya kasar," ungkapnya.

Anna memaklumi Sahlan memperingatinya seperti itu. Memang sih rada kasar dan tajam. Huh, Anna memikirkan Annie lagi. Lantas apakah dirinya juga anak iblis? Ia menggeleng kuat. Hm, siapa tahu aja Mami merahasiakan sesuatu?

"Mending Sahlan periksa kamar mandi. Gue penasaran si Doni dan Indri melihat apa? Alatnya itu asli atau gadungan?" Saran Juki langsung disetujui.

"Boleh, tuh. Ayuk! Mumpung Mami gue jam segini biasanya tidur," setuju Anna bangkit lalu melangkah keluar dari kamar. Untung cuman ada Mami dirumah. Kalau ada Papi? Haduh, bisa-bisa di interogasi

Sambil berjalan menuju dapur, Juki sesekali melirik Sahlan yang berfokus mengontrol kaki. "Lan! Lo tau darimana Annie itu anak iblis?" Lirihnya biar tidak di dengar oleh teman-temannya. Gampang aja gitu mengatakan anak iblis.

"Buku."

Ha? Buku? Mungkin buku yang tadi saat di kafe? "Sebenarnya gue trauma ke dapur," cicit Juki waspada takut tiba-tiba angin puting beliung datang. Gila dah kemarin dirinya sampai merangkak ke kolong meja saking ketakutannya terbawa arus udara.

"Emang kenapa di dapur? Diteror hantu Annie?" Tanya Sahlan.

Astaga, tuturan Sahlan langsung bikin merinding. Ih, seram banget. Jurus anginnya belajar darimana sih? Seru juga, tetapi kalau yang jadi korban sengsara. "Betul! Gila tau gak? Anginnya badai tornado!" Seru Juki. "Hadeh, lo belum tahu aja nih kemarin tuh rumah Anna kayak kapal pecah," lanjutnya masih mau menceritakan.

Sahlan mengerti. Sementara Ubay juga ikut menguping. Oh jadi begitu, pantas saja barang-barang berantakan.

"Lan, lihat deh kamar mandi ini. Benar gak sih? Ada makhluk tak kasat mata?" Zayn menunggu diluar ketika Sahlan masuk namun Sahlan biasa aja tidak seperti Indri dan Doni yang asal lari.

Sakelar lampu dinyalahkan. Anna ikut masuk ke kamar mandi. Ia mau berkaca hendak melihat lukanya secara langsung. Bekasnya mirip melepuh. Sekencang itu kah hantu O mencekiknya?

Oke, sekalian penyelidikan di dalam rumah Anna, tapi disini tak ada tanda-tanda kehadiran makhluk halus. "Gak ada apa-apa. Memangnya kenapa di kamar mandi ini?" Sahlan memasang raut bingung kemudian ia keluar.

"Awalnya Juki dan Ubay nyari orang di media sosial untuk memecahkan mengapa Annie terjun dari bukit," jelas Sahna. Meskipun ada yang tak disebutkan dengan kalimatnya perihal Anna. "Lalu ... mereka memiliki alat yang bisa mendeteksi suara dan keberadaan hantu. Dan saat mereka kesini alatnya itu bunyi serta mengeluarkan suara kencang. Akhirnya mereka perlahan-lahan mendekati kamar mandi. Anehnya baru sampai di pintu malah kabur, jadilah momen di dapur adalah bencana." Huh, kurang asem si Doni dan Indri ternyata bohong.

'Twin Sister!'

TYPO MERESAHKAN

Doni dan Indri bye... Hohoho.

Jangan lupa vote + commentnya guys!


















Helenahanum

Twin Sister! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang