Annie lagi

53 21 77
                                    

        "Bar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


        "Bar."--
Tiba-tiba Pak satpam meneriaki siswa-siswa yang sedang berkumpul di kantin karena semua guru sedang rapat, alhasil seluruh murid merasa bebas mau ngapain aja. Lantas, seluruh siswa-siswa berlari terbirit-birit seusai Pak satpam mengeluarkan ancaman.

Anna mendesah kasar. Ish, pakai segala ada Pak satpam. Kalimatnya jadi terpotong kan. Ia juga mengikuti kawan-kawannya yang juga sama kabur, takut dibilangin ke guru kelas masing-masing. Lihatlah ramai sekali siswa yang berkeliaran.

Saat Anna tengah berlari ia tak sengaja menabrak murid lain. Otomatis dirinya dan siswi itu tersungkur jatuh. Anna meringis sebentar, sementara teman-temannya tidak tahu Anna telah tertinggal. "Maaf," putus Anna segera bangun, tetapi ketika menatap wajah murid itu seketika Anna tersentak kaget.

"Kenapa?" Tanya siswi itu kebingungan.

"Annie?" Anna memundurkan langkahnya. Kali ini koridor tak seramai tadi. Bibir Anna bergetar. Di tengah ketakutannya sontak Sahna dan Zayn memanggilnya dari kejauhan, ia langsung tersadar menatap ulang muka siswa itu.

Ah, dia bukan hantu O.

Tanpa menjawab, Anna bergerak pergi menuju kawan-kawannya. Apa khayalannya begitu buruk? Atau memang benar itu hantu O ada dimana-mana? Saat hampir mendekati Sahna dan Zayn, Anna melambatkan kakinya

"Mending duduk di depan toilet aja, yuk. Disana lumayan sepi jarang ada murid ke toilet," ajak Juki mengamati sekaligus mencari tempat yang cocok. Pak satpam tuh mengganggu aja lagi enak-enaknya di kantin. Aturan mah biarin aja gitu siswa bersantai-santai. Dasar!

"Terserah lo aja," sahut Zayn seraya memandang Anna yang terdiam mulu. Serta Mimik mukanya seperti orang lelah. "Lo kenapa bisa tertinggal tadi?" Sembari melangkah mengarah ke toilet, Zayn bertanya ke Anna.

"Gue ... gak sengaja habis menabrak orang," balas Anna sedikit gemeteran. Sepertinya otaknya mulai gila gara-gara melihat hantu O terus. Parah-parah nyaris setiap waktu. Apalagi hantu O bagaikan mau membunuhnya melalui cara apapun.

"Oh..." Zayn terangguk-angguk.

Sebenarnya Sahna ikut menguping pembicaraan Anna dan Zayn karena omongan Zayn mewakili dirinya yang juga mau bertanya. Huh, untungnya tidak ada peristiwa yang dapat membuat Anna takut seperti di kantin tadi.

"Tenang..." Santai Juki berselonjoran. Melirik Ubay disampingnya, tanpa basa-basi ia langsung menoyor kepala Ubay. "Budek? Atau pura-pura budek lo tadi gue minta jawaban matematika?" Sewot Juki. Jangan mentang-mentang dia pandai pelajaran mtk bisa seenaknya tak mau memberi tahu jawaban.

Ubay mengusap keningnya. "Kan takut ketahuan, Juk. Lo kan tahu sendiri kita berdua pernah kena sama si Sahna juga gara-gara lo," balas Ubay tak mau kalah karena Juki mulai mengegas.

Juki menimbang-nimbang. Iya si ngeri ketahuan, tapi bagaimana seandainya belum menjawab sama sekali? Bodo! Juki tetap memarahi Ubay. Kalau Sahna ia sudah bilang akan menagihnya. "Udah lah. Dasarnya emang lo pelit!" Ejek Juki.

Ubay memutar bola matanya.

"Juk, gimana ya... nasib lo, misalnya jatuh dari bukit?" Dengan nada meledek, Sahna tertawa tanpa mengeluarkan suara. Kalau nanti Jadi hantu bentuknya kayak apa coba? Membayangkannya aja udah ngakak.

Nah kan teringat tentang dirinya sendiri hampir terperosok dari bukit, namun kakinya ditarik sama siapa? Semisal bukan hantu O yang melakukannya? Masalahnya kala itu Juki belum minta maaf sama Emak, bila on the way mati. "Lo menyumpahi gue jatuh? Gue yakin hantu O, nih," tuduh Juki.

"Bukan begitu, hanya membayangkan," elak Sahna.

"Jangan menuduh kalau lo gak melihatnya, Juk," saran Anna. Siapa tahu aja bukan hantu O? Bukankah hantu O selalu mengusik Anna? Kalaupun begitu hantu O sepertinya tidak tertarik mengganggu Juki.

"Terus siapa dong?" Resah Juki. "Emang lo pada gak khawatir sama gue?" Sambung Juki memicing.

Kini Zayn ikut menimpali. "Gue si gak terlalu khawatir, tapi lebih mengkhawatirkan takut jadi tersangka kalau lo jatuh dari bukit lalu mati," candanya mampu bikin Juki memanas. Antara bergurau semata dan kenyataan, haha.

"Kita khawatir, kok," ujar Sahna mengangguk-angguk seraya menyuruh Anna dan Ubay turut mengikuti gerakannya.

Juki terharu dengan ketiga kawannya kecuali Zayn. "Gue harus panggil lo apa ya, Zayn? Bule? Tetapi lo setengah bule dan setengahnya Indonesia. Gue bingung antara bule gadungan? Atau bule aja?" Tenang, ada unsur mengejeknya.

"Panggil gue Z-A-Y-N," ejanya. Tidak ada yang menyuruh memanggilnya bule. Si Juki sendiri yang asal menyebutnya.

'Twin Sister!'

Juki oh Juki😗


Jangan lupa vote + commentnya guys!














Helenahanum

Twin Sister! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang