Peristiwa menakutkan

59 22 81
                                    

        Melihat Indri dan Doni berlari, mereka semua pun mengikutinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


        Melihat Indri dan Doni berlari, mereka semua pun mengikutinya. Padahal di dalam pikiran masing-masing, bingung apa yang dua orang itu lihat? Baru sampai pintu kamar mandi lho, belum masuk. Tapi saat kita seluruhnya sedang berlari menuju ruang tamu tiba-tiba bangku bergeser sendiri.

Otomatis kita menyetop kaki memandang kursi tersebut.

Tanpa sadar kami ber-enam berhimpit karena takut sekaligus ngeri melihat sekitarnya. Angin berhembus begitu kuat, hingga membuat barang-barang di dapur ada yang berpindah tempat. Sepertinya di ruang tamu juga. Bentar ... Ubay tidak ada disini? Berarti dia di ruang tamu.

Benda-benda seketika melayang dan terangkat ditambah arus udara amat kencang. Apa yang terjadi? Apa hantu O marah? Anna berupaya merapihkan rambutnya yang berantakan. Mau melangkah maju saja takutnya minta ampun lantaran kondisinya tidak mendukung.

Kini semuanya telah memasang ancang-ancang menanggapi bila ada sesuatu yang mengerikan terjadi. "Bagaimana ini woy?!" Juki panik lalu menyentuh bahu Indri. "Lo gak bisa berbuat apa-apa?" Ia menyipitkan matanya.

Belum sempat menjawab, secara mendadak Indri terjatuh duduk.

Anna terbelalak melihat sosok menyerupai Annie di depannya. Ia beramsusi bahwa ini semua kelakuan hantu O. Duh, kenapa angin sangat kencang sekali. Matilah Anna kalau Mami dan Papi melihat isi rumahnya berantakan. "Annie? HENTIKAN!" Bentak Anna menatap tajam.

"Annie? Mana? An, Jangan memanggil Annie! Dia udah JAHAT!" Pekik Sahna seketika mereka semua terangkat, melayang di udara. Leher masing-masing ikut tercekik. Yaampun, apa hantu O marah? pada kita semua gara-gara Indri dan Doni nyaris menemukan keberadaannya di kamar mandi?

Anna mengangguk kecil. "Aku mohon lepaskan mereka. Mereka gak ada hubungannya. Kalau kamu mau menyakiti aku silakan, tapi jangan mereka," Cicit Anna. Astaga, cekikannya lumayan ya. Sedikit menoleh ke arah teman-temannya serta Indri dan Doni, Anna merasa kasihan.

Lantas hantu O menuruti permintaan Anna. Lihat saja selain diri Anna, yang lainnya langsung terlepas meluncur ke bawah. Namun barang-barang masih teracak-acak, tak lupa angin mendominasi keadaan ini. Anna tersenyum gembira ketika teman-temannya diturunkan.

Sayangnya mereka tidak lekas pergi, tapi mereka ingin menolong Anna yang masih melayang seraya dicekik oleh sesuatu yang tak terlihat. "Anna, kita gak akan biarin lo seperti itu! Tenang aja," cetus Zayn dari arah bawah. Bodo amat dengan dirinya yang serba kekurangan tidak ada keahlian dalam bidang apapun. Yang penting berusaha dulu.

Raut muka Anna perlahan memucat, ia tak bisa menolak ucapan Zayn. Mulutnya seakan membisu tak mampu mengutarakan kata-kata. "Tinggalkan gue," rintih Anna cuma bisa mengucapkan kalimat itu.

Di sisi lain mereka tidak ada yang mau meninggalkan Anna termasuk Indri dan Doni. Semuanya bergegas berupaya mencari cara untuk melepaskan Anna dari jeratan entah karena makhluk apa. Juki pun mengambil air mineral lalu menyiram  Anna. Tidak berhasil juga, argh.

Lagi dan lagi Angin bertambah kencang. Aduh, ini nih bagaikan ada bencana badai tornado atau puting beliung si? Sama aja temanya angin. Juki berjongkok lantaran takut terbawa angin, kemudian ia merangkak ke bawah kolong meja makan.

Aish, Zayn harus memutar otak. "Anna! Bertahanlah! Kurang asem tuh hantu jadi-jadian," ejek Zayn dengan mimik marah. Sebentar... Zayn berpikir dulu. Coba aja telepon Sahlan? Kenalannya itu lho. Buru-buru Zayn mengambil hp. Memegang ponsel aja butuh usaha banget.

"Angkat dong! ASTAGA! Anna bisa mati lama-lama," umpat Zayn meratapi teleponnya belum diangkat padahal berdering. Tak lama setelahnya seluruh kondisi mencekam berhenti. Dan Anna langsung terjatuh ke bawah dengan mata tertutup. Zayn spontan menangkap tubuh Anna.

Indri dan Doni ketakutan. "K-kami pergi ya. Kami gak mau ikut-ikutan lagi," putus mereka tanpa mau berbuat apa gitu, asal melantas pergi. Zayn, Juki dan Sahna tidak memedulikan dua orang itu karena lebih mementingkan Anna.

'Twin Sister!'

Seusai peristiwa menakutkan itu. Sekarang teman-teman Anna berkumpul di dalam kelas, tapi saling terdiam. Huh, tidak dapat diutarakan melalui kata-kata atas kejadian kemarin.

"Sudahlah, orang pilihan Juki dan Ubay gadungan! Masa takut, aneh banget," gerutu Zayn seraya memikirkan Sahlan---kenalannya. "Lupakan tentang mereka. Sekarang yang terpenting kenalan gue aja," lanjutnya yakin. Hm, tadinya ia setuju dengan ucapan Anna yang berkata mencari orang pintar alias dukun. Tetapi Zayn tidak jadi. Menurutnya lebih baik Sahlan.

Juki menyengir. Rada menyesal juga meminta pertolongan pada Indri dan Doni. Dari dua orang itu tuh mulutnya ada yang pedas sekaligus mengesalkan.

"Tapi ... alatnya itu benar gak si? Bisa mendeteksi?" Tanya Sahna. Kalaupun benar, mereka tidak salah sepenuhnya. Tetapi kan orang seperti itu biasanya berani dan punya ilmu melawan makhluk gaib. Namun Indri dan Doni hanya bermodal alat saja.

'Twin Sister!'

TYPO MERESAHKAN

Palsu ya mereka? Abal-abalan wkwkwk.

Jangan lupa vote + commentnya guys!















Helenahanum

Twin Sister! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang