1. One

807 33 19
                                    

Ayo votmen, biar saya semangat berkarya ☺️😁

Siang itu seperti biasa Reva jalan kaki pulang menuju rumah. Dia masih di desa sebelah dia terus berjalan sampai melewati rumah ber cat biru muda tingkat. Dia berjalan dengan muka datarnya.

"Hai Unyil" sapa seseorang

Reva pun hanya menengok sekilas. Setelah tau siapa yang memanggilnya, dia kembali menatap lurus ke jalan.

"Hey tunggu dong, kamu dari dulu tidak berubah ya" kata orang itu sambil terkekeh. Yang hanya ditanggapi dengan muka datar Reva.

"Ckck lihat mukamu, dulu kamu tuh suka loh ngerjain saya, ngeledekin saya , sekarang kenapa kamu berubah seperti itu hm?" Tanya orang itu

Reva sejenak menarik nafas kemudian menghembuskannya kasar. Lalu mulai menjawab pria itu.

"Bukan urusanmu" jawab Reva datar singkat dan jelas.

Ketika Reva akan beranjak pergi pria itu kembali menahannya dengan menahan tangan Reva.

"Ck apalagi" kata Reva jengah. Lalu pria itu mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Lalu memakaikannya ke pergelangan tangan Reva. Gelang tali sederhana berwarna hitam dengan bandul huruf D dan R yang terbuat dari tembaga.

Reva mengangkat alisnya tanda bertanya kepada pria itu.

"Hehe tolong kamu jangan lepas itu ya, ingatlah seberat apapun masalahmu, beban pikiranmu yang mengubahmu menjadi seperti itu, saya ada disini untukmu, saya rindu ke usilanmu" kata pria itu.

Lalu pria itu mengajak Reva untuk duduk didepan rumahnya sebentar, dan Reva pun terpaksa mengikutinya.

"Dengar huruf D itu untuk saya yaitu David dan R itu untuk Reva. Jangan dilepas, pokoknya jangan" jelas David

Yah dia adalah David Andreaz Rofael pria berumur 29 tahun, yang sedari dulu sangat menyukai Reva Varensha Queenza yang sekarang berusia 17 tahun.

"Kenapa harus saya?" Tanya Reva seperti biasa dengan nada dinginnya.

"Hahah entahlah hanya kamu yang bisa mengisi hati saya semenjak hari itu, saat dimana kamu memilih saya untuk menjadi narasumber dari tugas sekolahmu,  kemudian waktu selalu mempertemukan kita, kamu meledek saya begitu pula sebaliknya"

"Rasanya seperti hari saya dipenuhi warna jika ada kamu disisi saya" kata David sambil menerawang ke langit-langit

"Tapi saya tidak menyukaimu" kata Reva yang mampu melemparkan tombak ke hati David.

"Ah kamu ini bikin saya tertohok tau" kata David untuk mencairkan suasana hatinya yang agak down dikarenakan ucapan Reva tadi.

"Hmm baiklah saya terima gelang ini, terimakasih pak" kata Reva

"Kamu tuh ya dari dulu manggil pak terus, ganti kek ,mas gitu, saya kan belum nikah" kata David gemes dengan Reva yang dari dulu memanggilnya dengan embel embel pak

Reva hanya tersenyum tipis, sangat tipis tak ada seorangpun yang tau dia tersenyum. Reva melanjutkan jalan menuju rumahnya.

Pikirannya melayang ke masa dahulu. Dimana dia selalu bercanda dengan sahabatnya, lalu karena tugas dia dipertemukan dengan David yang sedikit merubah hidup Reva.

Bagi Reva dulu David secara tidak sengaja menghibur dia saat dia memendam begitu banyak masalah. Entah itu masalah keluarga ataupun masalah lainnya. Dengan ledekan dari David dulu Reva merasa kesal dan membalas ledekan David.

Flashback
"Halo Unyil" sapa David

Dengan sebal Reva menoleh dan membalas ucapan David.

"Apasih Pak daplun, jauh jauh saya sedang tidak mood" sarkas Reva dengan kesalnya

"Haha kasian, eh eh tuh uangnya jatuh" alibi David untuk mengerjai Reva

Reva memutar bola matanya malas
"Maaf ya , uang saya sudah habis, jadi saya tidak merasa uang saya jatuh Ngerti?!" Kesal Reva lalu kembali jalan menuju rumahnya sambil tersenyum merasa kejadian tadi sedikit menghiburnya.

Flashback off

Huft  Reva menghembuskan nafasnya kasar. Lalu menggelengkan kepalanya bermaksud membuang jauh pikirannya itu.

Sesampainya di rumah ia langsung mandi dan berganti pakaian lalu seperti biasa langsung mengambil bukunya dan mulai menekuninya.

Sesaat Reva berhenti menatap buku dan berpindah ke pergelangan tangannya yang dilingkari gelang hitam sederhana dengan bandul huruf D dan R pemberian David.

"Haish konyol sekali orang itu, masih saja menungguku, aku kira dia akan berhenti dengan berubahnya sikapku, aku kira dia sudah lama tidak mengangguku dia akan berhenti selamanya, ternyata selama 2 tahun ini dia masih saja mengharapkan ku"

"Kenapa harus aku?! Bukankah perbedaan kita cukup jauh"

Reva tenggelam dalam pikirannya. Sampai dia tersadar ponselnya berbunyi menandakan ada notif pesan WhatsApp. Reva pun mengambilnya lalu hanya membaca saja pesan tersebut

Pak David
Sudah makan?

Selang beberapa menit Reva memutuskan untuk membalas pesan dari David dengan balasan singkatnya

Anda
Sudah

Baru saja Reva ingin meletakkan ponselnya, ponsel itu kembali berbunyi. Dengan malas Reva melihatnya.

Pak David
Bagus makan yang banyak
Biasa makan banyak kan

Anda
Hmmm

Pak David
Keyboard nya sariawan ya Rep? 😭

Anda
Tidak.

Reva segera mematikan ponselnya karena jengah. Dia kemudian membereskan bukunya untuk keperluan pelajaran esok hari.

Tentang Kamu dan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang