38. Konflik?

98 4 0
                                    

Tinggalkan jejak 🙃

Hari yang begitu mendung, sama seperti hati David. Kemarin Shelin mengiriminya foto Reva tengah berpelukan dengan Rizki. Hati David panas terbakar api cemburu.

Bisa bisanya istrinya itu berpelukan dengan pria lain! Padahal dia sudah memiliki suami dan anak?!

"Hahhh ada apa dengan dirimu David, kenapa kau begitu kesal hari ini, itu sudah biasa kan?" Monolog David menghibur diri sendiri.

David mengacak-acak rambutnya frustasi dan mengerjakan pekerjaannya dengan hati dongkol. Lihat saja! Dia akan menghabisi pria tengil yang konon sahabat dari istrinya.

Pintu terketuk membuat David tambah kesal. Namun, dia mencoba untuk profesional. Dengan nada dinginnya dia menyuruh masuk orang tersebut.

"Ini pak , data kemanan perusahaan kita" kata Dhani sambil meletakkan dokumen di tangannya ke meja David.

Tangannya tak sengaja menyenggol tempat bolpoin milik David dan berhasil membuat suara gaduh di ruangan David.

"Kamu! Bisa hati hati kan?!" Bentak David kesal

"Mm-maaf pak, saya tidak sengaja" kata Dhani sambil membereskan kekacauan yang dia buat.

Ada apa dengan bos-nya hari ini? Kenapa tidak seperti biasanya.

Dhani kembali ke ruangannya dengan beribu tanda tanya di kepalanya. Setahunya tidak ada masalah seserius di perusahaan. Dhani mengangkat bahunya mencoba untuk tidak peduli.

Reva datang ke kantor David dengan membawakan makanannya. Tak ketinggalan pula Daren yang berada di gendongannya. Dengan riang Reva masuk ke ruangan David.

"Mas ini makan siangnya" kata Reva dan meletakkan makanannya di meja David

Hening, tidak ada tanggapan dari David. Daren pun tertidur di gendongan ibunya.
Reva memandang jam yang terpajang di ruangan David. Sudah menunjukkan waktu makan siang.

"Mas, makan dulu" kata Reva mengingatkan David

Lagi lagi David hanya diam dan membuang makanan dari Reva ke tempat sampah membuat Reva menganga tak percaya. Ada ala dengan suaminya ini?

Tanpa Reva sadari air matanya menetes melihat kelakuan David. Apa apaan dia buang buang makanan! Ga tau apa pak petani tuh dengan susah payah menjaga sawahnya agar bisa panen padi.

"Mas! Kok kamu gitu si" kata Reva sambil berkaca-kaca

"Pikir aja sendiri!" Sentak David dingin membuat Daren terbangun dan menangis.

Daren menangis dan ingin di gendong ayahnya namun David terlihat tidak berniat melakukan hal tersebut. Reva masih tidak percaya kenapa David dengan tega membuang makanan yang dia buat dengan susah payah.

"Dasar ga jelas, ayo nak kita pulang! Papa lagi kerasukan kali ! jadinya gtu, ga usah Deket Deket dia" kesal Reva lalu pergi meninggalkan David dengan menahan tangisnya.

Sreett
Seseorang menarik tangan Reva dan membawanya ke ruangan kerjanya. Lalu mulai bertanya kepada Reva.

"Ada apa?" Kata Dhani sambil mengambil Daren dari gendongan Reva dan menenangkan Daren yang menangis.

"Sttt ponakan paman yang ganteng, jangan nangis dong, nanti ga ada cewe yang mau sama kamu loh" hibur David yang sukses membuat Daren berhenti menangis dan mulai berceloteh kepada Dhani seakan sedang menceritakan kejadian barusan.

"Ga tau tuh pak tua! Marah marah ga jelas, gw aja ga tau nyel!" Kesal Reva

"Tau gak?! Gw tuh udah masak penuh kasih untuk dia, eh dengan mudahnya dia membuang makanan yang gw buat ke tempat sampah" kata Reva menggebu-gebu

Tentang Kamu dan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang