14. With Bestie and Classmate (Kebun teh)

60 4 0
                                    

Ayo tinggalkan jejak, jangan lupa vote dan komen ya, kalau ingin share juga silahkan 🤭


Paginya dihari yang cerah di hari Minggu ini, Reva dan teman temannya berencana untuk melihat kebun teh yang letaknya agak jauh dari villa.

Mereka memutuskan untuk pergi dengan berjalan kaki sambil menikmati udara daerah pegunungan. Beberapa menit kemudian mereka sampai di kebun teh dan bermain di sana. Selain bermain mereka juga belajar tentang kebun teh dengan cara bertanya kepada petani teh di sana.

Reva duduk di bawah pohon besar dekat perkebunan teh memandang para sahabatnya. Tiba tiba saja memori buruk berputar di kepalanya membuat Reva mengepalkan tangannya.

Saat sedang meredam emosi yang disebabkan pikirannya ada yang menepuk bahu Reva.

"Rep" panggil orang itu yang membuat Reva reflek menarik tangan yang memegangnya dan menguncinya.

"Aww Rev, sakit woi, gw Dhani ah elah" rintis Dhani sambil melepaskan diri dari Reva. Setelah mengetahui itu Dhani Reva pun melepasnya dengan kesal.

"Lu mah, ngagetin gw terus " dengus Reva kembali duduk di bawah pohon memandangi hamparan kebun teh.

"Ngehe, lu kenapa si? Gw liat dari jauh lu kek lagi meredam emosi" kekeh Dhani yang berakhir dia bertanya kepada Reva.

"I'm Ok" balas Reva singkat. Dia tidak ingin menceritakan hal tersebut kepada siapapun.

"Hufftt, jangan gitu Rev gw tau lu gak baik baik aja, selama ini gw diam karena gw rasa lu perlu waktu sendiri. Tapi sekarang cukup, lu harus cerita sama gw. Gw ga tega liat lu begitu" lirih Dhani sambil menghela nafas lelah dengan Reva .

Mata Reva sedikit berkaca-kaca mendengar ucapan Dhani. Dia terharu sahabatnya begitu peduli kepadanya. Reva pun menatap Dhani yang tengah memandangi hamparan kebun teh.

"Beneran gw gapapa, gw sedih aja pas liat kita sekarang. Gw kangen sama Rizki, sekarang kita jarang bersama semenjak SMA" bohong Reva supaya Dhani tak begitu menghawatirkannya.

Dhani tak mempercayai ucapan Reva begitu saja. Dia kembali membuka suaranya.

" Gak, lu bohong gw tau, ga mungkin lu sedih tapi tadi gw liat lu lagi meredam emosi" kata Dhani yang selalu peka terhadap Reva. Nafasnya memburu menandakan dia begitu kecewa karena Reva tak mau menceritakan apapun padanya.

Reva yang melihatnya pun memeluk Dhani. Dhani pun balas memeluk Reva dan mengelus kepalanya.

"Rev, jangan menyembunyikan sesuatu sendiri. Karena apa?! Lu yang tersiksa, setidaknya dengan cerita beban pikiranmu agak berkurang meski gak ada jalan keluar. Setidaknya beban pikiranmu gak terlalu berat. Ada gw yang siap mendengarkan keluh kesah lu Rev, gw udah anggap lu Adek gw sendiri, jadi kalau ada apa apa cerita aja sama gw" kata Dhani yang lama lama suaranya serak menahan tangis.

"Iya Dhan iya, jangan nangis ih, lu kan cowo. Ntar rusak reputasimu sebagai Arjuna ganteng haha" canda Reva mulai mengalihkan perhatian Dhani.

Dan benar saja Dhani buru buru melepas pelukannya dan menghapus air matanya yang sama sekali tidak ada di matanya. Dhani menatap Reva tajam.

"Shivaaaa man aada gw nangis" kesal Dhani

"Ahaha emang lu mau nangis kok, gw tau bhahaha" ledek Reva segera lari menjauh dari Dhani

"Awas ya Rep kalau kena" kata Dhani sambil mengejar Reva yang di saksikan oleh Sean , Denta, Alden , Cecil dan Dea.

"Mereka itu bikin baper ya de" monolog Cecil

"Iya njir" balas Dea

Sedangkan Sean sibuk memotret Reva dan Dhani yang tengah berkejar-kejaran. Denta yang sibuk memotret pemandangan dan Alden yang bengong melihat Dhani dan Reva.

"Sarden mingkem Napa lu" kata Sean sambil menyenggol bahu Alden

Lalu Alden segera mingkem. Yang membuat Sean tertawa.

"Anjing pintar" ledek Sean

"Apa lu bilang?!" Kesal Alden yang tersadar dirinya di ejek Sean.

"Kaboorr" kata Sean sambil lari menjauh dari Alden.

Sedangkan Alden memilih untuk melakukan hal yang sama dengan Denta daripada mengejar Sean.

"Kumpul sini guyss" teriak Dea

Mereka pun segera berkumpul dan bertanya ada apa kepada Dea.

"Ayo foto bersama di kebun teh" ajak Dea yang langsung disetujui oleh mereka ber 6.

Puas bermain di kebun teh mereka kembali ke villa dan berberes bersiap untuk pulang. Setelah selesai mereka masuk ke mobil Sean dan mobil pun melaju membawa mereka ke rumah masing-masing.

Tentang Kamu dan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang